BAB 3 - ANTHANASIUS

4.5K 556 21
                                    

Jangan lupa vote, komen, dan share ke teman-teman kalian, ya🦊

Kuy, dengerin musik lagi⬆️
Yang gak bisa, jangan didengerin musiknya.

-BAB 3-

|ANTHANASIUS|

"Biarkan gadis itu menikmati waktunya sementara di kerajaan," kata Anthanasius. Tangan Tetua tersebut membalikkan ikan yang sedang dipanggang di atas bara api, yang telah diambil oleh Pangeran Hannes tadi. "Perkenalkan kerajaan ini dan kisah-kisah masa lalu padanya. Bawa dia keliling desa D'Forse sebelum nantinya dia bertugas menyelamatkan kerajaan kita dari tabir ilusi dimensi ini."

Kelima Putra kerajaan duduk melingkar di kursi meja kayu yang ada di dalam kastil, menatap punggung ringkih si Tetua yang sibuk dengan ikan panggangnya. Sementara Pangeran Jeofrel membantu menghidupkan perapian agar suasana dalam kastil tetap hangat karena sebentar lagi kabut dingin akan naik ke atas bukit.

"Sepertinya itu adalah tugas Jemiriel. Dia yang paling semangat ketika gadis itu sampai ke kerajaan," ucap Pangeran Hannes diakhiri dengan kekehan.

"Ya, anak itu selalu suka dengan yang namanya wanita. Lihat sekarang, dia tidak kunjung datang menemuiku," celoteh Anthanasius.

"Mungkin saja Kak Jemiriel sedang memilihkan gaun-gaun yang indah untuk gadis itu," sambung Pangeran Cleon, bermaksud meledek. Diantara seluruh Putra kerajaan, Pangeran Cleon sering kedapatan meledek saudara-saudaranya.

"Atau mungkin sedang merias wajah gadis itu." Dan Pangeran Hannes merupakan komplotan dari Pangeran Cleon. Keduanya satu otak, satu pikiran, dan satu jalan.

Perlu diketahui, sifat Pangeran Jemiriel itu lembut, ramah, dan murah senyum pada siapa pun. Dia bukan pria yang bersikap gemah gemulai. Dia sangat tegas. Hanya saja tertutupi oleh sifat lemah lembutnya.

"Anak itu memang berbeda dari kalian semua. Terlalu lembut dan penuh kasih sayang," sahut Tetua sambil duduk bersama Putra kerajaan. Pangeran Jeofrel membantu Tetua membawakan ikan panggang yang telah masak menggunakan piring berlapis perak ke hadapan saudara-saudaranya. "Ntah apa yang terjadi, sehingga Jemiriel berbeda dengan 3 kembarannya yang lain," sambung Tetua.

Seluruh Putra kerajaan berdecih kecil mengingat kelakuan Pangeran Jemiriel.

"Rugero gampang tersulut emosi. Jeofrel yang tenang seperti air. Hannes yang licik dan cerdik. Dan Jemiriel yang terlalu lemah lembut pada semua orang, terutama pada wanita. Aku jadi tidak yakin kalau kalian berempat adalah kembar. Jangan-jangan Ibu kalian dulu memungut kalian di sungai," lanjut Tetua sambil menggelengkan kepalanya.

"Bukankah kau sudah ada di kerajaan ini sebelum Ibu menikah dengan Ayah? Lalu kenapa kau meragukan kami? Bukankah kau tahu semua peristiwa di kerajaan ini?" kesal Pangeran Rugero. Lihatlah, dia mulai terpancing emosi.

Kekehan Tetua terdengar serak. Efek umur yang sudah terlalu tua dan ringkih. "Sayangnya kalian memang terlahir kembar. Aku malas mengakui itu."

"Kau memang gampang emosi, Rugero," ledek Pangeran Hannes. Senyum miring langsung tercetak di wajah yang terpahat sempurna itu.

Pangeran Rugero berdecak kecil, melayangkan pukulan pelan di lengan si kembaran.

"Omong-omong kau sudah lama di kerajaan ini. Pasti kau juga tahu bagaimana mengeluarkan kerajaan kita dari tabir ilusi dimensi ini." Raja Maizer membuka obrolan. Mulai jengah dengan sikap adik-adiknya yang suka mengulur waktu. Mereka ke sini untuk bertanya hal penting, bukan untuk bersenda gurau.

(Seri 1) D'FORSE | ETERNAL KINGDOM (TAMAT)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang