BAB 7 - MULAI MENGERTI

2.5K 409 28
                                    

Jangan lupa vote, komen, dan share ke teman-teman kalian ya🦊
Tandain kalau ada typo ya.

-BAB 7-

|MULAI MENGERTI|

"Tanganku terasa ingin copot."

Varischa mengeluh kesakitan 2 jam setelah latihan Katana selesai. Sekarang ia berada di kastil Tetua, sedang mengobati lengannya yang pegal dan sedikit membengkak. Saat ini ia duduk di salah satu kursi dekat meja bundar, Pangeran Cleon yang membantu memberikan kompresan air hangat pada kedua lengannya. Sementara Pangeran Jeofrel membuatkan teh jahe hangat untuk gadis itu dan untuk mereka semua, masih di dalam kastil Tetua, mengingat cuaca sebentar lagi akan semakin dingin. Mengingat bahwa ini sudah memasuki petang.

"Itu karena kau belum terbiasa berlatih pedang. Besok jika ingin latihan lagi, kau harus pemanasan dulu," kata Tetua bersuara serak, duduk di depan Varischa yang tidak berhenti meringis kesakitan.

Gaun bagian lengan Varischa di lepas, menyisakan gaun bagian dadanya saja. Pangeran Jemiriel yang mendesain gaun tersebut secara khusus. Bagian rok, dada, dan lengan di jahit secara terpisah. Sehingga Varischa bisa membongkar lepas gaunnya sendiri.

"Dia yang langsung menyerangku tanpa aba-aba," sebal Varischa, menatap sinis ke arah Pangeran Jeofrel yang sibuk memasak teh jahe di depan tungku api.

Pangeran Jeofrel melirik sekilas, lalu memutar bola mata ke atas. Terlalu banyak drama. Anthanasius menyeringai geli. Perpaduan antara Varischa dan Pangeran Jeofrel sangat cocok. Begitulah menurut Anthanasius.

"Kau gunakanlah sendiri. Aku lelah," keluh Pangeran Cleon sembari memberikan kain kompresan pada gadis itu. Dan diterima dengan kesal oleh Varischa. Alhasil gadis itu harus mengompres lengannya sendiri dengan air hangat tanpa bantuan siapapun.

Pintu kastil Anthanasius terbuka, Pangeran Hannes masuk secara heboh, diikuti oleh Pangeran Jemiriel, Pangeran Rugero, Pangeran Inocenzio, dan Raja Maizer. "Lihat! Aku membawa banyak ikan untuk makan malam kita," seru Pangeran Hannes. Lengannya terangkat ke atas, menunjukkan seember ikan segar hasil pancing-bukan, maksudnya hasil kekuatan Pangeran Hannes.

"Biar Jeofrel yang memanggang ikannya," sambung Pangeran Jemiriel, hendak mengantarkan ember ikan tersebut pada Pangeran Jeofrel yang sedang sibuk memasak teh.

"Akan aku buang ikan itu jika berani mengantarkannya padaku," ancam Pangeran Jeofrel.

Pangeran Jemiriel langsung berbalik arah mendengar nada ancaman, senyum terpaksa muncul di wajah tampannya tersebut. Dan laknatnya ditertawakan oleh saudara-saudaranya yang lain. Memang saudara adalah kerabat yang paling pertama mentertawakan penderitaanmu.

"Yasudah, biar aku yang memanggangnya." Pangeran Rugero langsung turun tangan. Melangkah ke arah dapur mini milik Anthanasius dan membersihkan ikan yang telah diambil oleh Pangeran Hannes sebelum akhirnya nanti dipanggang.

"Cleon, tolong bakar perapian ini. Aku bingung bagaimana menyalakan apinya," kata Raja Maizer. Raja Maizer memasukkan potongan kayu ke dalam perapian. Ruangan mulai dingin lantaran gelap akan segera menyapa, oleh karena itu perapian harus dinyalakan.

Pangeran Cleon yang sedang duduk santai dengan kaki yang bertumpu di salah satu kakinya lagi, menghela napas pendek sembari memutar bola mata malas. "Sebaiknya kau mengatur dan memimpin kerajaan saja, Kak. Kau tidak cocok sama sekali menjadi rakyat biasa," komentar sang adik.

(Seri 1) D'FORSE | ETERNAL KINGDOM (TAMAT)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang