"Ada apa ini?" Tanya seseorang dengan nada yang begitu dinginnya.
"Siapa yang melakukan pelanggaran?" Tanya seseorang itu sekali lagi
"Maaf pak Tama, sebelumnya. Name tag yang berbunyi tadi milik Varra pak. Tetapi yang membawa kertas tersebut Chy pak, murid baru." Jawab Bundaru menjelaskan.
Seseorang yang dipanggil Pak Tama tersebut, menengok ke arah Varra dan Chy secara bergantian. Pak Tama adalah kepala pimpinan di sekolah ZHS, dia orang yang paling disiplin, dan paling benci akan kebohongan.
Chy yang melihat tatapan dingin dari Pak Tama pun langsung berpura-pura menundukkan kepalanya seolah-olah tengah ketakutan. Chy juga meremat gumpalan kertas yang ia pegang tadi dengan sangat keras. Sedangkan Varra yang melihat itu tersenyum licik."Maaf pak, tadi mungkin tanda peringatan name tag saya eror pak, sehingga name tag saya yang berbunyi, bukan milik Chy yang berbunyi." Jelas Varra kepada Pak Tama
"Apakah benar seperti itu Chy?" Tanya pak Tama Kepada Chy
Setelah Pak Tama melontarkan pertanyaan tadi, Chy langsung menatap mata Pak Tama dengan berani
"Tidak pak, saya tidak menyontek." Ucap Chy dengan berani dan yakin
"Sekolah sekelas ZHS tidak mungkin melakukan kesalahan bukan?" Tanya Chy
"Kalau memang saya yang menyontek, dan adanya sistem eror, bukankah kita bisa mengecek CCTV?" Chy kembali bertanya
"Dan juga kertas jawaban saya sudah terisi, sebelum tanda peringatan milik Kak Varra berbunyi, lantas dari mana saya dapat melihat kunci jawaban ini, jika pekerjaan saya saja Sudah selesai?" Tambah Chy dengan yakin.
"Padahal nilai Chy kalau sudah dicek pasti lebih unggul dari Kak Varra, mana mau Chy nyontek kalau ujungnya nilai Chy malah jelek, kan kak Varra Ndak pinter pinter banget" lirih Chy dengan kedua tangan yang ia tekuk didepan dada, dan wajah yang terlihat imut, bagaimana tidak? Pipinya semakin menggembung dan juga bibirnya yang ia tekuk. Semua murid yang melihat ekspresi Chy, hanya dapat menggigit bibir mereka untuk menahan gejolak ingin mencubit pipi gembul tersebut.
Sedangkan Varra sendiri ia semakin ketar ketir, tangannya mulai dingin dan juga wajahnya sudah pucat pasi.
"Kumpulkan kertas jawaban kalian berdua ke depan, biar kita periksa dan kita lihat" kata Pak Tama kepada Varra dan juga Chy
"Ba-baik pak" ucap Varra dengan terbata bata. Jika Varra gugup, maka lain halnya dengan Chy yang dengan bersemangatnya mengumpulkan lembar jawabannya ke depan dengan senyum manis yang terpatri diwajah imutnya.
Seluruh penghuni kelas, terkagum kagum dengan Visual Chy, cantik dan imut menjadi satu, adalah suatu kombinasi yang sangat menakjubkan, ditambah dengan kepintaran yang Chy miliki. Bahkan baru 15 mnt berlalu, namun bagaimana bisa soal tersebut sudah selesai? Terbuat dari apa sebenarnya otak Chy itu.
Selepas memasukkan lembar jawaban kedalam mesin pendeteksi, Varra dan Chy duduk kembali ke tempat duduk masing-masing.
Saat semua orang tengah fokus ke mesin pendeteksi tersebut, secara diam-diam Chy menoleh kearah Varra. Mereka berdua melakukan eye contact dan dibalas senyum smirk dari Chy.
'ini baru permulaan Varra dan kedepannya hidupmu takkan tenang kakak angkatku' ucap Chy tanpa mengeluarkan suara kepada Varra
"SIALAN KAU, MAKSUDMU APA HAH? KAU INI HANYA GADIS KAMPUNG YANG BARU DITEMUKAN KELUARGA GIENKA CANDACE. KAU TAK SETARA DENGANKU SIALAN" Ucap Varra kepada Chy dengan membabi buta.
Varra menjambak rambut Chy dengan keras, sehingga Chy langsung terjatuh dari kursinya. Semua orang yang berada dalam ruang ujian tersebut langsung terkejut dengan tindakan yang dilakukan Varra kepada Chy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Figure
FantasyThis is my first story, if there are mistakes and shortcomings I apologize☺️✌️ Typo!!! Tandai🤩 Jump to story (◍•ᴗ•◍)❤