**
Flashbak onDering telepon terdengar, Papi Gema mengangkat telepon tersebut, dia sudah tahu siapa yang menelpon nya itu. Dia adalah sahabatnya yang ada di Negara Prancis.
"Hallo, hey apa kabar?" tanya Papih Gema.
"Kabar baik bro, gimana keluarga di Indonesia sehat semua?" jawabnya balik pada Papi Gema.
Mereka mengobrol basa-basi karena sudah lama tidak jumpa, dan ada maksud tertentu dia menelpon Papi Gema.
"Oh, iya Gem, gue mau minta tolong, anak gue mau ke indonesia, dia udah gak sabar pengen ketemu Anggara, dan gue memutuskan buat kirim anak gue ke rumah lo, untuk waktu cukup lama sampai gue beres pekerjaan disini, disana dia gak ada sanak saudara, gue tadinya mau suruh dia di apartemen, tapi gue gak berani, dia cewek gue takut anak gue kenapa-kenapa," ujarnya panjang lebar pada Papi Gema untuk memberitahukan maksud dan tujuannya.
"Bagus dong, gue setuju, itu lebih baik supaya Gara bisa lebih dekat lagi dengan anak lo,"
Mereka berdua terus mengobrol di ruangan kerja Papih Gema.
flashback of
**
"Gara, Sayang sini makan malam dulu," teriak sang Mamih memanggil Anggara.
Anggara turun dari tangga menuju meja makan, sudah ada Papih, Mamih dan gadis yang sudah duduk manis sambil tersenyum melihat Anggara yang menghampiri mereka.
Anggara duduk di meja tanpa melihat ke arah gadis itu. Dia tahu siapa gadis ini, karena dia teman sewaktu kecil yang pergi begitu saja tanpa pamit terlebih dahulu, dia adalah cinta pertama Anggara selama ini. Tapi Anggara sudah tidak ingin mengingat lagi masa lalunya, masa lalu menurut Anggara tidak perlu di ingat ataupun di ulang kembali.
Mereka makan dengan khidmat tidak ada yang mulai berbicara.
Anggara pun menikmati makan malam itu, meskipun merasa risih karena gadis itu selalu meliriknya."Gara udah beres, Gara mau ke kamar duluan," Anggara berdiri dan meninggalkan mereka yang belum menyelesaikan makanannya.
Tak berselang lama, gadis itu pun meminta ijin untuk menemui Anggara di kamarnya, dan orang tua Anggara pun memperbolehkan gadis itu bertemu Anggara.
Tok, tok, tok
Ketukan pintu kamar Anggara terdengar, Anggara yang sedang di balkon kamar, mempersilahkan seseorang itu masuk."Masuk," ucapnya sambil masih menatap lurus kedepan.
Gadis tersebut masuk ke dalam kamar Anggara, dan menghampiri Anggara yang berdiri di balkon kamarnya.
"Hay, gimana kabar lo," tanya gadis tersebut.
Anggara tak menjawab, dia terus menatap ke depan tanpa melihat ke arah gadis itu.
"Gara, lo kenapa gak jawab gue?" tanyanya lagi, gadis itu kesal karena Anggara yang masih mendiaminya.
"Mau lo apa? kenapa lo ada di sini?" selanya sambil menatap gadis itu dengan datar.
"Gue pindah ke indonesia lagi, gue pengen di deket lo lagi Gara, kaya dulu kita main bareng," jawabnya sambil bergelayut manja di tangan Anggara.
"Lepas, selama ini lo kemana aja? lo ninggalin gue tanpa pamit, tanpa berucap sepatah katapun. Malah gue tau lo pergi, karena pembantu lo yang bilang," Anggara menyentak lengan gadis itu.
"Sorry bukan maksud gue buat ninggalin lo gitu aja, waktu itu bener-bener gue gak bisa ngasih tahu lo, bokap mengalami kebangkrutan di indonesia, satu-satunya perusahaan yang kita punya ya, ada di perancis. Saat itu juga kita pindah, gue gak bisa kabarin lo, gue sedih dan kalut saat itu Gara," gadis itu berucap memberikan penjelasan pada Gara.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELINA
Teen FictionMenceritakan seorang gadis cantik, pintar, dan ceria, dia yang tinggal bersama keluarga nya di sebuah kota kembang, dimana lagi kalau bukan Bandung kota kelahiran mereka, dia adalah " SELINA QINARA HUSNA", gadis yang mempunyai keluarga yang utuh dan...