00.03,3

69 10 1
                                    

Yara memakan makanan didepannya. Ya saat ini Yara sedang makan nasi Padang yang ada dekat rumahnya.

Menyuap nasi kedalam mulutnya dengan tangan, mungkin sekarang sudah menjadi kebiasaanya.

"Bu, kalau ibu butuh orang buat bantu cuci piring. Panggil saya aja" Yara berkata pada si ibu penjual.

"Ehh si eneng, bisa aja bercandanya" si ibu menimpali.

"Masa sih geulis kaya gini mau nyuci piring" kata ibu yang juga sedang makan bersamanya.

"Saya beneran ibu" Yara berkata serius.

"Neng mah bisa aja" si ibu di sertai kekehan.

"Saya terlalu senggang jadi bisa lah bantu ibu kali-kali mah" kata Yara "saya juga udah langganan ibu kan, percaya aja sama saya" lanjut Yara.

"Hehehe iya deh neng kalau ibu butuh bantuan ntar ibu nyari eneng"

"Sip deh Bu" Yara melanjutkan makannya.

Figuran: It's Me
By.Zaaah
Selasa, 8 Maret 2022

00.03,3

SELAMAT MEMBACA

Yara mengeratkan cengkraman pada tas selempang nya. Tiba-tiba saja badanya seakan sakit.

'shittt'

"Maaf kamu merasakan hal ini Yara"

'ada apa?'

"Kamu akan tau jika kamu sudah kembali"

Prakkl
Prankkkkk
Bughht

Suara ini seperti pecahan barang dan juga pukulan bertubi-tubi.

Yara mengabaikan semua pendengarannya itu dan berjalan. Tepat didepan rumahnya ada mobil yang terparkir.

'Hadapi atau hindari'

Huft
Yara menghela nafas, dua hari ini termasuk hari yang buruk dan saat ini bertambah buruk.

Yara mendekati pemuda itu, dan seakan tau ada sosok dibelakangnya pemuda itu berbalik.

"Dek" pemuda itu dengan mata berkaca-kaca nya.

Seakan mengerti Yara merentangkan kedua tanganya dan sosok pemuda itu menubruk tubuhnya, memeluk Yara erat seakan rindunya amat sangat besar.

Pertemuan tak akan selamanya indah karena apa?? pertemuan itu hanya menjadikan benang untuk perdebatan yang berkepanjangan
.
.
.

"Makanya Lo mikir dong kak!!!
Apa mau gua sampe gua bisa pergi dari rumah!" Yara sedikit keras dengan sang kakak.

"Emang mau Lo apa sampe mutusin pergi? gua gak ngerti dek!" Andra yang mendengar keluhan adiknya itu langsung luruh, seakan dirinya itu kakak yang tidak berguna.

"Makanya Lo ngertiin gua juga, bukanya pengen dingertiin doang. Tanya sama bokap yang Lo banggain itu!" Yara tak habis pikir, dengan mudahnya sang kakak mengajaknya kembali disaat Yara tau kakaknya itu tidak tau akar permasalahannya.

"Dia juga bokap Lo!!!" Bentak Andra pada Yara.

DEG
Ini pertama kali Andra membentaknya dan itu saat pertemuan pertama setelah empat tahun.

"LO PERGI DARI RUMAH GUA!! GAK USAH TEMUIN GUA LAGI SAMPE LO TAU MASALAHNYA APA!!"

BRAKKK
Yara membanting pintu rumahnya meninggalkan Andra yang mematung diluar.

"Maaf dek"

.
.
.






Yara berada dikamarnya, menutup pintu. Tanganya bergetar hebat, sama seperti hari itu.

Tes

Hatinya sakit, perasaanya sesak hingga rasanya sulit untuk Yara bernafas.

"Kamu hanya akan menangis jika memikirkan hal itu"

'...

"Maaf karena aku ini terjadi"

'...

"Bukan mau ku untuk ini Yara, tapi ini__

'Cukup!!'

'Aku bosan dengan kata maaf, aku bosan dengan takdir bahkan aku berpikir. Aku yang dipermainkan oleh takdir bodoh ini!!!'

'Kamu gak akan paham jadi aku Yara. Seburuknya kehidupan kamu itu bukan berati hidupku disini jauh lebih baik. Jangan pernah berpikir hidup orang lain itu lebih baik dari pada kehidupanmu kamu, karena kamu gak tau apa-apa!!'

'

Bukan kamu yang ngejalanin dan kamu GAK PUNYA HAH UNTUK MENILAI KEHIDUPAN ORANG ITU!'

"...

"Aku tau itu, dan aku minta maaf sekali lagi. Walau kata maaf itu tak akan merubah apapun"

'Apa lagi yang akan aku terima saat aku kembali'

"...

'Shitt kamu cuman diam'
'Pasti akan ada sesuatu yang besar bukan!!'

"Maaf_

'shut up bastard'
'Do I have to die too to end it like you'
'It will not happen. Because that life is mine'

"...

Chapter 3
End

End the 00.03,3
By. Zaaah

Next?
Coment please
Thank you

Figuran: It's MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang