PART 15

5.5K 437 12
                                    

"Seperti yang anda lihat dia adalah 'permata yang asli' apa ada masalah?" jawab Darel  dengan datar.

"Dimana?" Tanya Duke Damian sambil menatap Darel penuh intimidasi.

"Elio" Darel berujar dengan datar kemudian pergi dari ruangan itu tanpa memperdulikan dua orang yang masih menatapnya dengan tajam.

Setelah kepergian Darel, Dietrich menatap Duke Damian dengan dingin. Kemudia berlalu dari sana, meninggalkan Duke Damian dengan berbagai pikiran yang mengganggunya.

************

Sementara itu Elina dan Elio tengah berjalan-jalan di taman kediaman Duke, dan hal itu mendapatkan tatapan bingung dari beberapa pelayan dan pengawal yang berpapasan dengan mereka.

"Kakak apa yang ada di ruang makan tadi adalah ayah dan ibu?"  Elina bertanya sambil mendongakkan kepalanya untuk menatap Elio karna perbedaan tinggi mereka.

"Hanya ayah" ucap Elio datar.

Elina yang melihat perubahan wajah Elio hanya bisa menelan ludahnya kasar, menurutnya walaupun Elio masih kecil tapi tatapannya dan sura dinginnya bisa membuat orang merasa terintimidasi.

"Mm bagaimana sifat ayah dan ibu kak?" Elina berusaha mengalihkan suasana mencengkam yang ada di antara dirinya dan Elio.

"Hanya ayah Elina" ucapan datar nan tajam itu kembali terdengar di telinga mungil milik Elina.

"Ta..tapi i..ibu?" Ucapan Elina sontak saja membuat Elio memandangnya dengan tajam, ia mengepalkan tangannya kuat.

"IBU..IBU.. IBU KENAPA KAU MEMANGGILNYA BEGITU! BUKANKAH SUDAH KU BILANG  HANYA AYAH SAJA" Elio berkata dengan penekanan di akhir kalimatnya, dan tanpa sadar membentak Elina dan itu sukses membuat Elina menundukkan kepalanya takut.

"ELIO!!" Elina dan Elio yang mendengarkan teriakan itu segera menolehkan kepalanya ke belakang.

Disana Dietrich berdiri sambil mengepalkan tangannya, matanya yang tajam memandang Elio dengan sangat dingin seakan-akan ingin menghabisi Elio saat ini juga, aura membunuh yang kuat keluar dari tubuhnya.

Dietrich berjalan mendekati Elio dan Elina, ia segera berjongkok dan mengelus Surai Elina dengan sayang, Elina yang merasakan surainya di elus segera mendongakkan kepalanya.

Ia bisa melihat Dietrich yang tengah memandangnya datar namu pancaran matanya sangat kentara memandang Elina dengan lembut.

Tanpa basa-basi Dietrich menggendong tubuh mungil milik Elina yang sontak saja hal itu membuat Elina kaget, namun Dietrich segera mengelus punggung mungil milik sang adik guna menenangkan nya.

Sebelum pergi dari sana Dietrich memandang Elio dengan sangat tajam kemudian berlalu dari sana tanpa sepatah kata pun.

Sementara Elio masih terpaku dengan pikirannya yang berkecamuk. Apa? Apa yang tadi dia lakukan pada Elina? Adik tersayangnya.

"Bodoh"  Elio segera tersadar dari lamunannya saat mendengarkan Sura seseorang dan itu adalah suara Darel.

Ya sebenarnya Darel melihat saat Elio membentak Elina dan dia ingin memarahi Elio, namun Dietrich keburu datang ya jadi dia hanya bisa menonton saja.

Setelah mengatakan perkataan itu pada Elio, Darel segera berlalu dari sana namun baru beberapa langkah menjauh dari sana, Darel membalikan badannya dan memberikan senyum mengejek pada Elio.

Princess Duke'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang