"Hiks hiks, jangan pergi, Queen a-adik Abang hiks" kata Arend dengan memeluk tubuh Chy
"Baby kita itu kembar hiks, jadi jangan pergi lagi hiks" kata Arick ikut menimpali
Mereka bertiga saling berpelukan, baik Arend maupun Arick memeluk Chy dengan erat seakan jika mereka tidak memeluk Chy dengan erat, Chy dapat pergi kapan saja.
Tanpa diketahui oleh semua orang, Chy tersenyum dengan sinis. Dia bahagia, karena mereka mengetahui semuanya dengan lebih cepat. Lebih cepat lebih baik bukan? Lebih cepat pula Varra akan merasakan apa yang ia rasakan dulu, atau mungkin lebih menyakitkan?
"Nona, jika mereka mengetahui ini lebih cepat, bukankah kedepannya akan menarik?" Tanya Bubble kepada Chy lewat pikiran mereka.
"Betul Bubble, dan tentu, kedepannya akan sangat menarik" Jawab Chy dengan licik.
"Mak-maksud kakak apa? Kakak siapa? Kenapa kakak bilang be-begitu?" Tanya Chy dengan mata yang mulai berkaca-kaca, dan tentu saja ini hanya sebuah akting belaka.
Arend dan Arick melepaskan pelukan mereka kepada Chy, Arend memegang kedua tangan adiknya dengan lembut
"Chy itu adek Abang, Chy kembaran Abang Arend sama Abang Arick" Jawab Arend dengan nada lembut, Ia mencoba menjelaskan kepada Chy dengan perlahan, agar Chy tidak kaget dengan fakta yang Ia katakan.
"Gi-gimana bisa hiks? Chy ki-kira, Chy dibuang hiks, at-atau Chy hanya ja-jadi pem-pembawa si-"
"Nggak, gak gitu, adek itu harta paling berharga dikeluarga kita, adek itu jiwa keluarga kita. Adek tau, adek pergi waktu itu ngebuat semua orang yang ada di mansion gak ada semangat hidup dek." Potong Arick dengan menjelaskan faktanya.
"Hei, tatap mata Abang, ada kebohongan gak dek? Engga kan?" Tanya Arend kepada Chy, dan dibalas gelengan oleh Chy
"Kalau adek belum percaya, adek bisa lihat tes DNA ini, kemarin Abang yang ambil beberapa helai rambut kamu, buat kita cocokin sama Daddy, nih coba dilihat." Kata Arick dengan semangat dan memberikan surat itu kepada Chy.
Chy mengambil surat itu, ia baca kalimat per kalimat itu dengan teliti, tangan yang memegang surat itu mulai gemetar, matanya memanas. Chy melihat kedua orang yang berada didepannya sekarang, tak kuat menerima kenyataan ini, Chy memeluk kedua orang itu yang mengaku sebagai abangnya dengan erat dan Chy menangis dengan keras.
Eze, Lion, Zayn dan semua anak anak Omorfos yang mengetahui hal itu, juga ikut bahagia. Mereka tau seberapa banyak cara sudah kedua saudara kembar itu kerahkan untuk mencari adek mereka yang hilang, mereka semua keluar dari kamar Chy, dan memberikan waktu untuk kakak beradik itu melepaskan rindu. Dan tanpa ketiganya ketahui, mereka semua sudah mengatur rencana untuk pulang ke kota, Eze tahu, pasti keluarga Gienka Candace juga merindukan bungsu mereka, dan semua anak anak Omorfos setuju akan hal itu. Mereka dapat mengatur jadwal berlibur kapan kapan lagi.
Sedangkan di kamar Chy, mereka bertiga mulai bersiap untuk pulang, mereka berencana akan ijin kepada Eze untuk pulang terlebih dahulu. Karena berita tentang bungsu Gienka Candace telah ditemukan sudah sampai di keluarga mereka. Chy duduk di tepi tempat tidur dengan memangku Bubble sambil melihat apa yang kedua abangnya lakukan.
"Abang, apa keluarga Abang akan percaya jika Chy itu adik Abang? Dan apa mereka semua akan mau menerima Chy dengan keadaan yang seperti ini?" Tanya Chy kepada kedua abangnya dengan menundukkan kepalanya.
"Ya pastinya mereka percayalah princess, kan sudah ada bukti DNA itu." Jawab Arend dengan mengangkat dagu sang adik, agar melihat kepadanya
"Dan lagi, coba lihat kalung ini, kalung ini itu pemberian Oma buat kamu princess." Tambah Arick
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Figure
FantasyThis is my first story, if there are mistakes and shortcomings I apologize☺️✌️ Typo!!! Tandai🤩 Jump to story (◍•ᴗ•◍)❤