- Chapt 3 - Rencana

10.7K 861 17
                                    

"Sudah, tidak usah menangis, sekarang aku akan memberimu nama, jadi namamu adalah...." Kataku sambil berpikir

"Bagaimana jika Bubble, Apakah kau suka? Kau ini anak anjing jantan kan?" Tanyaku kepadanya

"Betul nona, saya jantan. Dan untuk namanya saya suka nona, sangat suka, terimakasih nona." Bubble menjawab dengan penuh binar bahagia.

"Lalu nama nona siapa? Hehehe, saya belum tau nama nona." Tanya Bubble dengan cengiran lucu.

"Namaku Acasha Chyara Gienka Candace. Panggil saja aku Chy tidak perlu formal menggunakan nona untuk berbicara kepadaku." Jawabku

"Ahh, tidak nona, nona memang teman saya, tapi saya lebih nyaman dengan memanggil anda dengan sebutan nona." Kata Bubble

"Baiklah, terserahmu saja, senyamanmu memanggilku, tapi ingat kau temanku." Ucapku penuh penekanan

"Syaph nona."

"Oh ya nona, apakah nona sudah menyiapkan rencana untuk mengubah takdir kehidupan nona di kehidupan kali ini? Maksudku, jika kita tidak mempunyai rencana, saya takut takdir nona nantinya tidak akan berubah dan malah membuat kehidupan kedua ini sia sia dan nona akan menyesal." Ucap Bubble sambil bertanya kepadaku.

"Untuk itu, kau tenang saja, karena aku sudah merencanakannya." Jawabku sambil mengelus bulunya yang halus.

"Lalu rencana nona apa?" Tanyanya

"Aku akan membuat seseorang yang seharusnya menjadi milikku dikehidupan yang dulu, menjadi milikku seutuhnya dikehidupan kali ini, dan membuat semua orang menyayangiku, serta melepaskan protagonis perempuan yang dulu dari jerat antagonis yang sebenarnya dan aku akan mengambil peran protagonis yang memang sedari awal hanya untukku!" Jawabku penuh tekad

"Wah nonaku sangat cerdas" Bubble menjawab dengan penuh antusias

"Lalu apakah nona tidak ingin mengubah penampilan nona? Katanya nona ingin membuat seseorang menjadi milik nona?" Tanyanya dengan nada mengejek.

" Yha memang, lalu kenapa kau bertanya seperti itu dan melihatku dengan tatapan itu, apakah ada yang aneh dengan penampilanku?!" Tanyaku sewot.

"Hahahaha, nona, anda sedang melawak?" Bubble tertawa dengan sangat keras.

Aku heran dengannya memang apa yang salah dengan penampilanku? Kulitku putih pipiku juga tembam alami, bukankah ini sudah imut dan cantik seperti standard novel yang dulu aku sering baca?

"Nona sangat lucu, memang standard perempuan novel seperti itu, tapi menurutku nona kurang cantik jika tidak diubah." Jawabnya setelah tertawa lepas.

'Tapiii,...'

'Tungguuuu.'

'Hei, yhakk sejak kapan dia mengetahui isi batinku??' Aku bertanya dalam hati.

"Nona tidak perlu bingung, karena memang saya bisa membaca batin nona dan itu gunanya, saat ada orang lain disekitar kita, kita masih bisa berbicara lewat batin nona, nama kerennya si telepati." Jelasnya

"Oalah, begitu, bilang dong." Jawabku

"Okke, sekarang back to topic" kataku

"Maksudmu dengan penampilanku ini kurang memenuhi standard itu bagaimana? Aku tidak tau." Tanyaku dengan lesun

"Nona tidak perlu menjadi sedih seperti itu, saya akan membantu nona untuk menjadi cantik dan imut secara bersamaan. Nona harus menjadi lebih cantik dan lebih imut dibandingkan dengan antagonis dan protagonis sementara itu, jangan mau kalah, nonaku harus menjadi yang tercantik." Jawabnya penuh semangat

"Yhakk, memangnya aku sekarang ini tidak cantik hahh!?" Tanyaku penuh amarah.

"E-eh, bu-bukan seperti itu maksud saya nona, maksud saya, nona sekarang memang sudah cantik, tapi dengan bantuan saya maka nona akan jauh lebih cantik." Bubble menjawab dengan agak ketakutan.

"Baiklah, bantu aku agar jauh lebih cantik." Pintaku pada Bubble.

"Caranya gampang nona, nona tinggal pejamkan mata, dan bayangkan kecantikan anda, dan katakan dalam hati 'aku menginginkannya' sudah begitu nona." Ucap Bubble menjelaskan.

