Disaat dunia ini sedang baik-baik saja, akan ku ceritakan tentang kehidupan rumah tangga yang sekiranya tidak baik-baik saja.2 bulan yang lalu, tepatnya di Jepang, sebuah gedung perusahaan hancur dikarenakan serangan teroris.
Sang pemilik gedung sekaligus pemilik perusahaan itu, berkata bahwa teroris itu sudah tewas, dikarenakan perlawanan dari pihak perusahaan nya sendiri.
Tidak ada yang dikenai hukuman untuk kasus ini, kerugian mencapai miliaran dolar, dan semua itu ditanggung oleh perusahaan tersebut.
Hanya saja seluruh pihak yang telah memiliki sangkut paut dengan keluarga tersebut akan di interogasi secara berturut-turut.
Itulah yang diketahui publik saat itu, namun yang sesungguhnya teroris itu belum mati, itu hanya kabar yang dipalsukan oleh pihak perusahaan.
Kini teroris itu tinggal di sebuah rumah sederhana dengan seluruh penyesalan nya.
Ia diberi kesempatan untuk menebus dosa nya, namun perkataan seseorang membuat nya tidak bisa melakukan apapun selain menyesal.
"Yang namanya dosa itu tidak bisa ditebus"
Begitulah kata itu terucap dari orang tersebut yang membuat nya tidak bisa berbuat apapun dalam 2 bulan ini.
Namun satu yang ia ketahui, sekarang ia mengagumi orang tersebut, dan mendedikasikan hidupnya untuk orang tersebut.
Hidup dalam penyesalan, dengan rupanya yang buruk sekarang, benar-benar membuat nya tidak bisa berbuat apapun selain mengurung diri dirumah tersebut.
"Disaat kau merebut kebahagiaan orang lain, suatu saat orang itu akan merebut kebahagiaan mu"
Itulah yang ia rasakan saat ini, "bagaimana caraku untuk bisa menunjukkan rasa penyesalan ku ini? Nyonya y/n?" Lirih nya tak berdaya.
Beberapa bulan berlalu, kini sudah satu tahun kehidupan rumah tangga berjalan dengan lancar.
Namun beberapa orang sekitar mereka terheran dengan satu hal.
Bukan hanya orang sekitar, namun keluarga mereka yang berada jauh dari mereka pun sedang menunggu sebuah kabar yang baik.
Namun sudah satu tahun mereka menikah dan tidak ada kabar tersebut, sebenarnya apa yang terjadi?
Karena itulah mereka mendapat panggilan untuk mengunjungi keluarga mereka, untuk menanyakan banyak nya pertanyaan, dan juga menuntut untuk menceritakan apa yang terjadi.
Kini mereka sudah dalam perjalanan menuju kediaman keluarga mereka.
"Mas, menurut mas kenapa Suzue memanggil kita? Apa nenek baik-baik saja?" Tanya y/n yang khawatir.
Daisuke sendiri sedang berperang dengan otak dan hatinya, hatinya berkata bahwa akan ada hal yang buruk terjadi, namun otak nya berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja.
"Y/n semuanya akan baik-baik saja"
Daisuke menyakinkan y/n, akan bahaya jika y/n panik disaat seperti ini.
"Tidak mungkin Suzue memanggil kita dengan cara seperti itu, cctv di kediaman juga tidak bisa di akses, ada sesuatu yang aneh"
"Jika pun ada sesuatu, artinya kita telah berbuat suatu kesalahan yang membuat mereka marah"
Batin Daisuke terus-menerus menebak apa yang terjadi, siapa yang salah, dan apa kesalahan itu.
Tidak hanya Daisuke, y/n pun ikut gelisah.
Disaat mereka sibuk dengan pemikirannya masing-masing, tak terasa mobil mereka sudah sampai di area kediaman utama Kambe.
Setelah setahun meninggalkan kediaman itu, tidak ada yang berubah, tetap sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kupu Kupu Hitam
Fanfiction"Menjadi pelayan ku atau menjadi istriku, sekarang pilihlah"ucap Daisuke ditelinga y/n "Aku tidak pernah ingin menjadi pelayan mu" "Tetapi mencintai mu dalam sehari itu mustahil" "Tidak perlu terburu-buru, akan kubuat kau tergila gila padaku" -Dais...