02. Someone behind you

416 64 17
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾Strawberry Shortcake☽༓・*˚⁺‧͙

❁Ku tak ingin kau tahu seberapa cepat jantungku berdetak. Ketika berjalan di belakang mu, aku bisa merasakan aroma Musim Panas yang membuat mataku berkaca-kaca.❁

Musim Panas di tahun kedua Hange bekerja sebagai Asisten Guru adalah Musim tersulit. Di usianya yang ke 26 tahun ini, ia malah kasmaran layaknya remaja yang baru mengalami masa puber.

Masalah serius lainnya yang tidak ingin Hange hadapi adalah orang yang membuat perhatiannya selalu teralihkan itu adalah Muridnya sendiri.

Levi Ackerman. Pemuda dengan watak buruk yang sialnya, tampan, berprestasi dan kaya raya. Bahkan ada gosip yang menyatakan kekayaan Keluarga Ackerman tidak akan berkurang bahkan selama tujuh keturunan. Memikirkan seberapa banyak uang yang mereka miliki saja, membuat Hange menggigil. Apalagi membayangkan jika dirinya jatuh cinta dan dibuat tergila-gila pada pemuda itu bahkan hanya dengan mendengar namanya.

"Hahhh ... "

Satu helaan napas berat entah untuk ke berapa kalinya terdengar hari ini. Erwin yang sedang fokus terhadap tumpukan buku tugas di mejanya, memilih untuk mengalihkan pandang. Menatap gadis berkacamata kotak itu yang kini sedang menempelkan pipinya di atas meja kaca.

"Ada apa, Hange? Kamu kalah lotre lagi?"

"Sudah lama aku tidak main lotre."

"Lalu?"

Erwin meletakkan penanya setelah memastikan ia punya sekitar sepuluh menit untuk mengobrol santai sebelum kelas selanjutnya dimulai.

"Kamu pernah jatuh cinta?" tanya Hange sembari melirik Erwin yang berjalan dengan senyum tipis di wajahnya.

Pria blesteran itu duduk di hadapan Hange, memasang wajah tampak berpikir sebelum mengangguk.

"Ya, ku rasa aku pernah berkencan saat Kuliah dulu. Kenapa? Kamu dilema hal seperti itu di usiamu yang sekarang?"

Hange mengangguk, "Ya, apa itu aneh?"

"Tidak aneh. Itu manusiawi ketika kamu tertarik pada lawan jenismu, bahkan mereka yang sudah lansia pun bisa menemukan cinta sejati mereka."

Erwin terkekeh di akhir kalimatnya, menatap Hange dengan lembut dan mendengkus geli saat gadis bersurai cokelat itu mengeluh banyak hal perihal cinta yang memuakkan.

----

Di jam pelajaran, Hange berusaha untuk fokus memaparkan materi sebelum praktek di mulai. Inilah pekerjaannya, ia menjadi salah satu tenaga pengajar yang membantu Erwin memantau kegiatan praktek di lab sekolah. Entah itu praktek kesenian, biologi, fisikia, atau kimia. Berterima kasih untuk otak encer Hanji.

"Kalian paham? Ini mungkin tidak semudah yang aku jelaskan, tapi cobalah berusaha."

Walau demikian, fokusnya itu malah selalu teralihkan pada sosok Levi yang kini mengumpati katak mati di atas nampan yang menjadi objek praktek kali ini.

Diam-diam, Hange menahan senyumannya. Ia mengalihkan pandang dan berpura-pura untuk mengecek absensi siswa. Sampai, seseorang memukul mejanya cukup keras.

Strawberry Shortcake [√] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang