"Leiby! Pakai rok mu terlebih dahulu!"
"Baik, Mama!"
Leiby berlari dengan merentangkan tangan seolah meniru sebuah Pesawat terbang. Berlari ke arah Hange dan menurut saat Sang Ibu memasangkan rok pola polkadot kesukaannya. Rok itu adalah hadiah dari Levi saat pulang dari perjalanan bisnis di Eropa.
"Kamu menghabiskan roti lapis yang Mama buatkan?"
"Iya!"
"Sebelum makan kamu berdoa dan mencuci tangan dengan bersih?"
"Iby menggocok cepelti ini!"
Gadis kecil itu memperagakan dirinya seolah sedang berdiri di depan keran air, menggosok tangan gembulnya bersemangat. Sebelum menunjukkan telapak tangannya di depan wajah Hange.
"Sensei bilang, Iby anak pintal!"
"Tentu, kamu adalah anak dari Papa?"
"Papa Levi Aculmen!"
"Ackerman, Sayang."
Hange terkekeh, ia mengecup pipi Leiby sebelum membiarkan Putrinya berlari ke arena bermainnya. Ada begitu banyak macam mainan dan boneka berserakan, Hange akan membereskan ini setelah Leiby lelah dan tidur siang.
Namun, setelah mengisi perut gembulnya. Leiby malah semakin bersemangat, bahkan mengajak Hange untuk bermain petak umpet.
"Ayooo, Mamaaaa ... "
"Tidur siang dulu, Sayang."
"Iby tidak mengantuk!"
Leiby mengembungkan kedua pipinya, bibirnya manyun tiga sentimeter. Dengan kedua tangan gembul menyilang di depan dada, menghentak kaki pertanda sebal. Tips jitu yang membuat Hange akhirnya menghela napas menyerah. Satu lagi kesamaan Levi dan Leiby, keinginan mereka harus terpenuhi.
"Baiklah, baiklah. Mama jaga dan kamu bersembunyi?"
"Oke! Mama telbaik!"
Gadis lima tahun itu berjinjit memberi kecupan di pipi Hange, kemudian setelah mengambil boneka Attack Titan kesayangannya. Leiby berlari keluar kamar dan bersembunyi di bawah meja makan, tempat favoritnya.
"Mama akan menghitung dengan lambat, ya!"
"Iyaaa! Hihi ..."
----
"Papa pulang."
Levi membuka pintu pelan, merasa sedikit heran sebab tidak ada pemandangan Leiby menyambutnya seperti biasa. Ia melepas sepatu, melonggarkan dasi dan berjalan masuk. Ruang tamu, ruang makan, maupun dapur dan kamar tak berpenghuni sama sekali. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Sang Istri dan gadis kecil kesayangannya.
Akhirnya, Levi membawa langkahnya ke arah pintu kamar bermain. Kamar yang ia buat khusus untuk tempat Leiby bermain, kamar itu adalah bekas Ruang Kerja Hange dulu.
"Sayang?"
Kepalanya menyembul, mengintip kamar yang juga suasananya begitu sunyi. Dan senyum Levi merekah saat menemukan Hange terlelap begitu damai di atas sofa. Kepalanya terseok-seok dengan dengkuran halus.
"Tidur sendirian?" gumam Levi, ia melangkah mendekat. Duduk di samping Hange dan menarik kepala wanitanya untuk bersandar di pundak.
Mengusap puncak kepala Hange lembut, sebelum memberi kecupan di kening. Senyum lantas terlukis tanpa sadar di wajah Hange.
Tidak lama berselang, pintu kamar terbuka dengan paksa.
"Mama!"
"Ssstt ..."
![](https://img.wattpad.com/cover/303162867-288-k531233.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry Shortcake [√]
FanficPertemuan di bawah hujan saat Musim Panas, membuat Hanji Zoe jatuh cinta untuk pertama kali dalam hidupnya. Kehidupan seorang Guru dan wanita dewasa yang membosankan tiba-tiba saja berubah dalam sekejap karena letupan kecil yang dinamakan cinta. "K...