Saat bola api itu akan mengenai tubuh Elina tiba-tiba saja sebuah cahaya menyilaukan keluar dari tubuhnya.
Sontak saja anak laki-laki yang di dorong oleh Elina itu menutup ke dua matanya.
"Apa yang terjadi" gumam bocah laki-laki itu setelah cahaya tadi menghilang.
Ia membuka matanya dan menemukan sosok anak kecil dengan rambut seputih salju tengah terbaring sambil menutup ke dua mata cantiknya.
Sedangkan singa yang tadi menyerang nya sudah tewas dengan kepa yang terpisah dari tubuhnya. Tapi bagaimana bisa?.
Ah hal itu bisa di pikirkan nanti, sekarang ia harus melihat orang yang sudah menolongnya.
Buru-buru bocah laki-laki itu menghampiri Elina yang tengah terbaring tidak sadarkan diri dan...
DEG
Mata bocah laki-laki itu terbelak saat melihat wajah bocah perempuan yang ada di depannya ini
"Ba...bagaimana mungkin" gumam bocah laki-laki itu,tubuhnya mulai bergetar, dan tidak terasa setetes air jatuh dari mata mungil nan tegas miliknya.
Seakan tersadar dari lamunannya bocah laki-laki itu segera mengangkat tubuh mungil Elina dan membawanya menggunakan teleportasi.
************
Sementara itu.........
Hari ini Anzel memutuskan untuk pulang lebih awal, karna entah mengapa perasaan Anzel hari ini sangat tidak baik. Ia merasa seperti akan ke hilangan sesuatu yang berharga dalam hidupnya.
Semoga saja perasaannya ini tidak terjadi, karna satu-satunya yang berharga bagi Anzel adalah Elina seorang.
"Huh...kenapa hari ini aku merasa sangat tidak tenang" gumam Anzel, ia harus melihat Elina sekarang, mungkin dengan melihat Elina hatinya akan merasa lebih tenang.
Anzel berlari sekuat tenaga ke arah rumahnya. Pokoknya dia harus cepat bertemu dengan adik tersayangnya itu.
Namun di tengah perjalanan Anzel melihat sebuah pertarungan? Eh tunggu bagaimana mungkin ada seseorang yang berani masuk ke dalam hutan ini?.
Bukannya apa pasalnya ini adalah hutan terlarang di mana banyak terdapat hewan buas tingkat tinggi yang tinggal di hutan ini.
Di sana Anzel melihat seorang bocah kecil dan beberapa pengawal sedang bertarung dengan orang-orang yang menggunakan baju hitam serat topeng.
Dan dapat Anzel simpulkan bocah laki-laki itu pasti akan kalah Karna kalah jumlah.
"Sepertinya bocah itu bukan orang biasa" pikir Anzel
"Apa aku harus menolong nya?" Gumamnya lagi.
"Tapi sekarang aku harus menemui Elina" sekarang ini Anzel tengah bertarung dengan pikirannya, apakah ia harus menolong bocah itu atau menemui adik tercintanya?.
"Hah... Baiklah aku akan menolong bocah itu dulu, bagaimanapun tempat bertarung mereka sangat dekat dengan rumahku, bagaimana jika Elina mendengar pertarungan mereka dan malah mendekati tempat ini? Tidak!! Aku harus menghentikan mereka, Elina sayang kamu harus tunggu kakak" gumam Anzel.
Anzel segera mengeluarkan sebuah bola air dari tangan mungilnya, ia mengarahkan bola air itu ke arah sebuah pohon dan
BOMMM
Sebuah asap keluar dari beberapa pohon di tengah-tengah pertarungan bocah laki-laki itu dengan orang yang menggunakan topeng.
Anzel menyusup ke arah kabut itu, ia bisa melihat di dalam kabut tentu saja karna dia lah yang membuat jebakan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Duke's
FantasyAnna adalah seorang anak yang kekurangan kasih sayang. Walaupun ia memiliki ayah dan kakak namun mereka selalu mengabaikan dirinya dan menganggapnya seolah-olah tidak pernah ada hingga ajal menjemputnya. Bagaimana jadinya jika Anna yang kekurangan k...