"Oh ya kak, ini kan udah mau gelap, kakak mau gak nginep dulu semalam di rumah Chy, besok baru Chy anterin pulang sekalian nunggu luka luka kakak agak sembuh, bagaimana?" Tanya Chy kepada Eze dengan tatapan polosnya
"Ehm, ya." Jawab Eze singkat
"Baiklah, mmmm Bubble apakah kamu bisa membawa keranjang buah itu? Lalu kamu pimpin jalan ke rumah ya, karena Chy lupa jalannya hehehe." Ujar Chy dengan lucu kepada Bubble, dan dengan patuhnya Bubble menggangguk lalu segera membawa keranjang buah itu dengan mulutnya dan segera mencari jalan menuju rumah mereka.
Sedangkan Chy menghampiri dimana Eze duduk dan segera meletakkan tangan Eze kepundaknya dan merangkul badan Eze agar mempermudah Eze dalam berjalan.
Sungguh Eze bingung dengan jantungnya, jantungnya berdegup dengan sangat cepat lalu bagaimana bisa ia malah merasa tremor sekarang, dan ditambah dia tidak marah ketika gadis kecil ini menyentuh bahkan merangkulnya dengan posisi yang begitu dekat. Tapi, tidak, tidak boleh ada perasaan seperti itu, apa apaan perasaannya ini, ia tepis semua perasaan itu, Eze berusaha abai, dan kembali fokus ke jalan yang mereka lalui.
Sesuai ingatan Chy, memang untuk meluluhkan hati seorang Lavern Eze Savva Z'Bhupendra itu sangat sulit. Bahkan primadona di sekolah dan protagonis perempuan saja kesusahan untuk mendapatkan hati Eze, karena terlalu dingin dan cuek anaknya, tetapi jika bersama keluarganya Eze akan sangat manja apalagi kepada Bundanya , sudah dipastikan seperti anak 5 tahun yang merengek karena tidak ingin ditinggal pergi oleh ibunya. Jadi ini adalah Pr untuk Chy dalam meluluhkan salah satu spesies kutub yang ada di muka bumi ini.
Setelah berjalan cukup lama, akhirnya mereka sampai di rumah Chy, Ia mendudukkan Eze diatas tempat tidur yang begitu tipis bahkan kayu penyangga kasurnya saja terasa, jadi bisa dibayangkan seberapa tipis kasur itu. Eze mengamati sekitarnya, batinnya bertanya tanya, bagaimana gadis kecil yang begitu rapuh ini harus tinggal disini? Lalu bagaimana dengan makannya? Kalau ada hewan buah bagaimana? Ya seperti beberapa pertanyaan yang melintas dikepala Eze. Lalu datang Chy dengan membawakan air putih.
"Maaf yha kak, cuman ada air putih aja dirumah Chy." Kata Chy dengan wajah lesu
"Hm, tak apa." Jawab Eze dengan singkat
"Oh ya kak karena ini udah malam, aku ambilin makan habis itu kakak tidur ya, biar besok kakak punya tenaga buat jalan dan bisa balik ke rumah kakak, gimana? Tapi makanan yang Chy punya cuman nasi sama lauk tahu, gakpapa kak?" Tanya Chy dengan hati hati.
"Hm"
"Ish kakak mah dari tadi jawab pertanyaan Chy singkat singkat muluk, Kesel ih." Marah Chy dengan mengembungkan kedua pipinya dan pergi keluar dengan raut kesal tapi jatuhnya malah menggemaskan.
Eze harus sekuat tenaga untuk menahan gemas dengan gadis kecil itu, tapi ia lagi lagi dibuat bingung dengan perasaannya, perasaan yang sebelumnya belum pernah ia rasakan.
Sementara Chy sedang mengambil makanan untuk Eze, Bubble datang menghampiri Chy yang berada di dapur.
"Nona, jika nona memberikan porsi makanan itu kepada Eze, berarti nona tidak akan makan malam ini? Nanti kalau nona jatuh sakit bagaimana? Nona Taukan bahwa kondisi tubuh Nona sangat rentan, atau mau aku bantu agar kondisi tubuh Nona tidak terlalu lemah? Aku bisa membantunya" Tanya Eze tiba tiba setelah sampai di dapur.
"Tenang saja Bubble, aku akan bisa menahannya, dan jangan lakukan apapun oke? Karena aku tau apa yang harus aku lakukan. Aku sengaja melakukan ini, agar ketika sampai di villa mereka akan mengijinkan ku menginap di villa itu semalam, dan pada akhirnya mereka akan membawaku ikut dengan mereka ke kota, tapi terimakasih sudah mau mengkhawatirkanku Bubble." Jawab Chy dengan halus sembari memberikan penjelasan kepada Bubble.
