Sementara itu di sebuah masion yang sangat indah dan megah terdapat sebuah keluarga yang tengah menikmati makan malamnya.
Namun suasana dalam ruangan itu sangat suram dan sangat mencengkam. Tidak ada sedikitpun kehangatan seperti keluarga pada umumnya yang ada hanya hawa dingin yang tak tersentuh dan keinginan untuk membunuh yang sangat kentara.
Dalam keheningan yang mencekam itu tiba-tiba sebuah pintu terbuka dan menampilkan sosok wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya yang tak lagi muda dan seorang gadis kecil yang terlihat imut dan menggemaskan.
Namun kedatangan mereka berdua malah membuat suasana makin mencengkam dan hawa membunuh di ruangan itu makin besar.
Kriettt.....
Suara deritan. Kursi mengalihkan pandangan semua orang kepada salah satu seorang bocah laki-laki yang terlihat tampan di usianya yang masih muda.
Dia memiliki surai berwarna hitam sehitam malam dan netra berwarna biru sejernih samudra namun netranya yang tajam itu bisa membuat orang merasa takut jika melihat nya.
Tanpa mengatakan apapun bocah laki-laki itu langsung pergi dari ruang makan dan di ikuti oleh salah satu bocah laki-laki yang ada di sana juga. Walaupun itu melanggar etika tapi dia tidak perduli toh dia sudah muak berada di sini.
"Wah kenapa mereka pergi ya?" Tanya seorang bocah laki-laki yang masih ada di ruangan itu sambil melirik wanita paruh baya dan gadis kecil yang terlihat bersembunyi di balik punggung sang ibu.
"Mmm apa ayah tahu?" Sang kepala keluarga yang di tanya hanya menatap putranya dingin.
Ia heran dari mana sifat putranya yang satu ini. Bahkan putra pertama dan putra keduanya mengikuti sifatnya yang begitu dingin.
Tapi kenapa putra ketiganya sangat cerewet, putra ketiganya ini tidak mungkin memiliki sifat istrinya yang baik dan lembut karna putra ketiganya ini jauh dari kata 'baik'.
Tanpa mengatakan apapun sang kepala keluarga langsung pergi dari ruangan itu dengan aura yang sangat dingin yang berhasil membuat orang-orang yang ada di sekitarnya bergidik ngeri.
Bocah laki-laki yang melihat kepergian ayahnya hanya menaikan bahunya acuh. Kemudia berlalu dari ruangan itu.
Namun saat melewati wanita paru baya dan si gadis kecil itu dia berkata
"Seharusnya seseorang harus sadar diri, saat dirinya tidak di inginkan kenapa masih mencoba memaksakan diri"
Mendengar perkataan bocah laki-laki itu, si wanita paruh baya hanya bisa mengepalkan tangannya kuat ia sangat kesal dengan bocah satu ini apa lagi melihat ekspresinya yang tersenyum mengejek ke arahnya dan putrinya itu.
"Menjijikan" ucap bocah laki-laki itu dingin kemudian berlalu dari sana.
Setelah kepergian bocah laki-laki itu wanita paruh baya itu langsung menatap putrinya intens.
"Dengar Emily, kamu harus bisa mengambil hati ayah dan kakak mu! Kamu mengerti"Gadis kecil yang bernama Emily hanya menggelengkan kepalanya lucu.
"Kenapa ibu?" Tanya gadis kecil itu sambil memiringkan kepalanya.
"Kalau kamu berhasil mengambil hati ayah dan kakakmu maka kamu akan mendapatkan apa pun yang kamu inginkan" jelas wanita paruh baya itu.
"Telmasuk menjadi pelmaisuli?" Gadis kecil itu bertanya dengan mata yang berbinar lucu.
"Tentu saja" wanita paruh baya itu berkata dengan bangga
"Aku mengelti ibu" jawab Emily sambil menganggukkan kepalanya.
"Anak pintar" ucap wanita paruh baya itu sambil mengelus rambut putrinya tidak lupa seringai yang terpatri di bibirnya.
Sementara orang yang menguping pembicaraan mereka dari tadi hanya memandang datar kelakuan ibu dan anak itu kemudian dia berlalu dari sana.
***********
Kriettt
Suara pintu yang terbuka sama sekali tidak mengalihkan kegiatan yang di lakukan dua bocah laki-laki dalam ruangan itu.
"Wah kenapa kalian tadi meninggalkan ku? Aku jadi merasa sangat sedih" ucap bocah laki-laki yang baru masuk itu dengan dramatis
Sementara dua bocah laki-laki yang lain hanya menatap datar kelakuan adik mereka itu.
"Baiklah, percuma saja aku bicara pada kalian, andaikan princess masih ada apa mungkin aku tidak akan kesepian lagi?"
"Elio odmonier Lancaster" ucap salah satu bocah laki-laki dengan penekanan di setiap katanya.
Mendengar kata-kata penekanan dan aura membunuh yang di keluarkan oleh kakaknya bukannya merasa takut Elio malah tertawa mengejek ke arah sang kakak.
"Apa?" Tanya Elio dengan raut wajah yang tak bersalah.
"Kau ingin ku bunuh" tanya sang kakak dengan aura yang sudah sangat pekat.
"Wahh aku sangat takut" ucap Elio dengan wajah yang pura-pura takut dengan wajah yang sangat menyebalkan.
"Kau" tunjuk sang kakak ke arah Elio, emosinya sudah mulai tersulut jika bicara dengan adiknya yang kurang ajar ini.
"Diam" ucap sang kakak tertua dengan aura membunuhnya yang sangat pekat.
"Darel Ronwe Lancaster, Elio odmonier Lancaster keluar!!" Ucap bocah laki-laki yang paling tua dengan penuh penekanan.
Tanpa kata-kata Darel pergi dari ruangan itu sedangkan Elio hanya tersenyum ke arah kakaknya yang kelewat kaku itu
"Kalau begitu hamba pamit dulu yang mulia Dietrich Carlyle Lancaster" Elio berucap dengan nada mengejek kemudian berlalu dari sana.
Sedangkan Dietrich hanya menatap kepergian adiknya dengan aura membunuh dan raut wajah yang sangat dingin.
"Gila" gumam Dietrich, kemudian kembali fokus membaca bukunya.
"Oh ya tadi aku lupa memberitahukan nya kata orang itu besok kita akan pergi ke hutan terlarang untuk berlatih"
Dietrich yang mengalihkan pandangannya ke arah kepala Elio yang sedang menyembul di pintu. Ia kembali menatap datar tingkah adiknya itu.
"Baiklah, ekspresi mu akan tetap begitu, jadi tidak seru lebih baik aku mengganggu Darel, kalau begitu aku pergi dulu"
Setelah kepergian Elio, Dietrich bangkit dan mengambil sebuah kotak yang berada di lacinya.
Kemudian ia membuka kotak itu dan terdapat sebuah liontin dengan bandul bunga teratai beku yang sangat indah. Ia menatap liontin itu lekat , kemudian menaruhnya kembali.
"Masih hidup" gumam Dietrich kemudian berlalu untuk tidur.
Ia harus menyiapkan tenaganya untuk besok. Karna hutan terlarang adalah hutan yang sangat berbahaya.
Di mana di katakan setiap orang bisa masuk dalam hutan itu namun apakah orang yang telah masuk ke hutan itu bisa keluar hidup-hidup?
Itu tergantung kemampuan mu sendiri karna di dalam hutan itu terdapat banyak binatang buas level tinggi.
Jadi bersiap-siap lah jika ingin masuk ke hutan itu. Menjadi kuat atau menjadi makanan dari monster itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Duke's
FantasyAnna adalah seorang anak yang kekurangan kasih sayang. Walaupun ia memiliki ayah dan kakak namun mereka selalu mengabaikan dirinya dan menganggapnya seolah-olah tidak pernah ada hingga ajal menjemputnya. Bagaimana jadinya jika Anna yang kekurangan k...