"Kak, apakah dia?" Arick tidak bisa melanjutkan pertanyaannya
Begitupun dengan Arend, dia hanya bisa berdiri dengan kaku sambil terus menatap Chy, dengan pandangan tidak percayanya. Namun, fokus Arend teralihkan dengan kalung yang digunakan Chy, kalung dengan rantai emas dan dengan liontin batu berwarna biru laut. Sungguh, Arend masih sangat ingat, bahwa itu adalah kalung adik perempuannya yang diberikan oleh Oma mereka kepada adik bungsu mereka, dimana kalung itu memang sudah turun temurun sejak dahulu, dan hanya anak perempuan atau cucu perempuan yang akan mendapatkan itu.
Mengapa hanya anak perempuan? Karena di keluarga Gienka Candace itu sangat sulit untuk mendapatkan anak perempuan, dan karena itulah anak perempuan dianggap sebagai hal yang istimewa dan harus mereka jaga dengan sebaik-baiknya.
Arend dan Arick akhirnya saling bertatapan, mereka kaget dengan apa yang mereka lihat kali ini, apakah benar jika...?
Sedangkan Chy hanya melihat mereka semua dari kejauhan, namun ia dapat melihat jika si kembar terus memperhatikannya dan ia juga sadar jika si kembar melihat ke arah lehernya. Chy melihat ke arah lehernya, dan ia begitu terkejut, sejak kapan ia menggunakan kalung itu? Bahkan saat awal dimana ia mengulangi semuanya, seingatnya ia tak pernah memakai kalung bahkan di kehidupan yang sebelumnya pun juga tidak memakai. Bubble yang mengerti kebingungan dari nona nya itu pun, akhirnya berbicara dengan Chy dalam hati.
"Nona, apa yang kau pikirkan? Apakah soal kalung itu?" Tanya Bubble kepada Chy.
Chy yang diberi pertanyaan seperti itu dari Bubble pun, langsung menengok ke arah Bubble, "Yha, aku bingung, sejak kapan aku menggunakan kalung? Bukankah saat awal aku memulai semuanya, benda ini tidak ada?"
"Nona tidak perlu bingung, itu saya yang memberikannya, dan kenapa di kehidupan dulu nona tidak memakai kalung itu? Yha karena saat nona diculik, kalung itu terlepas." Jawab Bubble.
"Ohh, aku mengerti sekarang. Terimakasih banyak Bubble.
"Oh ya, apakah mereka masih lama? Sungguh kakiku rasanya seperti mau patah menunggu mereka selesai berbicara, mana si kembar dari tadi melihat kesini dengan tidak kedip pula. Oh, atau aku akting pingsan saja? Bagaimana menurutmu Bubble?" Tanya Chy kepada Bubble.
"Waahh, ide yang bagus nona, dengan begitu akan semakin mudah untuk menarik perhatian mereka. Tapi nona, jangan pura-pura lebih baik sungguhan." Tawar Bubble
"Sungguhan? Yhak bagaimana bisa?" Sewot Chy
"Itu mudah nona, biarkan Bubble yang akan melaksanakan itu, dan ingatlah nona, saya bisa melakukan apapun" Sombong Bubble kepada Chy
"Hilihh, baiklah baiklah terserahmu, lalu selanjutnya aku akan memainkan peran gadis yang rapuh, bagaimana menurutmu Bubble?" Tanya Chy
"Hahaha, nona ku begitu pintar, dan disetiap adegannya nanti, akan saya bantu, agar semakin terlihat asli, no tipu-tipu." Jawab Bubble
"Bagus, kalau begitu sekarang Bubble!" Perintah Chy
Chy merasakan tubuhnya tiba-tiba lemas, perutnya sakit dan kepalanya pusing. Ugh, sungguh, ternyata kalau memiliki inmun yang tubuh rasanya seperti ini? Keringat mulai bercucuran ditambah dengan tenggorokan yang kering. Chy merasa sudah tidak kuat, gendongannya terhadap Bubble, mulai melonggar dan tiba-tiba
BRUKKK
"DEKKKK!!!" Panik si kembar dan segera berlari ke arah Chy dengan tergesa-gesa
"Guk guk guk guk" Bubble tak bisa bisa berhenti menggonggong dan terdengar tangisan dari Bubble yang duduk di samping tubuh nonanya
Semua orang yang tadi terfokus dengan Eze, sekarang fokus mereka semua teralihkan dengan sosok gadis kecil yang tadi menolong Eze, Chy sudah rebah diatas tanah. Mereka semua panik termasuk Eze dan segera berlari menuju Chy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Figure
FantasíaThis is my first story, if there are mistakes and shortcomings I apologize☺️✌️ Typo!!! Tandai🤩 Jump to story (◍•ᴗ•◍)❤