PART 19

1.6K 116 1
                                    

"Kamu memanggilnya apa?" Tanya Duke Damian pada Elina dengan nada yang sangat datar sambil menatap Elina dengan tajam.

"Ah... Mangsudnya putri Emily?" Cicit Elina gugup.

Elina memandang wajah Duke Damian. Elina membolakan matanya terkejut. Bagaimana tidak sekarang wajah Duke Damian terlihat sangat menyeramkan.

Rahang yang mengeras, sorot mata yang tajam, tangan yang terkepal bahkan tubuhnya seakan mengeluarkan aura kematian. Wajah Duke Damian sangat mirip dengan malaikat maut tapi dalam versi yang sangat tampan. Dan itu berhasil membuat Elina semakin ketakutan.

"Sa...salah ap..apa nona muda Emily?" Elina kembali menatap Duke Damian yang terlihat semakin menyeramkan.

"Permata Lancaster?, Berlian Lancaster?, Kesayangan Lancaster? Princess kecilku?, Peri kecil?" Wajah Duke Damian semakin menggelap setiap mendengarkan perkataan dari Elina dan hal itu sontak membuat Elina menundukkan kepalanya takut.

"Uhhh Elin gak tau lagi" mata Elina sudah berkaca-kaca dia sekarang sangat prustasi sebenarnya dia harus memanggil Emily dengan sebutan apa?.

"Jangan" suara Husky nan berat itu kembali masuk ke dalam Indra pendengaran Elina.

Elina menatap Duke Damian dengan alis yang berkerut. Jangan? Jangan apa? Ia sangat tidak mengerti bahasa es batu.

"Jangan memanggilnya seperti itu" ah sekarang Elina mengerti ternyata ini masih tentang panggilannya pada Emily.

"Jadi ak-saya harus memanggilnya apa?" Tanya Elina dengan suara pelan dan hal itu masih bisa di dengar oleh Duke Damian.

"Terserah" Elina yang mendengarkan jawaban dari Duke Damian hanya bisa mebolakan matanya.

Sial!

Apa Duke Damian sedang bermain-main dengannya? Dari sekian banyak nama yang Elina sebut Duke Damian tampak marah. Dan saat Elina bertanya dia bilang terserah?. Wah!wah! Bolehkah dia membunuh Duke Damian sekarang?.

Eh tapi jika di pikir-pikir bukannya Duke Damian yang akan mati dia yakin! malah sangat yakin! dia akan mati duluan sebelum menyentuh Duke Damian.

Elina menghela nafasnya panjang. Dia jadi bingung sendiri jika dia salah bicara Duke Damian pasti akan sangat marah dan langsung membunuhnya di tempat.

"Emily" ucap Elina agak ragu. Dia tidak yakin Duke Damian akan setuju jika Elina memanggil nama putri kesayangannya secara langsung.

"Hmm" eh!ehhhh apa itu artinya Duke Damian setuju? Elina hanya menatap Duke Damian dengan wajah bodohnya yang Maan wajahnya terlihat sangat imut saat ini.

"Ada apa?" Ucap Duke Damian sambil meantap Elina dengan datar.

Elina yang mendengarkan perkataan dari Duke Damian segera tersadar dari lamunannya. Ia segera menetralkan ekspresinya kemudian menatap Duke Damian dengan polos.

"Ah...tidak" jawab Elina sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.

Setelah itu hanya keheningan yang terjadi dia antara Elina dan Duke Damian. Uhhh hal ini benar-benar membuat Elina sangat canggung ia hanya bisa menundukkan kepalanya sambil mengaitkan kedua jarinya.

"Tu..tuan du-" ucapan Elina terpotong kala mendengar suara Duke Damian yang bernada datar dan dingin.

"A.Y.A.H." Ucap Duke Damian dengan penuh penekanan di setiap kalimatnya.

"Huh?" Elina memiringkan kepalanya lucu saat mendengar perkataan Duke Damian. Mangsudnya apakah Elina harus memanggil Duke Damian ayah? Tidak!Tidak itu pasti tidak mungkin kan?.

Princess Duke'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang