BAB 4 - KESATRIA PEDRO

3.9K 521 12
                                    

Jangan lupa vote, komen, dan share ke teman-teman kalian ya🦊
Tandain kalau ada typo.

Kuy, bacanya sambil dengerin musik di atas⬆️
Yang gak bisa baca sambil dengar musik, gak udah di dengar ya. Nanti gak fokus.

-BAB 4-

|KESATRIA PEDRO|

Dan di pagi hari nan cerah, Varischa terbangun dari tidur lelap. Udaranya sudah tidak sedingin tadi malam, matahari bahkan bersinar sangat terang dari ufuk timur. Sejenak Varischa melihat ke sekitar sambil mengedipkan mata berkali-kali, menyesuaikan cahaya terang yang masuk menusuk mata.

Tempatnya asing.

Ini bukan kamar yang ada di dalam kerajaan tadi malam atau pun kamar yang ada di rumah gadis tersebut. Kamar ini terbilang sangat sederhana. Kasurnya terbuat dari jerami yang di tumpuk, lalu dialasi dengan kain. Di samping kasur, terdapat jendela tanpa ada penghalang. Ia seperti berada di dalam kastil kecil.

Varischa melihat ke bagian tubuhnya, gaun tadi malam masih terpasang. Tapi, jubahnya sudah pergi ntah kemana.

"Kau sudah bangun rupanya."

Tersentak, Varischa langsung turun dari tempat ia tidur ketika mendengar dan melihat seorang Kakek tua bungkuk masuk ke dalam kamar tersebut. Ia datang dari arah bawah, menaiki tangga kecil dan tidak terlalu tinggi sambil membawa cerek kecil di tangan keriput itu.

"Kau siapa?" tanya si rambut oren. Dari semalam ada saja hal-hal mengejutkan yang datang menghampirinya. Varischa takut, tapi ia berusaha untuk terlihat berani di depan Kakek tua ini.

"Panggil saja Anthanasius."

Keningnya seketika mengkerut. Siapa lagi orang ini? Pikirnya. Ntah apa yang Kakek itu lakukan, hanya punggung saja yang terlihat, sibuk melakukan sesuatu dibalik tubuhnya.

Sepanjang menit berlalu, hanya ada keheningan. Sampai akhirnya Anthanasius berbalik dan mengajak Varischa duduk di salah satu kursi, lalu menyerahkan segelas minuman pada sang gadis.

"Minumlah dulu, udara di luar masih dingin. Ini akan membantu menghangatkan tubuhmu," kata Anthanasius bersuara serak.

Walaupun merasa bingung dan takut, Varischa tetap meminum cairan berwarna putih tersebut yang ternyata adalah susu sapi segar. Rasa hangat memenuhi rongga mulut dan tenggorokan kala cairan itu masuk ke dalam mulutnya. Begitu segar dan nikmat.

Anthanasius sudah turun ke bawah. Kau tahu, bentuk kamar dan isi kastilnya seperti apa?

Kamar itu tidak ada pintu, tidak ada penyekat antar ruang. Ruang di bawah seperti tempat santai, ruang dapur, meja, dan ada perapian. Sementara di atas adalah kamarnya dengan tangga yang tidak terlalu tinggi sebagai penghubung antara lantai satu dan dua. Namun, walaupun begitu, tempatnya cukup luas. Bisa menampung sampai 20 orang.

"Bisakah kau jelaskan siapa kau dan di mana aku?" tanya Varischa setelah menghabiskan susu buatan Anthanasius dan segera turun ke bawah secara tergesa-gesa.

Anthanasius sedang berada di ambang pintu, terlihat berbicara dengan seseorang sebelum akhirnya masuk dan menutup pintu sambil membawa sebuah keranjang di tangannya. Varischa menunggu Kakek tua itu untuk menjelaskan, sungguh, ia merasa dicueki oleh Kakek ini.

(Seri 1) D'FORSE | ETERNAL KINGDOM (TAMAT)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang