⧉ 28

642 60 2
                                    

"Melihat mereka makan seperti itu membuat ku sedikit mual"

Ritsuka menghela nafas panjang, ia lelah melihat Adiknya, Tobio dengan temannya, Shoyo yang makan seperti lomba.

"Aku paham jika kalian rival, namun jangan saat makan"

"Mafuyu juga, makan lah yang banyak"

"Miwa jangan melamun saat makan"

"Iya iyaaa" Jawab mereka dengan malas.

Miwa yang sedikit kesal melihat Ritsuka dengan tatapan tajam.

"Ritsuka nii-chan juga! Jangan menyisakan makanan seperti itu" Tegur Miwa diangguki semua orang.

Setelah semuanya makan, Mafuyu berdiri membuat semua orang menatap nya, "ada apa Mafuyu?" Tanya Ritsuka.

"Etto, anu jika tidak salah namamu Shoyo bukan?"

Shoyo yang di tanya mengangguk, "benar"

"Etto, bisakah kau mengajari ku volly?>\\\\<" Tanyanya dengan malu-malu.

Mata Shoyo langsung berbinar-binar, "tentu!"

"Tunggu, tunggu! Tunggu dulu! Mafuyu tertarik dengan Volly? Apa dia sudah tidak suka dengan musik lagi?!" Batin Ritsuka yang tiba-tiba terasa sesak.

Setelah mereka berdua pergi, pelayan hotel membereskan piring dan gelas.

Tak lama akhirnya Daisuke datang.

Dan duduk..

Iya lah yakali berdiri mulu.

"Langsung saja, Ayah ingin cerai dengan Ibu"

Semua terdiam.

"Hmm, ada banyak yang ingin kutanyakan, tapi untuk sementara aku ikut Ibu, Ritsuka nii-chan ingin ikut siapa?" Tanya Tobio dengan santainya.

Membuat Daisuke terkejut.

"Ahh aku juga ikut Mama, Miwa bagaimana?"

"Tentu saja ikut Ibu"

Daisuke semakin bingung dengan anak-anak nya, gawat jika begini lantas siapa yang akan mewarisi nya nanti?!

"Ritsuka nii-chan, kupikir nii-chan akan ikut Ayah" Ucap Miwa blak-blakan.

"Aku hanya tidak ingin Mama baru, mungkin Papa ingin cerai karena menemukan seseorang yang lebih baik dari Mama bukan? Dari segi tubuh dan hati mungkin"

Jawaban Ritsuka benar-benar 100% membuat Daisuke terkejut, bagaimana anak sulung nya bisa berpikiran seperti itu?!

"Heehhh, aku ikut Ibu karena aku ingin menikahi Ibu jika Ayah merencanakan cerai" Ucap Tobio tak sagan-segan.

"Ibu sudah tua, bukankah sebaiknya cari yang masih muda saja Tobio?" Tanya y/n yang di jawab tawa oleh ketiga anaknya.

"Aku ikut Ibu karena Ibu lah yang paling realistis di keluarga kita, tidak seperti Ayah yang seenaknya meminta cerai tanpa angin tanpa hujan"

"Bagaimanapun Ibu tetap yang terbaik bukan? Dia selalu mementingkan keluarga, selalu membuat makanan untuk kita padahal banyak pelayan di rumah"

"Selalu ada, tidak seperti Ayah yang seenaknya memutuskan tanpa memikirkan perasaan orang lain"

"Aku jadi heran denga Ayah yang bisa-bisa nya memutuskan cerai dengan Ibu yang sempurna ini"

Apa ini? Kenapa keluarga nya sendiri meroasting kepala keluarga? Apa apaan ini? Keluarga macam apa ini? Daisuke sama sekali tidak bisa berpikir sekarang.

Kupu Kupu HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang