Semua persiapan sudah dilakukan dengan matang menjelang pernikahan Anggara dan Selin.
Tinggal menunggu hari itu tiba, Anggara akan mengikrarkan janji sehidup semati bersama dengan Selin."Kak, mau ke makam ibu dulu? " tanya sang Ayah.
Selin sedang duduk di meja belajarnya, menoleh saat sang Ayah mengajaknya ke makam sang Ibu.
"Boleh yah, Selin mau minta restu sama Ibu. " Selin menyetujui ajakannya.
Mereka bergegas menuju TPU bersama Rayhan yang berada di depan setir motornya.
Sampailah mereka di pemakaman umum, mereka menghampiri makam sang Ibu duduk beralaskan tanah.
"Assalamualaikum, gimana kabar ibu disana, bahagia kan, Bu. Kabar selin sama Ayah, Ray alhamdulilah baik. Oh iya, Selin mau kabarin berita baik buat Ibu, Selin udah dilamar sama anak majikan Ibu dulu, sedikit lucu aja Bu anak upik abu kaya Selin dinikahin anak dari kerajaan hehe, tapi Selin bersyukur ketemu Angga Bu, dia yang nguatin dan nemenin Selin disaat Ibu pergi, Bu doain Selin, restui Selin sama Angga ya Bu, Selin pengennya Ibu lihat Selin nikah, tapi Allah lebih Sayang Ibu. Tenang Ayah sama Ray gak akan Selin tinggalin mereka akan bersama Selin. " ucapannya dengan berderai air mata.
Ayah Putra menguatkan anak gadisnya dengan mengelus punggung nya dengan hangat dan lembut, Rayhan memeluk sang Kaka dari samping ikut menangis.
Mereka sudah lama sekali mengobrol di pemakaman sang Ibu, mereka langsung bergegas untuk pulang, karena mereka harus berisitirahat menanti besok adalah hari bahagia Selin.
Sesampainya di rumah, Ayah dan Selin duduk di ruang TV, Rayhan pergi ke kamarnya untuk istirahat.
"Ayah mau titip pesan, jika sudah menikah nanti semua tanggung jawab Selin ada pada suami bukan Ayah lagi, dan turuti semua ucapan suamimu karena surgamu ada pada dirinya. " sang Ayah memberi nasihat kepada Selin sebelum menikah.
"Ayah, Selin gak mau ninggalin Ayah , Selin masih mau disini. " ucapnya sembari meneteskan air matanya kembali.
"Kamu bisa sering-sering kesini, atau ketemu Ayah lagi jualan, gak usah sedih, ini sudah kehendak tuhan , Ayah ikhlas Selin menikah, Ayah juga takut dengan pergaulan zaman sekarang. " jawabnya dengan memeluk Selin dengan erat.
orang tua mana yang tak sedih, anak gadisnya akan menikah dan dibawa oleh suaminya nanti, anak gadisnya yang dia rawat sebaik mungkin besok akan menjadi istri dari keluarga Diningrat, tidak terpikirkan sebelumnya alur kehidupan yang mereka jalani, akan seperti ini.
Istrinya meninggal, hutang yang selalu silih berganti, rumah yang dia punya hampir disita oleh rentenir, dan akhir ini anak gadisnya akan dinikahi oleh orang lain, skenario tuhan memang menakjubkan tidak terbayang oleh akal kita sendiri, bisa melewati setiap ujian yang datang menghampiri.**
Dari setelah sholat subuh Selin sudah didandani oleh MUA yang dipesan oleh Mami Lili. Polesan demi polesan sudah rata di wajah Selin, acara akad yang akan dilaksanakan pada pukul delapan pagi dan dilanjutkan dengan acara resepsi pada pukul sepuluh siang.Keluarga dari Pak Putra dan mendiang Istrinya sudah berdatangan, termasuk Gimana sahabat Selin, mereka berkumpul untuk melihat sepupunya akan menikah.
"Giana gak nyangka Selin bakal nikah secepat ini, Giana seneng apalagi nikahnya sama Anggara wah udah di jamin tujuh turunan nih," ucap Giana menatap Selin dari kaca di depannya.
Selin memukul lengan Giana "Selin gak Mandang harta Angga,"
"Ish, iya-iya Giana juga tahu, Selin cinta tulus sama Anggara iya kan," Giana menggoda dan mencubit lengan Selin dengan gemas karena Selin malu menutupi wajahnya dengan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELINA
Teen FictionMenceritakan seorang gadis cantik, pintar, dan ceria, dia yang tinggal bersama keluarga nya di sebuah kota kembang, dimana lagi kalau bukan Bandung kota kelahiran mereka, dia adalah " SELINA QINARA HUSNA", gadis yang mempunyai keluarga yang utuh dan...