Buaanyak yang harus kurevisi di chapter ini tapi belum sempat huhuu, happy reading ㅠㅠ
· · 𓏸 · ·
Yoongi terkesiap bangun dari tidur lelapnya barusan karena mimpi buruk. Netranya bergerak melirik jam di atas meja nakasnya menunjukkan pukul 2 lebih 15 dini hari. Pria itu mengerang kecil lalu berdecak. Kenapa tiba-tiba mimpi buruk? pikirnya. Beringsut mengambil bantal yang kosong di sampingnya lalu ia dekap untuk menemani tidurnya lagi.
Dia terbangun lagi pukul 6 pagi karena dering ponselnya terus berisik bersama dengan gonggongan Holly di lantai tak kunjung berhenti bersahut-sahutan.
Saat ia membuka ponsel dalam kondisi setengah sadar, semuanya benar-benar berbayang. Namun selanjutnya matanya yang berat itu terpaksa terbuka lebar ketika ia membaca bilah notifikasi pesan dari Namjoon yang isinya:
Namjoon 김
Maurielle baik-baik saja hyung?Maurielle kenapa?! batinnya berseru. Ia kemudian membuka pesan dari Hoseok yang tepat berada di bawah notifikasi Namjoon barusan. Pesan paling terbaru semuanya pukul 3 pagi. Yang barusan menelponnya itu Seokjin tetapi karena lama tidak diangkat jadi kemudian mati dan tidak telepon lagi.
Yoongi melirik sekali lagi jam di atas nakasnya. Jam 6 pagi. Sudah 4 jam orang-orang itu panik mengiriminya banyak pesan.
Isinya semua sama.
Yang beberapa minggu ini ditakutkan Yoongi—dan Simon. Berita itu. Berita Maurielle menusuknya dua tahun lalu, ada dimana-mana.
"Holy fuck," umpatnya, mengusap wajahnya kasar. Tangannya bergetar, tidak tahu harus melakukan apa sekarang dengan kabar ini. Pesan dari hari-hari sebelumnya yang dikirim untuk Maurielle masih bersarang di kotak keluar, tidak terkirim, karena nomornya masih masuk daftar hitam di ponsel wanita itu di ujung belahan dunia sana.
Yoongi bingung harus apa sekarang.
Sudah 4 jam dari berita pertama diunggah. Maurielle pasti sudah membacanya... Seperti pertanyaan Namjoon, sekarang yang membuat kepalanya penuh sesak oleh perasaan kacau ini adalah 'apakah Maurielle baik-baik saja?'
~❉~
Pukul 7 Yoongi sudah sampai di markas. Sepagi itu, ya, benar. Tetapi ternyata markas tidak sesepi yang ia bayangkan. Saat ia memarkirkan mobil Range Rovernya, ada Gwagon yang sudah sedang dipanaskan mesinnya, menderu di tengah udara bersih lapangan itu.
"Park Jimin?" panggilnya, melihat pria itu berjalan dengan pakaian hitam-hitam bersama beberapa orang anggotanya.
Jimin menaikkan alisnya sembari melangkahkan kaki mendekati titik pria itu berdiri. "Hyung? Semuanya baik-baik saja?" Jimin baru tahu tentang kabar itu dari berita, tentang Yoongi pernah ditusuk di perutnya dua tahun lalu.
Yoongi menyugar rambutnya ke belakang sedikit frustasi. "Kalian mau kemana pagi-pagi sekali?" tanya pria itu, mengamati dari atas ke bawah, lalu menemukan Jeon Jungkook dan Tony pula Kim Taehyung yang berjalan di belakang sana mendekati mobil yang sedang dipanaskan mesinnya itu.
"Kanada," jawab Jimin. Membuat Yoongi langsung tahu apa yang akan mereka lakukan. "Tetapi belum diputuskan untuk disingkirkan atau tidak kata Jungkook dan Tony."
Yoongi mengangguk-angguk. "Hati-hati."
Jimin tersenyum tipis, ikut mengangguk. "Hyung baik-baik saja?"
Pria itu menatap getir. Jarang ada yang bertanya tentang kondisinya akhir-akhir ini. "Tidak," desisnya. "Tapi aku tidak tahu harus melakukan apa," tambahnya lalu membuang muka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ellegirl - book 2 [M] ✔
Fiksi Penggemar❝𝘮𝘢𝘺𝘣𝘦 𝘸𝘰𝘳𝘴𝘦 𝘪𝘴 𝘰𝘶𝘳 𝘴𝘦𝘤𝘰𝘯𝘥 𝘯𝘢𝘮𝘦.❞ [21+] [M] [⚠️] [VERY EXPLICIT] [🔞] - Kembalinya Maurielle ke San Jose merupakan sebuah sukacita kebahagiaan terbesar bagi Min Yoongi. Namun, ternyata Maurielle tak kembali sendiri, dia meng...