CHAPTER 9🌻

13 2 0
                                        

Andy dan anggota teater sekolah lainnya meskipun sudah terus berlatih setiap hari, tetapi sebelum tampil untuk acara beberapa hari memantapkan untuk tetap latihan. Supaya bisa mendapatkan hasil yang maksimal, dan memberikan yang terbaik.

Dan sekarang tibalah saatnya!

Acara dimana sekolah menyambut orang-orang penting dari dinas pendidikan. Seluruh anggota teater, sebelum acara dimulai mempersiapkan properti terlebih dahulu sesuai dengan drama yang akan dibawakan yaitu Cinderella.  Mereka semua bergotong royong mempersiapkan properti, kurang lebih memakan waktu 3 jam.

Hal yang tersisa saat ini adalah memakai kostum dan melakukan make up. Andy, dia menjadi pemeran utama yaitu sebagai pangeran Henry pasangan Cinderella.  Karena harus bergegas, Andy cepat-cepat menuju ruang make up supaya dia bisa dilayani oleh penata rias khusus teater.

Andy telah memakai kostum pangeran, dia tampak begitu tampan dan gagah. Dia tinggal memoles wajahnya sedikit dengan make up yang tidak terlalu mencolok.

Ketika dia dalam proses make up, tiba-tiba masuk begitu saja tanpa diundang dan membuat kehebohan. Ya, siapa lagi kalau bukan sahabat Andy yaitu Thony.

"WOHOOOO!!!" Thony bertepuk tangan, terkesima dengan penampilan Andy saat ini.

"Woy! Ngagetin aja anjir!!" protes Andy emosi.

"Ahahaha! Sorry, gue antusias banget soalnya. Gue disuruh jadi dokumentasi loh! Btw lo kok cakep juga jadi pangeran gini," ujar Thony.

"Lah? Dari awal gue udah ganteng. Dandan apapun ya juga ganteng lah gue!" gerutu Andy sedikit memuji diri sendiri.

"Ya deh, terserah lo. Emm.. Cinderellanya mana ini? Kok yang dandan cuma pangerannya doang?" Thony bertanya-tanya penasaran.

"Eh iya ya," Andy baru menyadari. "Kak, Fika dimana? Kok nggak kesini, kan acara udah sebentar lagi?" Andy bertanya kepada yang merias dirinya.

"Oh si Fika, ini dia harus bawa kostum-kostumnya kan banyak tuh Cinderella bajunya. Dia juga udah make up kok, udah otw kesini. Tenang aja," jawab perias menjelaskan.

"Eh iya juga. Yaudah kalau gitu," Andy merasa tenang.

"Syukur deh kalau gitu. Emmm.. gue keluar dulu ye kalau gitu, harus siap-siap. Bye Andy! Bye kakak rias!" Thony melambaikan tangan ke arah mereka berdua dan akan melangkah keluar ruang make up.

Namun Andy mencegahnya sebentar.

"Eh," ucap Andy.
"Apaan?" tanya Thony mengangkat satu alisnya.

"Tos dong bro!"  Andy mengepalkan tangan dan mengulurkan ke arah Thony.

"Lupa, hehe. Semangat brou! Semoga lancar!" Thony melakukan hal demikian, setelah itu dia segera keluar. Dia mendapat panggilan, untuk dokumentasi seluruh acara.

"Aamiin."

**********

Baru saja Andy segera menuju panggung karena dia sudah siap dan sebentar lagi acara penyambutan akan dimulai.

Dan akhirnya Fika pun baru saja tiba dengan kostum pakaian sederhana, ya kalian tahu sendiri. Pakaian identik Cinderella di kehidupan yang selalu disiksa ibunya seperti apa sebelum bisa bertemu pangeran.

Kurang lebih Fika memakai kostum seperti ini, terlebih dahulu.


"Fikaa, lo mau kemana? Ayo siap-siap ke backstage. Bentar lagi mau mulai," Andy menghentikan langkahnya.

"Ini mau taruh gaun Cinderellanya dulu ke ruangan kak," Fika mengangkat tas yang dia bawa.

"Ya ampun yaudah cepetan. Gue tungguin," ucap Andy.
"Oke kak," Fika bergerak cepat menuju ruang latihan teater untuk meletakkan gaun tersebut.

WETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang