“Ini rumit.” Ucap Wang Yibo berlutut di atas lantai.
Pasangan Wang yang merupakan orangtuanya sendiri memberi tatapan tajam dengan kedua tangannya yang disilangkan. Wajah mereka menampilkan dengan jelas keinginannya.
Wang Yibo tidak tahu tapi orang tuanya seolah berubah saat ini. Mereka masih tegas, hanya bedanya ada samar-samar raut kebahagiaan dibalik marah keduanya.
“Jadi... Itu terjadi beberapa Minggu yang lalu.”
“Beberapa Minggu??!!” Nyonya Wang memekik keras.
“Shuttt!!!” Wang Yibo dan Tuan Wang dengan kompak memintanya agar tidak berisik.
“Menantu kita tidur lagi, biarkan dia istirahat.” Tuan Wang menenangkan istrinya agar tidak berteriak seperti barusan.
Melihat situasi Wang Yibo lalu melanjutkan ceritanya secara singkat, padat dan jelas tentunya hingga pagi menjelang.
“Jadi begitu.” Wang Yibo mengakhiri ceritanya.
“Zhan menyembunyikan dari kami?”
“Kan biar suprise!” Seru Wang Yibo sebelum dilanjut, “tapi gak jadi suprise karena udah ketahuan ini.”
“Hah sudah lah... Kamu sana temenin Zhan.” Usir Nyonya Wang.
Wang Yibo lalu bergegas kabur ke kamar tempat dimana Xiao Zhan tertidur dengan bergulung selimut tebal. Dia mengambil ponselnya kemudian memotretnya beberapa kali. Setelah itu dia meletakan ponselnya dan mulai berbaring disebelah Xiao Zhan.
Wang Yibo kemudian memeluk Xiao Zhan sambil perlahan menutup matanya. Bagaimanapun kemarin malam adalah perjalanan panjang dengan buah mangga masam.
°°°
Ketika Xiao Zhan bangun dia sama sekali tidak merasa mual. Rasanya sangat hangat, terlebih bisa bangun dan melihat suaminya yang tertidur dengan sedikit kantung mata diwajahnya. Mungkin dia terlalu berlebihan kemarin malam untuk yang masam-masam.
Xiao Zhan kemudian bangkit dan memperhatikan kamar tempat dia tertidur. Sebelum akhirnya Xiao Zhan membenarkan selimut untuk menutupi suaminya. Setelah itu dia mulai berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Selesai membersihkan diri Xiao Zhan langsung menghampiri mertuanya yang sedang menyiram tanaman.
“Mama, ada yang bisa ku bantu?” Tanya Xiao Zhan.
“Mn, sepertinya tidak ada lagi pula ini sudah mau selesai. Mending kamu sarapan dulu. Setelah itu kita ngobrol lagi, oke?” Tanya Nyonya Wang tersenyum.
“Baik ma, kalau gitu Zhan masuk lagi.” Kata Xiao Zhan yang masuk kedalam.
Namun setelah masuk kedalam bukannya menuju ruang makan Xiao Zhan malah duduk di ruang tamu dan mengambil toples yang ada diatas meja. Dia lalu membukanya dan menyantapnya. Didalam toples itu terdapat banyak kue kering yang rasanya sangat pas di mulutnya. Mungkin ini akan menjadi sarapannya dibandingkan memakan hal lain.
Dengan santainya Xiao Zhan terus menyantap kue kering di toples tersebut sambil teringat dirinya belum izin pada atasannya.
Ah paling potong gaji, pikir Xiao Zhan. Tapi dia tidak peduli sebab sekarang dia punya Wang Yibo atau dompet berjalannya yang siap memberikan apa saja padanya kecuali jatah ganti posisi. Padahal Xiao Zhan juga penasaran bagaimana rasanya membobol gua seperti anakonda Wang Yibo yang bersarang di gua miliknya.
Ketika Nyonya Wang masuk dia terkejut dengan kue dalam toples yang seingatnya masih penuh yang ini hanya sisa setengahnya.
“Aku tidak tahu kalau Zhan suka kue.” Ujar Nyonya Wang.
“Entahlah mungkin karena terlihat enak jadi ku makan.” Balas Xiao Zhan yang masih sibuk memakan kue.
“Kuenya sudah dulu mending sarapan dulu.”
“Tapi aku udah kenyang.”
“Iya kamu kenyang makan kue setengah toples.” Ledek Nyonya Wang yang membuat Xiao Zhan tersipu malu.
Nyonya Wang lalu duduk disebelahnya dan mereka mulai mengobrol mengenai kisah Xiao Zhan dan Wang Yibo di rumah.
Xiao Zhan menceritakan bagaimana lancar jayanya pernikahan mereka dan begitupula dalam rumah tangga. Meskipun mereka memiliki kekurangan besar dalam hari libur yang berbeda, itu membuat keduanya tidak bisa menghabiskan waktu bersama di hari libur.
Di dalam kamar Wang Yibo mulai bangun dan mencari sosok guling hidup yang dipeluknya kini menghilang. Seketika Wang Yibo bangkit dan melihat itu kosong. Dia lalu berjalan keluar kamar dan melihat Xiao Zhan sedang mengibrol dengan ibunya.
Wang Yibo tidak tahu apa yang mereka obrolkan. Jadi dia hanya mendekat kemudian duduk disebelah Xiao Zhan dan mulai memeluknya.
Xiao Zhan yang menyadari dirinya dipeluk hanya membiarkan Wang Yibo yang secara perlahan semakin mengeratkan pelukannya.
“Yibo kamu ga akan pergi kerja?” Tanya Nyonya Wang yang memperhatikan putranya bermesraan dengan Xiao Zhan.
“Engga.” Wang Yibo.
“Udah izin?”
“Belum, paling potong gaji.” Jawab Wang Yibo sambil menikmati perlahan menciumi leher Xiao Zhan.
Xiao Zhan mulai berpikir kalau Wang Yibo memiliki pikiran yang singkat mengenai bolos kerja sepertinya. Tapi ya sudahlah perlu beberapa jam untuk sampai ke tempat kerja ditambah mereka perlu mengambil barang di rumah sebelum berangkat kerja.
Namun Xiao Zhan semakin merasa geli ketika Wang Yibo tanpa sadar menaikan pakaian yang dikenakannya.
“Yibo, kamu!” Xiao Zhan berusaha melepaskan diri dari Wang Yibo tetapi Wang Yibo malah tidak mau lepas. “Yibo ih ini bukan di rumah!” Kesal Xiao Zhan terlebih kini mertuanya sedang memperhatikan.
“Oh tidak, tidak apa... Silakan lanjutkan. Mama akan masak dulu buat nanti siang.” Ucap Nyonya Wang sambil terkikik sengaja membiarkan keduanya bermesraan.
“Ma... Zhan mau bantu.” Kata Xiao Zhan yang masih berusaha melepaskan diri.
“Tidak apa Zhan kamu diam saja ya jangan terlalu cape.” Nyonya Wang beranjak pergi.
“Yibo, lepasin.” Ujar Xiao Zhan yang kini menggeram.
“Tidak mau, Mama juga ga keberatan.” Balas Wang Yibo santai.
“Bukan soal ga keberatan, malu tahu!”
“Engga, kita kan dah nikah.”
Xiao Zhan lalu memikirkan sebuah rencana, “Kalau gitu kamu aku potong.”
“Potong apa? Potong gaji, udah mungkin, kita kan bolos kerja bareng.” Jelas Wang Yibo tidak memikirkan hal lain.
“Bukan potong gaji.” Ucap Xiao Zhan yang kemudian mulai berbisik, “Potong jatah ranjang.”
Sontak hal itu membuat Wang Yibo melepaskan pelukan eratnya dan Xiao Zhan langsung terbebas dari singa yang tidak mau lepas itu.
“Zhan jangan potong yang itu...” Wang Yibo memperlihatkan raut wajah sedihnya.
Wang Yibo mana bisa tahan kalau jatahnya berkurang. Jadi yang dilakukan hanya menurut saja.
Tiada yang lebih menakutkan dibanding potong jatah ranjang ya kan?? 😏😏
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR CRITERIA 「 Yizhan 」
FanficSetiap orang punya kriteria, termasuk Wang Yibo dan Xiao Zhan yang sama sama memiliki kriteria untuk pasangan idaman mereka. __________ Remake Criteria for wife(301021-100322) Our Criteria : 290522