22

241 38 1
                                    

"Ini gk adil buat kamu dek, knp kamu memilih hal ini?" Aditi

"Makasih kalian udh khawatir, dan nanya knp Rara melakukan ini. Alasannya adalah agar mereka bisa memperbaiki diri mereka, gk akan ngebully lgi. Itu alasan Rara" Rara

"Alasan kamu gk logis, hanya krn itu kamu memberi mereka hukuman ringan. Sebelum kamu masuk ke sklh itu, mereka udh diksh peringatan, tpi mereka gk jera jga dek. Menurut kk, percuma kamu ksh hukuman yg ringan, mereka pasti akan ngulangin hal itu lagi" Selfi

"Rara tau itu ringan bagi kalian, tpi ini cukup buat Rara. Rara jga tau, daddy pasti nambahin lagi hukumannya, gk cmn permintaan Rara. Toh, itu udh hukuman besar kan?" Rara

"Knp kamu ngelakuin ini Ra? Knp seakan" kamu bnr" gk terluka dgn kejadian ini?" Putri

"Aku udh terluka Put, aku bahkan terluka saat aku gk tau siapa diri aku, aku lupa sama diri aku sendiri. Aku bahkan msh gk percaya aku bagian dri keluarga ini, aku bukan gk percaya sama keluarga ini, tpi aku gk percaya sama diri aku sendiri" Rara menangis

"Hey, jgn nangis nanti luka kamu kebuka lgi" Faul

"Berani sekali kamu mengeluarkan kata itu. Bukan kah kk gk mengizinkan kamu mengeluarkan kata" itu lgi? Knp dikeluarkan lgi?" Selfi terbawa emosi

"Tenang, sabar, jgn kebawa emosi" Lesty menenangkan Selfi

"Sayang, jgn bicara seperti itu. Kamu bnr" anggota keluarga ini, kamu anak kami. Tlg percayalah nak" Divyanka menangis sedari tdi mendengar perkataan Rara

"Aku tuh cmn beban kalian, aku hanya menyusahkan kalian. Pertama aku amnesia, kedua masuk sklh di bully, dan ketiga, skrng aku masuk rmh sakit lgi. Aku hanya beban untuk keluarga ini" Rara msh menangis

"Siapa yg mengatakan kamu beban? Gk ada yg blg kamu ini beban untuk kita. Knp kamu berpikir negatif sayang? Plisss, kita lupakan masalah ini ya. Kita kembali ke ruangan kamu, kamu istirahat" Vivek

"Aku masih mau disini" Rara menghapus air matanya

"Kita balik ke kamar, nanti balik lgi ke sini" Selfi mendorong kursi roda Rara. Rara pun hanya bisa pasrah

Mereka pun tiba di ruangan Rara, dan menidurkan Rara kembali di ranjangnya.

"I am sorry" Rara merasa bersalah

"Hmm, sleep now" Selfi mengusap kepala Rara

Rara pun akhirnya memejamkan matanya dan tertidur.

"Biarkan Rara tdr, kita tunggu di luar yuk" Anita

"Aku mau disini, kalian saja yg keluar" Selfi

Mereka semua keluar dri ruangan Rara, kecuali Selfi yg duduk di samping ranjang Rara.

"Kamu emg gk berubah dek, dri dulu kamu selalu baik sama org meskipun org itu jahat sama kamu. Tpi kk gk terima dgn sikap mereka ke kamu, mereka ngelukain kamu loh dek. Knp gk kk aja yg kena tus*kan? Knp kamu nyelamatin kk sih dek? Biarin aja kk yg terluka, tpi jgn kamu. Kk gk bisa liat kamu seperti ini lagi, kk gk mau kehilangan kamu lgi dek" Selfi menangis memegang tangan Rara

"Kamu org baik, gk seharusnya dpt hal seperti ini. Tpi kk tetep bangga sama kamu, kk sangat bangga. Jgn berubah ya sayang, kk akan selalu sayang sama kamu. I love u Rara Agatha Dahiya" Selfi mengusap kepala Rara dan mencium keningnya

Tak lama kemudian, Selfi tertidur di ranjang Rara dgn posisi duduk. Anita yg melihat ke dalam memberitahu Divyanka krn Selfi tertidur.

"Di...Selfi tdr disamping Rara tuh" Anita

"Oh ya? Aku bangunin deh, buat pindah ke sofa" Divyanka

"Jgn Mom, dia nanti malah susah tdr lagi. Tuh jga tangannya megangin tangan Rara, gk lepas". Nanti aja dibanguninnya" Vivek

Berharap Kembali (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang