Possessive Senior

504 15 2
                                    

Jam pelajaran Matematika hari ini telah berakhir setelah terdengar suara bel tanda waktu istirahat di mulai. Nayra masih sibuk membereskan buku dan alat tulisnya, serta peralatan jangkar yang memang tempatnya terpisah dari kotak pensil.

Tiba-tiba saja, seorang siswa berlari tergesa-gesa dan berhenti di ambang pintu kelas Nayra.

"Nay, cowok lu berantem di kantin!" adunya.

Tanpa berpikir panjang, Nayra langsung bangkit dan berlari secepat mungkin ke kantin.

Sesampainya di kantin, benar saja. Dia melihat Attar, kekasihnya sedang terlibat adu jotos dengan Reno, dari kelas sebelah. Wajah Reno sudah terlihat babak belur sementara Attar hanya terlihat berantakan. Dia memang pandai berkelahi.

"Kak Attar, berenti!" perintah Nayra.

Teriakan Nayra membuat seisi kantin hening. Karena Attar yang baru saja ingin memukul Reno untuk kesekian kalinya tiba-tiba saja berhenti. Dia melepaskan cengkramannya di kerah baju Reno lalu mendorongnya.

Sial! Batin Attar. Siapa yang ngadu ke Nayra? Tanyanya dalam hati.

"Gue peringatin sekali lagi, jangan ganggu cewek gue!" ucap Attar penuh penekanan. "Bubar! Tontonan selesai!"

Beberapa siswa lain membantu Reno bangkit, dan sisanya mengikuti perintah Attar karena memang pertunjukkannya sudah selesai. Sementara Attar berjalan santai ke arah Nayra yang masih berdiri di tempat yang sama.

Attar tersenyum dan menggandeng Nayra pergi dari kantin seolah tidak terjadi apa-apa.

"Kak!"

Attar berhenti lalu membalikan tubuhnya, menatap Nayra yang kini di depannya. Dia tahu Nayra marah.

"Kenapa, Nay?" tanyanya lembut.

"Kenapa? Kenapa mukul Reno?"

"Kamu gak tau? Atau pura-pura gak tau?" pertanyaan balik Attar yang penuh penekanan sukses membuat Nayra mengerutkan kening. "Kamu beneran gak tau?" Attar bertanya lagi memastikan.

"Kenapa?"

"Dia itu lagi ngincer kamu."

"Ngincer apa?"

"Ya ngincer, mau deketin kamu."

"Kak Attar salah paham."

"Nay, aku cowok, aku tau gerak-gerik cowok yang lagi suka sama cewek. Minggu lalu, dia liatin kamu terus di perpus, abis itu dia tiba-tiba dapet nomor kamu, terus dia chat kamu. Iya, kan?"

"Tapi dia itu cuma nanya kisi-kisi ulangan matematika, Kak!"

"Kamu bener-bener polos, Nay! Itu cuma akal-akalan dia aja."

"Kak Attar selalu gitu, curigaan. Kak Attar sadar gak sih kalo Kakak tuh posesif banget ke aku? Kalo kayak gini terus lama-lama aku gak punya temen, Kak! Gak ada yang mau temenan sama aku karena takut sama Kakak!"

Attar mengambil handphonenya di saku bajunya, lalu menunjukkan bukti chat.

Nayra membaca chat itu lalu mengerutkan kening, tidak mengerti.

"Kemarin dia chat kamu, ngajak jalan." kata Attar santai. "Kebetulan kamu kemarin lagi ambil minum buat aku, aku langsung buka terus langsung aku apus."

"Kak, itu kan privasi aku!"

Dengan kesal, Nayra meninggalkan Attar menuju kelasnya. Sejujurnya dia sudah lelah dengan Attar. Terlalu mengekang, terlalu posesif.

Attar adalah cowok paling tampan di sekolahnya sekaligus Kakak Kelasnya. Nayra yang saat ini kelas 2 sedangkan Attar kelas 3. Selama ini yang Nayra tahu, banyak siswi di sekolahnya yang ingin menjadi pacar Attar. Gimana tidak, Attar pintar, ketua basket, dan misterius. Diantara  para siswi yang ingin Attar menjadi pacarnya, Nayra ada disitu.

Kumpulan Cerita PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang