Dari awal pertemuan, entah kenapa waktu itu di kelas Abel merasa sudah ingin selalu memerhatikan Andy. Ya, karena Andy tidak terlalu memperhatikannya saat mengajar. Dan ternyata itu bukan pertemuan pertama, awal pertemuan yang sebenarnya yaitu ketika tidak sengaja bertabrakan.
Menurut Abel lucu, dia jarang sekali menemui adik kelas yang sifatnya seperti Andy. Andy, sangatlah berbeda.
Acara ini dimulai, MC membuka acara begitu meriah. Melihat itu, Abel segera mencari kursi terdepan. Dia ingin melihat drama Cinderella yang dibawakan oleh ekstra teater, ya karena disana juga terdapat karya Abel. Desain yang dia rancang, telah direalisasikan sebagai baju dan digunakan untuk penampilan ini.
"Bagus nggak ya aktingnya Andy?" gumam Abel tanpa dia sadari. Sangat penasaran.
"Okeee! Kita udah membuka acara nih, tadi dengan diawali seni tari boran yang berasal dari Lamongan. Acara selanjutnya, untuk menghibur bapak dan ibu yang terhormat serta teman-teman semuanya. Sekarang kita akan menampilkan sebuah drama Cinderella yang ditampilkan oleh anggota teater sekolah. Anggota teater, silahkan masuk! Beri tepuk tangan semuanya!!!!!!"
Seluruh penonton bertepuk tangan begitu meriah, mengikuti instruksi dari MC barusan. Mendengar itu, tentu saja Abel memberikan tepuk tangan yang penuh dengan antusias.
Sebelum dramanya dimulai, mereka melakukan perkenalan terlebih dahulu, dan menunjukkan peran apa yang akan mereka peragakan. Supaya penonton tidak merasa kebingungan nantinya.
Pertunjukan teater telah berlangsung kurang lebih selama satu jam, ya sebenarnya cerita Cinderella kalian tahu sendiri sangatlah panjang. Tetapi karena durasi, tentu saja anggota teater dengan sebaik mungkin mempersingkatnya tanpa menghilangkan inti cerita.
Telah sampai diujung cerita, akhirnya pangeran bisa menemui Cinderella dan mengembalikan sepatu kaca. Pada adegan tersebut semuanya bertepuk tangan, mereka semua terbawa perasaan karena chemistry yang dibangun Andy dan Fika sangatlah kuat.
"WUHUUUUUU!!! KEREN BANGET!!!!" semua bersorak begitu ramainya sambil bertepuk tangan.
Entah kenapa, tidak Abel sadari senyum terukir di wajahnya. Dia sangat bangga melihat kemampuan akting dari Andy, dia mungkin bisa dibilang menyesal. Mengapa menyesal? Ya, karena dia tidak mengenal Andy lebih awal.
"Sekian, penampilan dari kami. Terimakasih semuanya!" untuk menutup pertunjukan teater, ucap Andy dengan lugas. Lalu memberikan isyarat supaya seluruh anggota melakukan bow sebagai tanda penghormatan.
Seluruh penonton bertepuk tangan dengan meriahnya.
Andy turun dari panggung, setelah perform dia kembali dengan sifat dia yang sesungguhnya. Malas, untuk berbicara lebih banyak dengan orang-orang.
"Hai!" Abel melambaikan tangan ke arah Andy. Andy yang masih berpakaian seperti pangeran, dia tetap dengan senang hati menghampiri Abel. Malas yang dia rasakan, hilang seketika.
"Hai, Kak Abel? Barusan lihat gue perform ?" tanya Andy.
"Lah, pakai nanya lagi. Ya harus lihat dong," Abel tersenyum simpul."Menurut kakak gimana akting gue?" Andy mengangkat satu alisnya, dia sangat penasaran bagaimana pendapat Abel.
"Eumm.. bagus banget, gue tadi lihat semua terkesima sama akting lo. Sampai teriak-teriak! Keren banget, wey! Mending ikutan casting aja lah!" ujar Abel memuji bakat yang dimiliki Andy.
"Haha, thankyou pendapatnya kak. Tapi untuk casting enggak deh kayaknya," Andy tersenyum getir.
"Lah, kenapa?" Abel kebingungan dengan jawaban Andy barusan. Memiliki bakat yang begitu menawan dan keren, kenapa tidak mencoba sesuatu yang baru barangkali saja memiliki peluang.
![](https://img.wattpad.com/cover/287614597-288-k848490.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WE
Ficção AdolescenteShandy Maulana, biasa dipanggil Andy. Masa SMA yang seharusnya dia gunakan untuk bersenang-senang bersama teman, tidak bisa dia lakukan. Karena dia memiliki masalah yang lumayan rumit di dalam keluarga. Dia tidak terlahir di keluarga kaya raya, teta...