Jangan lupa vote, komen, dan share ke teman-teman kalian ya🦊
Tandain kalau ada typo ya.•
•
•
-BAB 6-
|KABUR|
"Di sana dia tertawa, tapi nyawanya sedang tergantung di langit-langit."
Pandangan Ketua Wanita tak lepas dari sosok yang baru saja melewati gerbang utama kerajaan sambil melompat-lompat kecil dengan tangan yang membawa segenggam bunga Sweet Alyssum. Di balkon utama Istana, lebih tepatnya tempat di mana para ketujuh Putra kerajaan biasa menyapa rakyat yang berkumpul di depan halaman kerajaan untuk merayakan suatu perayaan, Ketua Wanita berdiri di pinggir balkon utama bersama Pangeran Jemiriel.
Setelah rapat penting di singgasana, Pangeran Jemiriel memilih untuk bermenung di sini.
Pangeran Jemiriel melirik sekilas ke bawah, lalu pandangnya kembali lurus ke depan, memandangi hamparan hutan yang mengelilingi kerajaan mereka. "Apakah keputusan melakukan ritual itu sudah benar, Laquitta?"
Laquitta, Ketua Wanita di seluruh antero kerajaan tampak memandangi sejenak wajah sang Pangeran yang usianya jauh lebih muda dari dirinya. Ada kegelisahan di wajah itu. "Aku tidak tahu. Tapi apa kau tidak ingin keluar dari tabir keabadian ini? Apa kau tidak menderita hidup abadi seperti ini?"
"Aku menderita, Laquitta. Aku juga ingin keluar dari sini. Aku ingin merasakan kematian." Lengan bawah Pangeran Jemiriel bertumpu pada batu pembatas balkon. "Tapi aku juga tidak ingin melihat orang lain berkorban hanya demi kelangsungan hidup kita. Cukup Ibu saja yang berkorban demi kita semua."
Laquitta menghela napas pelan, ikut menumpukan kedua lengannya ke batu pembatas balkon. "Ibumu melakukan ritual pengorbanan diri bukan hanya untuk menyelamatkan kita, Jemiriel. Tapi Ibumu, Ratuku, Ratu Ramera, melakukan ini demi menyelamatkan harga dirinya sebagai wanita suci kiriman dari langit. Dia tidak ingin menjadi budak nafsu dari Raja kerajaan gurun. Jiwa, tubuh, dan cintanya hanya untuk Ayahmu, Raja Ladomir. Bukan untuk laki-laki lain."
"Meskipun gelar Runtara, gelar khusus untuk anak perempuan yang lahir di bulan purnama telah copot darinya, Ratu Ramera tetaplah wanita suci. Dia tidak ingin mengotori kesuciannya sebagai seorang wanita keturunan dari kerajaan langit. Kematian lebih baik untuknya."
"Apalagi saat itu kalian masih sangat kecil. Ratu Ramera harus menyelamatkan keturunan terakhir dari Raja Ladomir sekaligus keturunan terakhir dari Runtara. Ya, walaupun kalian bukan keturunan murni, tapi tetap saja ada darah seorang wanita Runtara di dalam tubuh kalian."
Laquitta hampir seumuran dengan Ratu Ramera ketika insiden ritual pengorbanan diri terjadi. Namun, karena keabadian membuat Laquitta masih terjebak dalam tubuhnya yang dulu. Tidak bertambah tua sama sekali.
Pangeran Jemiriel menoleh pada Laquitta. "Apakah orang-orang kerajaan langit tidak bisa mengeluarkan kita dari sini? Aku tidak ingin lagi ada ritual yang membuat orang lain berkorban demi kerajaan ini."
"Dulu aku sudah menceritakan semua tentang kisah kerajaan langit. Ketika keturunan kerajaan langit menikah dengan kerajaan bumi, maka semua tanggung jawab kerajaan langit pada keturunannya itu akan lepas. Dan itu sudah menjadi sebuah perjanjian sejak ribuan tahun lalu. Maka, ketika kita mendapatkan kesusahan seperti ini, kerajaan langit tidak bisa membantu apa-apa."
"Dan itu artinya ritual itu akan tetap terjadi?"
Laquitta hanya bisa mengangguk seadanya karena mendapatkan pertanyaan dari sang Pangeran.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Seri 1) D'FORSE | ETERNAL KINGDOM (TAMAT)✅
FanfictionBUKAN BXB!!! TAMAT!!! ***** Kerajaan yang hilang 500 tahun lalu, kini ditemukan oleh Varischa. Varischa pergi ke hutan larangan untuk mencari anggrek hitam. Ibu tirinya yang menyuruh. Siapa sangka, di hutan itu Varischa menemukan sebuah kalung yang...