"Baiklah aku akan mencobanya." Kataku

Aku menutup mata, dan membayangkan seorang gadis yang tingginya berkisar 163 cm, dengan badan yang tidak kurus dan tidak terlalu gendut juga, namun cukup. Dengan rambut yang kecoklatan, aku tidak ingin mengubah warna rambutku, agar tidak berbeda dengan warna rambut keluargaku. Rambut yang panjang sepinggang, halus, dan dengan tekstur rambut yang jatuh serta dibagian bawah sedikit bergelombang. Dan untuk wajah, aku ingin tetap mempertahankan pipiku yang tembam, agar kesan imut tetap ada dan aku membayangkan ada sedikit rona merah yang akan secara alami keluar, memiliki mata amber yang menghasilkan warna seperti kuning tembaga dan berkilau keemasan, warna yang menjadi ciri khas dari keluargaku. Bulu mata yang lentik, alis yang terukir sempurna tanpa perlu dibuat dan jangan lupakan bibir yang berwana pink alami tanpa perlu menggunakan apa apa. Dan setelah itu aku mengatakan seperti yang dikatakan oleh Bubble.

Lalu....

"WOAHHH, NONAAA...."

"AYO BUKA MATAMU SEKARANG DAN LIHAT DIRIMU DICERMIN, SEKARANG!!!!"

"OH DEMI APAPUN, NONAKU SANGAT CANTIKKK, NO NO NO NAMUN TERCANTIKKK.!!!" Ucap Bubble dengan sangat heboh, sampai sampai dia meloncat dari pangkuanku, melompat-lompat dan berlari mengelilingi kamarku.

Aku langsung membuka mata dan berjalan kearah cermin yang ada. Dannn....

"OH GOD, INI SANGAT CANTIK BUBBLE, HUHUHU AKU SANGAT SENANGGGG." Ucapku tak kalah heboh dengan bubble.

Dengan kecantikan alami ini, kecantikan seperti gadis desa yang tak mengenal dunia luar, polos, dan imut dapat semakin membantu aktingku untuk mengubah takdirku. Ya walau kecantikan ini didapat dengan bantuan Bubble, tapi tak apalah, yang penting aku dapat merasakan kebahagiaan yang seharusnya.

Tiba-tiba Bubble berhenti berputar dan menatapku dengan aneh, lalu aku bertanya padanya

"Ada apa Bubble? Apakah ada yang aneh atau apa?"

"Tunggu nona, sekarang sudah bukan waktunya untuk berheboh heboh ria, nona harus segera bergegas, karena orang yang nona tunggu akan datang, dan nona harus melakukan sesuatu, sesuatu yang akan menjadi awal kebahagiaan nona dikehidupan ini." Ucapnya dengan serius.

Lalu aku berpikir dan mengingat ingat, apa yang dimaksud Bubble ini.

Lalu setelah lumayan berpikir aku mengingat sesuatu.

"Apakah hari ini, hari dimana para inti OMORFOS berlibur di Villa yang berada didekat sungai itu? Sungai yang dekat dengan rumah ini?" Tanyaku pada Bubble

"Yhap betul sekali nona, jadi nona harus membantunya saat jatuh dari jurang, merawatnya dan esoknya baru nona antarkan ke villa, dan nona akan bertemu dengan kakak kembar nona, bagaimana dengan rencanaku nona?" Usul Bubble kepada ku

Ya, aku mengingat kejadian ini, kejadian dimana.....

•••
Tbc
____

Haii, maaf baru bisa update yaa🙏
Soalnya aku baru sibuk ngurus masuk kuliah😭🙏
Disini ada yang mau masuk kuliah juga gak? Kalau iyaa
SEMANGAT!!!!
FIGHTING!!!
Dan buat yang ikut SNMPTN, SBMPTN, Ujian mandiri, dll semoga keterima sesuai yang kalian inginkan, aminnn🤲

Sebenernya aku mau manjangin lagi Chapt ini, cuman takutnya jadi berantakan dan keluar dari judul chapt, kalau ada yang mau aku lanjutin Chapt berikutnya di hari ini, komenn yhak, nanti aku ketik trs langsung aku up

Oh ya,
Yang baru mampir baca cerita aku
Kalian bisa panggil aku Boo, semoga ceritaku bisa menghibur pas lagi gabut, suntuk di rumah dan lainnya lahh🤣✌️
Kalau ada salah kata dan lainnya aku minta maaf yaa, baru pertama kali buat soalnya🥺🤣✌️

Dan jangan lupa vote, bantu share cerita ini juga yaa, biar makin rame, dan Boo jadi semangat lanjut cerita ini ke Chapt berikutnya, okke?

Terimakasih, Paiipaiii👋





Fake FigureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang