- Chapt 2 - kembali

13.1K 838 13
                                    

Dinding kayu yang lapuk dan beberapa bambu yang menyangganya, lemari usang, kamar yang sangat kecil, rumah reyot yang seperti mau rubuh dan jangan lupakan gubuk ini dikelilingi oleh pohon pohon yang begitu rindang. Dan tunggu, kenapa badanku mengecil, bukankah aku sudah dewasa?

Heeiii!!???

Yhakkk!!!

"Apa ada yang bisa atau mau menjelaskan sesuatu kepadaku? Sungguh aku sekarang bingung, bagaimana bisa?! Okeee, mari kita tenang, tarik napas, tahan lalu buang, dan mari kita berpikir secara jernih dan logis." Kataku panik sambil bangun dari tempat tidur.

"Pertama, bukankah aku sudah mati? Bukannya dia sudah membunuhku? Lalu bagaimana bisa aku kembali lagi di rumah ini? Mari kita ingat secara perlahan, apa ada yang aku lewatkan?" Aku terus mengingat setiap kejadian yang sudah kulalui sebelum ajal menjemputku.

Oh tunggu, jangan katakan....

"Oh God, apakah aku mengulang waktu?, tunggu-tunggu mari kita lihat kalender." Aku turun dari kasurku dan mengambil kalender yang berada disudut ruangan tepatnya diatas meja belajar ku.

"Sekarang tanggal 1 Januari 2018, yang berarti aku benar-benar mengulang waktu. Sungguh, aku ingin menangis rasanya, Tuhan begitu baik mau mengabulkan permintaanku." Sungguh rasanya aku ingin menangis sekarang.

"Kalau sekarang tahun 2019, berarti masih ada waktu kurang lebih 1 tahun sebelum aku meninggal. Oke Chy ayo semangat untuk mengubah kehidupan mu yang sekarang, jangan mau ditindas olehnya"

Aku berjalan kearah pecahan cermin yang ada yang sudah usang dan jelek

"Oh Tuhan!?, Apakah ini sungguhan? Kulitku yang putih, badan yang kecil dan pipi gembilku masih ada disini?" Aku sungguh tak percaya, karena saat aku dewasa aku dengan bodohnya memakai make up yang menor dan jangan lupakan sifatku yang malu-malu seolah olah ingin menarik perhatian seseorang dengan penampilan seperti itu.

"Aku tidak akan termakan ucapanmu lagi Varra, karena sekarang hanya ada Chy yang polos dan licik secara bersamaan." Kataku dengan smirk yang tercetak diwajah imutku

"Sedikit permainan tidak apakan? Kau juga harus merasakan apa yang kurasakan dulu Varra." Ucapku dengan seringai jelas diwajahku dengan penekanan disetiap katanya.

"Aku Acasha Chyara Gienka Candace akan membalas dendam ku pada mu kakakku Avarra Xeenia Gienka Candace, atau saudara angkatku?" Dengan penuh tekad aku berjanji.

Aku masih berdiri didepan pecahan cermin tadi, membolak-balikkan badan mengagumi tubuhku sendiri.

"Mau sampai kapan kau akan melihat tubuhmu? Jika tidak bertindak maka nona tidak akan dapat merubah takdir nona di kehidupan kali ini" katanya membuyarkan lamunanku

"Yhakk!"

"Siapa tadi? Kenapa tidak ada orang?" Aku melihat sekeliling namun tidak ada siapapun.

"Ini masih pagi lho, masak ada hantu kan tidak lucu" Oke, aku ketakutan sekarang.

"Huft, aku dibawahmu nona." Jawabnya dengan enggan.

"Kyaaa, imut sekaliiii." Bagaimana tidak, dia seekor anak anjing golden retriever yang sangat menggemaskan dengan badan yang mini dan gempal, ughh sungguh lucu.

"Hentikan nona, kau membuat sakit seluruh badanku." Katanya, karena aku sangat gemas dengannya akhirnya aku menguyel-uyel tubuhnya yang gempal.

"Hihihi, baiklah aku akan berhenti. Heii tunggu dulu, kau kan hewan sejak kapan hewan bisa berbicara? Atau aku mempunyai kemampuan khu...." Cerewet ku,

"Berhentilah berbicara terus nona, bukan kau yang memiliki kemampuan khusus, namun aku dikirim oleh alam untuk membantu mu di kehidupan kali ini."

"Jadi bersyukurlah nona, karena saya yang menemani nona di kehidupan kali ini" Jawabnya dengan nada sombong.

"Haishh, baiklah baiklah, aku bersyukur mendapatkan mu, berarti kau akan terus bersamaku begitu selama di kehidupanku kali ini? Selamanya?." Tanyaku,

"Benar nona, anggap saja ini sebagai kompensasi karena di kehidupanmu yang dulu nona terlalu banyak menderita, yha anggap saja begitu." Jawabnya,

"Huhuhu, aku sungguh terharu, setidaknya aku mempunyai teman untuk diajak berbicara." Jawabku mendramatisir

"Eeiitt, tapi ini tidak gratis nona harus ada imbalannya dong. Kan nanti saya akan mendampingi nona sampai ajal menjemput, uhuyyy." Pintanya dengan nada menggebu gebu.

"Lhah? Kau yang datang padaku dengan sendirinya, lalu kenapa harus aku juga yang menurutimu?" Tolakku, enak saja ada syarat padahal dia sendiri yang datang dan menawarkan dirinya sendiri.

"Aih, ayolah nonaaa, syaratku takkan membebanimu, aku berjanji. Permintaankupun hanya satu, sedangkan nanti saya bisa mengabulkan apapun permintaan nona." Ujarnya memohon dengan mata yang mengedip ngedip. Ugh sangat imut, aku tak kuat.

Hahhhhh

"Baiklah, aku akan menuruti 1 permintaanmu tadi, tapi apakah benar kau takkan meninggalkanku dan menuruti semua keinginanku?" Oh ayolah, aku bertanya karena ingin memastikan, kesempatan tidak akan datang dua kalikan.

"Saya serius nona, saya tidak akan berani berbohong dan tidak ada gunanya juga saya berbohong." Jawabnya dengan nada serius.

"Owkei, aku percaya kepadamu. Jadi apa permintaanmu?" Tanyaku kepada anak anjing itu.

"Hohoho, sungguh gampang nona, jika nanti nona akan menikah, nona juga harus mencarikan jodoh juga untukku" Sautnya penuh semangat dan jangan lupakan matanya yang berbinar itu.

"Hah? Apakah saat aku menikah nanti kau masih muda? Sekarang saja umurku masih 15 tahun, kalau aku menikah umur 20 tahun apakah masih ada yang mau denganmu kalau umurmu saat itu saja sudah 5 tahun? Masih muda si, tapi kan....?"

"Nona tidak usah memusingkan itu, hal sepele macam itu mudah untukku atasi, aku kan anjing spesial, aku akan awet muda, selama tuanku juga sehat" Selanya ketika aku sedang berbicara, dasar anjing laknat, untuk sayang kalau tidak sudah ku hihhh kau.

"Hahh, baiklah aku akan menuruti kemauanmu, nanti akan kucarikan pasangan yang tepat untukmu, sekalian kuadakan acara pernikahan mu, bagaimana?" Tanyaku dengan nada menggoda.

"Wahhh, benarkah nona? Aku mau, aku mau." Jawabnya dengan ekspresi yang lucu.

"Okke, berarti apakah mau berteman denganku?" Aku ingin dia menjadi temanku bukan seperti majikan dan pembantunya.

"Nona mau berteman denganku? Sungguh?" Tanyanya dengan mata berkaca-kaca.

"Aku bersungguh sungguh, jadi?" Tanyaku sekali lagi

"Aku mau nona, hiks terimakasih sudah mau berteman dengan anak anjing sepertiku hiks" Jawabnya sambil menangis.

"Sudah, tidak usah menangis, sekarang aku akan memberimu nama, jadi namamu adalah.....

•••
Tbc
____

Makasi yang udah mau baca, semoga terhibur ya
Kalau ada typo, tandaii yaa,
Oh ya kalian bisa manggil aku Boo
Salam kenal dari Boo☺️👋
Semoga sehat sehat ya dirumah
Sampai ketemu di next Chapt, Paipaiiii👋👋👋

Fake FigureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang