BUKAN BXB!!!
TAMAT!!!
*****
Kerajaan yang hilang 500 tahun lalu, kini ditemukan oleh Varischa.
Varischa pergi ke hutan larangan untuk mencari anggrek hitam. Ibu tirinya yang menyuruh. Siapa sangka, di hutan itu Varischa menemukan sebuah kalung yang...
Jangan lupa vote, komen, dan share ke teman-teman kalian ya🦊 Tandain kalau ada typo ya.
SEBELUMNYA AKU MAU BERTERIMA KASIH SAMA KALIAN SEMUA😭😭🙏🙏
Makasih banget buat kalian yang udah excited nungguin aku update.
Perjuanganku nyelesaikan cerita ini selama setahun gak sia-sia berkat kalian😭
Banyak banget komen yang bikin mood aku naik dan jadi semangat tiap update😭💚😍
Dalam waktu kurang lebih 3 hari, cerita ini sampai 1,7k viewers. Pencapaian yang paling tinggi. Biasanya butuh berbulan-bulan untuk aku dapatin viewers sebanyak ini✨
Ini semua berkat kalian guys!!! Makasih banyaaakk!!💚💚
Kedepannya aku bakal bikin cerita yang lebih bagus dari ini. Maaf kalau aku belum bisa memenuhi ekspetasi kalian semua🙏🙏
Sekali lagi, terima kasih semuaaaaa💚💚💚
•
•
•
-BAB 8-
|HASUTAN JEMIRIEL|
Laut.
Tebing di laut.
Tempat yang menjadi saksi bisu ritual di bulan purnama akan dilaksanakan.
Berkabut.
Sunyi.
Hanya terdengar desiran ombak yang menghantam bagian bawah tebing.
Jauh dari Istana, jauh dari desa, terpencil, danjarang ada yang pergi ke sana kecuali para hewan buas. Lokasi yang tertutupikabut dan jarang terkena sinar matahari tersebut yang akan menjadi tempatritual di bulan purnama, penyerahan jiwa seorang gadis tak berdosa dan masihlugu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ilustrasi
Angin berhembus sangat kencang, namun, itu sama sekali tidak melunturkan semangat para prajurit yang sedang bahu-membahu membuat tempat ritual yang terbuat dari batu dan kemudian disusun membentuk lingkaran. Beberapa tali tambang digunakan untuk mengangkat dan menyeret bebatuan besar, untuk disusun di dekat pinggiran tebing yang menghadap langsung ke laut lepas.
Batu-batu besar diangkat dari dasar bukit, di dekat aliran sungai. Dipahat sedemikian rupa, membentuk sebuah dudukan yang cukup untuk dinaiki satu orang. Para prajurit yang memahat batu tersebut, saling bekerja sama, memukul dan memecahkan bebatuan raksasa menjadi ukuran yang lebih kecil, sebelum akhirnya dibentuk sesuai dengan bentuk yang diperintahkan oleh Raja Maizer. Bulat. Batu itu berbentuk bulat dan pipih dibagian atas.