"Lalu kamu sendiri bagaimana? Apakah kamu tak apa jika Tak makan?" Tanya Chy memastikan
"Nona tenang saja, aku bisa makan apapun disini." Jawab Bubble menenangkan.
"Baiklah aku antar makanan ini kekamar terlebih dahulu, kau bisa makan buah yang tadi Bubble." Kata Chy kepada Bubble
Setelah mengambil makanan tadi, Chy segera berjalan meninggalkan dapur menuju kamar yang ditempati oleh Eze, lalu menyerahkan makanan tadi kepada Eze. Sembari menunggu Eze selesai makan, Chy bersiap siap untuk tidur dengan menyiapkan satu tikar untuknya tidur, kan tidak mungkin Chy dan Eze satu tempat tidur.
Setelah semua selesai Eze dan Chy segera tidur, dan Chy tidur sambil memeluk tubuh Bubble. Tanpa Chy sadari, Eze selalu memperhatikan apapun yang Chy lakukan, bahkan sekarng Ia masih belum juga tidur dan malah memperhatikan gadis kecil itu. Memandanginya dengan tenang hingga ia tak sadar bahwa ia juga ikut terlelap menuju mimpi.
Pagi yang cerah, disambut dengan kicauan burung, udara yang sejuk dan suara air mengalir yang mengalun indah di telinga yang dapat kita rasakan. Chy sudah bersiap siap untuk mengantarkan Eze ke Villa, tempat dimana teman teman Eze menginap dengan menggendong Bubble dalam pelukannya.
"Kakak bangunnn!!!"
"Ini sudah pagi lhooh, katanya mau kerumah kakak, nanti kalau gak bangun keburu siang, terus kalau siang nanti keburu panas! Ayo cepat bangun kakakk!" Perintah Chy seperti seorang anak yang membangunkan ayahnya
"Hm, aku sudah bangun." Jawab Eze singkat
"Baiklah, ayo Bubble kau jalan terlebih dahulu, dan Kakak tunjukkan arahnya ya, biar aku yang membantu kakak untuk berjalan." Kata Chy kepada Eze
Lalu mereka bertiga segera keluar dari rumah dan segera berjalan menuju arah yang ditunjukkan oleh Eze. Sebenarnya Eze tak tega melihat Chy harus berjalan sejauh ini, ditambah dengan matahari yang sudah mulai berada diatas. Eze dapat melihat dengan jelas keringat yang berada di pelipis Chy dan juga kulitnya yang memerah. Saat Eze sedang sibuk dengan pikirannya sendiri tiba-tiba,
"BOSSS!!!"
"EZEEE!!!" Ucap mereka dengan serentak, dan berhasil membuyarkan lamunan Eze."
Eze segera mereka tarik dari rangkulan Chy dan segera memeluk Eze dengan erat. Para anggota Omorfos juga ikut bersorak, melihat ketua mereka ditemukan. Yap, para anggota Omorfos sudah berkumpul sejak pukul 5.00 pagi, mereka segera bersiap dan berangkat pada malam itu juga, mereka khawatir dengan keadaan pimpinan mereka.
Chy yang melihat itu semua, mulai menjalankan perannya, disini merupakan awal dari semuanya, tidak boleh ada kesalahan sedikitpun ataupun kesalahpahaman, dia bertekad membuat semua orang berpihak padanya dan akan selalu percaya padanya. Chy segera menggendong Bubble kedalam pelukannya, mereka saling bertatap tatapan dan saling mengerti arti sinyal yang mereka berikan.
Mereka terus melontarkan pertanyaan pertanyaan kepada Eze, tentang keadaannya, tentang bagaimana Ia bisa kembali dan masih banyak lagi. Namun, berbeda dengan si kembar yang sedari awal melihat Eze kembali, tetapi fokus mereka teralihkan dengan gadis mungil yang memapah Eze sampai ke sini.
"Kak, apakah dia...."
•••
Tbc
____Hai, hai, haiiii...
Gimana kabar kalian?
Hehehe, maaf buat kemarin yang minta up, belum aku up
Soalnya kemaren aku masih sibuk ngurusin Tugas sekolah yang numpuk, maklum Boo juga lagi dalam fase mager😭🙏
Mana udah mau US malah banyak tugas😭✌️
Maap maap yhak🙏
Okke, back to topic,
Semoga kalian suka dan terhibur dengan chapt yang kali ini ya
Kalau ada yang kurang atau mau ngasi saran boleh banget kok, boo terbuka🤣☺️✌️
Dan boo juga mau ngucapin makasi, buat kalian semua yang baca, ughh ternyata banyak juga yang suka😭💜
Okoke, takut kepanjangan 🤣✌️
Jadi, tunggu next Chapt yhak
Paipaiii🤣☺️💜👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Figure
FantasyThis is my first story, if there are mistakes and shortcomings I apologize☺️✌️ Typo!!! Tandai🤩 Jump to story (◍•ᴗ•◍)❤