🍁Balapan

1.5K 186 547
                                    

Halo apa kabar ayank? 😍

Info : Kayaknya masih banyak yang bingung nih,

Revan dan Arfan itu kembar, nah mereka anak dari Bunda Rossa dan Ayah

Kalau Ansel itu kakak kandungnya Audrey, anak dari Umi Naya dan Abi. Jadi hubungan Audrey dan Revan Arfan itu bukan mahram, mangkanya Ansel sering wanti-wanti si kembar pas deket sama adiknya.

Keluarga mereka itu deket banget, saking deketnya Arfan sama Revan manggil Umi-Abi ke orangtua Audrey begitupun sebaliknya. So, jangan sampe ketuker gaes bisa-bisa jadi sinetron "anakku yang tertukar" nih 🤣

Jangan lupa klik bintang dan ramein dengan komentar di setiap paragraf yaa ❤️

⚠️ Banyak kata kasar dan kotor. Tolong bijak dalam membaca ya

"SIAP?"

"1"

"2"

"3!!!" seorang perempuan melemparkan sebuah kain keatas sebagai tanda bagi kedua remaja yang sudah siap di atas motor masing-masing. Keduanya pun melajukan motor dengan kencang tanpa memperdulikan berbagai reaksi yang akan dilontarkan oleh pengguna jalan lainnya.

"Woy! Ini bukan jalan punya nenek moyang lo!" umpat penjual bakso yang hampir saja ditabrak oleh Dikta.

"Wong edan!"

"Anj*ng! Pulang nggak selamet Lo!"

"Gue sumpahin nabrak!"

Dan berbagai umpatan-umpatan lainnya. Malam memang belum terlalu larut, masih banyak warga yang berlalu lalang di jalan yang cukup ramai ini, namun kedua remaja yang sudah tersulut emosi itu tidak peduli, mereka semakin mengencangkan laju motornya dan mendahului satu sama lain.

Revan dengan motor sport merahnya kini berada di depan motor Dikta yang masih mencoba mendahului Revan. "Lo pikir bakal bisa ngalahin gue?!" ucap Dikta di balik helm full face nya.

"Shit!" Dikta berhasil mendahului motor Revan.

Kini laki-laki yang tiba-tiba muncul dengan amarahnya pada Arfan itu hendak mendahului truk yang ada di depannya, Revan yang ada di belakangnya pun mengikuti Dikta tanpa melihat apakah ada kendaraan dari arah yang berlawanan.

Namun pada saat Revan hampir berhasil mengambil alih posisi pertama, ternyata Dikta mendadak mengerem motornya kala melihat adanya mobil dari arah berlawanan. Sedangkan Revan sudah tidak memiliki kesempatan mengerem karena jaraknya dan mobil tersebut semakin dekat, ia pun dengan spontan membelokkan motornya ke kanan.

Brak!

Motor Revan menabrak pohon yang ada di bahu jalan hingga membuat dirinya terpental jauh dari motornya. Dikta menyeringai seakan puas dengan apa yang baru saja ia perbuat. "Mampus Lo," ucapnya sebelum melajukan motor meninggalkan Revan yang sudah tak sadarkan diri.

"REVAN?!" pekik Vanda yang baru saja datang disusul dengan beberapa teman lainnya. "Kita telat," sahut Kak Satria dengan mengacak gusar rambutnya.

"Bawa ke RS cepet!" titah Kak Rio dengan membuka pintu mobilnya. Gio dan Ansel pun mengangkat tubuh Revan masuk ke mobil Kak Rio.

Sedangkan Faris malah terpaku melihat motor Revan yang ringsek, "motor yang mau di warisin ke gue malah ancur," Bian yang mendengar racauan Faris dengan spontan mengeplak laki-laki itu. "Sahabat Lo kecelakaan tapi Lo malah mikirin warisan," sarkas Bian dengan menyeret Faris agar naik ke motornya dan mengikuti mobil Kak Rio.

Aku Bukan Abang || Available Book VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang