3. there's a method to his madness

630 89 26
                                    

Pelan-pelan bacanya, agak membingungkan karena masa lalunya Yoongi belum pernah dispill, nanti, (spoiler) di chapter 16 (⌣_⌣")

· · • • • 𓏸 • • • · ·

Hoseok tertawa terbahak-bahak mendengar informasi dari mulut pria yang lagi duduk di sebelahnya. Ini pertama kalinya sejak terakhir kali mereka bertemu, di mobil yang bergerak di kota Oakland, menjalankan sebuah misi seperti biasanya. Yoongi kembali bekerja hari ini sementara Hoseok sudah dari beberapa hari yang lalu. Yoongi menceritakan statusnya yang cuma dalam 3 hari itu—sejak mereka bertemu di cafe—sudah menjadi seorang ayah dari anak perempuan berumur 2 tahun.

"Hyung sudah bertemu dengannya lagi secara kekeluargaan?" tanya Hoseok, menggoda, meskipun begitu dia tidak terlalu terkejut dengan kabar sejenis. Dia sendiri bahkan pernah hampir mempunyai anak, tetapi kemudian mantan kekasihnya keguguran.

"Belum, hari ini rencananya, karena kamarnya baru jadi," balas pria itu mengedikkan bahu.

"Oke, ketahuan," ucap Hoseok, bergantian menatap Yoongi lalu ke jalanan lagi. Yoongi menaikkan alisnya, menunggu pria itu melanjutkan kalimatnya. "Kau menghindari pertemuan itu." Hoseok memukul setir sambil tertawa, seolah tebakannya sudah seratus persen benar. "Kenapa kembali bekerja sekarang padahal kau bisa kembali kapan saja, ya, kan?"

Yoongi memutar bola mata. "Uangku habis—"

"Eiyy, saham dan vilamu ada dimana-mana, kau juga untung besar-besaran di kasino kemarin. Hentikan, hyung, kita sudah berteman tiga tahun lebih," sahut Hoseok menepuk pundaknya beberapa kali.

Yoongi tertawa kesal, menaruh sikunya di jendela lalu dengan tangan mengusap wajahnya kasar. "Seberapa seringnya pun aku berpikir, aku tetap tidak bisa menerima keadaannya. Kau tahu, Seok, gadis yang pernah kuceritakan padamu..."

Hoseok mengangguk-angguk, memahami sisi pria itu dan masa lalunya. "Tidak kau bicarakan dengan Maurielle?"

"Kalau aku dicampakkan seorang gadis yang dihamili pria lain yang lebih kaya? Bukan ide yang bagus, jujur, ceritanya sangat menyedihkan bahkan buatmu, kan?"

Hoseok terkekeh. "Aku bisa tertawa, sih. Tetapi ya, well, keadaannya berubah sekarang. Kau, Maurielle, dan Edna sudah seperti ditakdirkan bersama haha. Kau bilang Maurielle bahkan tak ikut meledak bersamamu kemarin, dia memahamimu, hyung. I'm pretty sure she's gonna wait until you accept Edna, she just doesn't know the problem you've deal with—dan kalau kau bisa mengatasinya setidaknya membuat wanita itu sedikit lebih sabar lagi tanpa kau harus menjelaskan semua detailnya, kurasa kalian akan baik-baik saja."

Kepalanya mengangguk pelan, matanya menatap lurus ke jalanan yang sedikit lenggang, tapi isi pikirannya yang ramai. "Kau benar."

"Lagian di masa lalu, kekasihmu jelas mengatakan kandungannya bukan anakmu, anak orang lain, dan dia memilih pria itu—"

"Pria yang lebih kaya," revisi Yoongi.

Hoseok terkekeh, lalu melanjutkan ucapannya, "—pria yang lebih kaya itu. Di masa ini, Edna sudah jelas darah dagingmu dan Maurielle tidak akan meninggalkanmu—dan yang paling penting, kau sekarang pria kaya."

"Sangat mudah kalau cuma diucapkan," balas Yoongi. "Satu, Edna belum jelas anakku—walaupun aku yakin 98%; dua, darimana kau tahu Elle tidak akan meninggalkanku kalau ternyata Edna bukan anakku? Tiga—"

"Kau akan meninggalkannya kalau Edna bukan anakmu?"

"Fuck," umpat pria itu. Hoseok tertawa lagi menggelengkan kepalanya. "Apa yang sebenarnya kau inginkan?" sahut pria itu memandang sinis.

Ellegirl - book 2 [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang