⧉ 29

588 59 0
                                    

"Ibu apa benar Ayah menyukai Ibu?" Tanya sang bungsu.

Ketika semua orang tengah sibuk dengan kegiatan nya masing-masing, Tobio dan y/n masih berada di ruang keluarga.

Tangan Tobio sibuk mengepang rambut Ibu nya itu dengan hati-hati, sedangkan y/n tengah membacakan buku untuk Tobio.

"Jika Ayah mu tidak menyukai Ibu, lantas kenapa dia menikahi Ibu?" Tanya y/n yang membuat Tobio bingung.

"Bukan begitu, maksud Tobio kenapa Ayah dengan gampang nya ingin menceraikan Ibu tanpa alasan yang kuat?"

"Bukankah itu berarti Ayah sudah tidak menyukai Ibu lagi?"

Y/n terdiam lama, sejujurnya tidak ada jawaban yang pasti untuk menjawab pertanyaannya putra nya itu.

"Tanyakan saja pada Ayahmu"

Kalimat yang tepat untuk menjadi jawaban.

"Ayah bilang bahwa Ayah jatuh cinta pada Ibu sejak pandangan pertama bukan? Tapi kenapa harus Ibu? Apa tidak ada wanita lain?"

Y/n mengerutkan alisnya, heran dengan putra nya yang satu ini, bagaimana bisa dia lebih mendukung wanita lain dari pada Ibunya ini?

"Tobio lebih mendukung wanita lain dari para Ibu ya?" Tanya y/n membuat putra nya terkejut.

"Bukan seperti itu Ibu! Ibu tau bukan jika Tobio menyukai Ibu juga? Maka dari itu, andai Tobio lahir bukan dari rahim Ibu, maka Tobio juga akan menikahi Ibu!"

Y/n menutup buku nya, dan ia berbalik menatap sang bungsu, "kenapa Tobio sangat ingin menikahi Ibu?" Tanya y/n menatap sang bungsu dengan serius.

Sedangkan yang ditatap memalingkan wajah nya, menghindari tatapan mata orang yang ia sukai itu.

"Tobio ingin selalu di sisi Ibu, begitu juga dengan Ibu, Tobio ingin Ibu menjadi milik Tobio, agar Ibu selalu disisi Tobio, apa itu salah?!"

"Bukankah menikahi seseorang adalah salah satu wujud dari cinta dan kepemilikan?!"

Tobio menutup mulutnya, dia keterlaluan, tidak seharusnya nada bicara nya lebih besar dari pada orang tuanya saat bicara.

"Maaf Ibu, aku keterlaluan"

Y/n tersenyum sendu, ia menurunkan pandangannya, menatap buku yang ia genggam.

"Tobio, apa Tobio pernah mendengar bahwa mencintai tidak harus memiliki"

Tobio terkejut mendengar perkataan Ibunya, ahh mana ada yang seperti itu, ia tidak percaya akan hal itu.

Jika memang seseorang benar-benar mencintai, maka ia akan berbuat apapun untuk menjadikan itu miliknya, agar selalu berada disamping nya.

Hal seperti itu, tidak pernah ada di dunia ini..

"Ibu, mencintai tanpa memiliki itu seperti Ibu—"

"Ibu tau Tobio tidak akan mempercayai nya, tidak perlu terlalu jauh untuk menjelaskan, tanyakan saja pada tuan Kato.."

"Bagaimana rasanya mencintai tanpa harus memiliki"

"Mungkin kini perasaan Tobio melebihi ini, Tobio memiliki sesuatu tembok penghalang yang lebih besar"

"Yaitu ikatan, Tobio dan Ibu terikat sebuah ikatan keluarga, Ibu dan Anak, hal yang sangat jarang terjadi"

"Jika seseorang tau bahwa ucapan Tobio adalah serius maka Tobio akan langsung dikucilkan, di hindari, di anggap aneh, karena mencintai keluarga sendiri melebihi batas yang ada"

"Ikatan itu bukan hanya ikatan keluarga"

"Banyak ikatan lainnya, yang terkait sesama, yang terkait sesama makhluk, dan juga benda mati"

Kupu Kupu HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang