13. [Sial Berujung Puas]

5K 649 29
                                    

🤔"kalian anak sekolahan, kuliahan, atau udh kerja? Klo aku masih stay jadi beban negara :("

***
"kadang ekspetasi tak sesuai realita, sudah merancang masa depan yang tinggi malah terjatuh akibat kenyataan. So, keep fighting reality with passion ') "

_Author@MeratapiNasib

***

☜ HAPPRED☞

"kita akan pergi ke mana?"tanya Michelle saat sudah bosan duduk di atas punggung Max.

"kau akan tau nanti"balas Sean yang tetap fokus pada jalan tanpa menghiraukan wajah masam Michelle.

"bokongku hampir menipis tau?!"dumel Michelle dengan tak santainya.

"bukan urusanku"balas Sean tak kalah menyebalkan di telinga Michelle.

"huh, kalau begitu biarkan aku saja yang memegang kendali kuda ini"ujar Michelle memegang tali yang digenggam Sean.

Alis Sean tertarik ke atas lalu menatap remeh ke arah Michelle yang membelakanginya.

"kau tidak akan bisa mengendalikan Max"ucap Sean.

"siapa bilang? Dulu aku mempunyai kuda bewarna cokelat, tetapi dia tewas saat kami terjatuh ke dalam jurang, sedangkan tubuhku tersangkut di akar pohon"ukar Michelle.

"kuda curian maksudmu?"ejek Sean membuat Michelle mencebik kesal.

"heyy! Aku hanya meminjam pada petani tua waktu itu walaupun tanpa izin, tetapi saat aku kembalikan, ia malah membawa beberapa orang untuk menangkapku, alhasil aku berlari kembali sambil membawa kuda itu"koreksi Michelle.

Wajah Sean mendatar lalu berdecak kesal "itu sama saja mencuri bodoh"ucap Sean.

"tidak peduli, cepat berikan padaku tali itu"ujar Michelle.

"gadis pemberontak sepertimu dapat membuat Max enggan memberikan kendali atas dirinya padamu, jadi lupakan hal itu sebelum kau dan aku mengalami hal sial nantinya"ujar Sean.

Michelle yang merasa diremehkan merebut paksa tali di tangan Sean dengan kasar lalu memegangnya, gadis itu menghentakkan kakinya di perut kuda membuat kuda yang tadinya berjalan santai kini spontan terkejut dan langsung berlari.

"heyy gadis brutal! Kau ingin kita mati konyol?!"ucap spontan Sean yang terkejut, tangannya melingkar di perut Michelle yang mengendalikan kuda.

"diam dan tutup mulut"ujar Michelle.

"hey! Max tidak suka dikejutkan saat mau berlari cepat bodoh! Apa yang telah kau lakukan?! Seharusnya elus kepalanya terlebih dahulu dengan itu dia bisa tau!" cerocos Sean berusaha mengambil tali dari genggaman Michelle namun gadis yang sama keras kepala dengannya itu memukul tangannya.

Dan terjadilah perebutan pada kendali Max. Michelle yang terus menepis tangan Sean sambil menghentakkan kakinya pada Max membuat lari kuda putih itu menjadi brutal.

"Railene! Awas di depan ada pohon!!!!"teriak Sean membuat Michelle menatap fokus ke depan dengan mata melotot horor, dengan refleks menarik tali agar berhenti.

She Is Railene [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang