PROLOG - RAMERA DAN LADOMIR

8.6K 1K 97
                                    

Jangan lupa vote, komen, dan share ke teman-teman kalian, ya🦊

Kalian bisa membaca cerita sambil dengerin musik gak?
Kalau bisa, aku saranin sambil dengerin musik instrumen yang di atas⬆️, biar makin mendalami cerita.
Tapi kalau gak bisa, jangan di dengerin. Takutnya gak fokus.

Happy reading all!!

-PROLOG-

|RAMERA DAN LADOMIR|

D'Forse

Di depan halaman kerajaan, Ratu Ramera menatap seluruh pasukan yang tersisa dengan tatapan sendu. Tak banyak pasukan yang tersisa, hanya sedikit dari mereka yang tetap tinggal di kerajaan. Pasukan yang lainnya sudah pergi sejak fajar tadi menuju medan perang, dan kini hingga matahari sudah menyingsing di ufuk barat, mereka tak kunjung kembali ke kerajaan.

Mereka gugur.

Salah satu Kesatria yang berhasil kembali dari medan perang mengabarkan bahwa mereka telah gugur dalam melawan kerajaan gurun. Dan Raja Ladomir, yang merupakan Raja dari kerajaan D'Forse sekaligus pemimpin perang juga dinyatakan gugur dan kini sudah sekarat di medan perang.

"Aku akan pergi ke medan perang," ujar Ratu Ramera dan memutuskan pilihan yang akan membahayakan nyawanya.

"Jangan Ratu, tetaplah di sini. Itu akan membahayakan nyawa anda, Ratu," larang salah satu pasukan.

"Dan membiarkan Raja yang sedang sekarat begitu saja?" Ratu Ramera menggeleng pelan. "Raja adalah belahan jiwaku, aku akan menyusul Raja bagaimana pun caranya."

"Tapi Ratu-"

"Jangan larang aku lagi! Aku adalah Ratu kalian. Aku berhak memutuskan apa yang aku inginkan," tegas Ratu Ramera.

Seluruh pasukan hanya bisa menundukkan kepala mereka masing-masing begitu melihat Ratu mereka yang sedang sedih, kini meledakkan amarahnya. Tidak ada yang bisa melawan keinginan dan perintah dari Ratu Ramera. Keputusannya adalah mutlak.

Ratu Ramera berjalan ke arah 7 orang anak kecil polos yang dijaga oleh masing-masing pasukan di belakang mereka. Ketujuh putra Ratu Ramera dan Raja Ladomir sekaligus para Pangeran kerajaan yang tidak tahu kejadian apa sedang berlangsung di luar sana. Mereka masih terlalu kecil untuk ditinggalkan begitu saja, tapi Ratu juga tidak bisa membiarkan musuh datang ke kerajaannya dan mengambil alih seluruh tempat.

Ketujuh Putra kerajaan harus selamat.

"Maizer, anakku," ucap Ratu Ramera yang berjongkok di hadapan para putra pertamanya yang kini berusia 10 tahun. "Kelak kau akan menjadi Raja dan memimpin kerajaan. Jadilah Raja yang adil dan bijaksana, seperti Ayahmu. Aku berikan tanggung jawab kerajaan ini padamu, Maizer. Kau mengerti?"

Anak kecil yang pikirannya masih polos itu hanya bisa mengangguk. "Aku akan menjadi Raja yang adil dan bijaksana, seperti Ayahku," ulangnya.

Ratu Ramera tersenyum kecil. Ia mengusap kepala serta rambut tebal yang bewarna coklat itu. Kemudian, Ratu mencium dahi Maizer dengan lembut.

Lalu, Ratu Ramera beralih pada 4 orang anak kecil lainnya yang berusia 9 tahun. Mereka kembar. "Rugero, Joefrel, Hannes, dan Jemiriel. Walaupun kalian anak kembar yang sering bertengkar, aku harap kelak kalian bisa menjadi Pangeran yang bisa membantu Maizer dalam mengurus kerajaan. Ingat, jangan bertengkar terus, ya, janji?"

Keempat anak kembar itu mengangguk dengan polosnya. "Kami janji," ucap keempatnya serentak.

Ratu Ramera kembali tersenyum. "Khusus Rugero, lihatlah ke sana," tunjuk Ratu Ramera ke arah barisan pasukan bayang hitam yang hanya tinggal 5 pasukan saja. "Ibu harap kau bisa menjadi pemimpin dalam pasukan bayangan hitam yang telah Ayahmu taklukan selama ini." Kemudian Ratu mengamit jemari mungil milik Rugero. "Seluruh hewan buas akan tunduk padamu dengan hanya menggerakkan jemari ini. Kau pemimpin seluruh hewan buas yang ada di muka bumi ini. Mengerti?"

(Seri 1) D'FORSE | ETERNAL KINGDOM (TAMAT)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang