"Ahhh lama banget gak ke cafe ini"
"Si paling nongki tapi gak punya duit"
"Jahat banget mulut lo Ra"
"Sorry"
"Halo Ara", sapa Mario anak kelas sebelah yang sempat meminta ig Ara.
"Eh lo yang tadi..."
"Yaps gue Mario, btw boleh gabung gak sih?"
"Iya gabung aja gapapa"
"Faren?", Ara menatap tajam Faren yang sudah menunjukkan senyumnya.
"Btw kalian sering banget kayaknya berduaan", celetuh Mario
"Eh enggak kok lo liatnya pas lagi berdua aja", balas Faren.
"Gak lagi pacaran kan?"
"Enggaklah gila aja gue pacaran sama Ara"
"Kenapa? Dia cantik, baik, ramah, anaknya juga tegas, wajar banget kalo banyak yang suka"
"Lo cuman tau baiknya gue aja"
"Tapi gue suka sama lo"
Ara tersedak ketika sedang menikmati minumnya.
"Ehm, gue ga harus pergi kan ya?", kata Faren yang merasa suasana canggung.
"Gak-gak santai aja"
Setelah berbincang-bincang mereka akhirnya pergi dari cafe itu, seperti biasa Faren mengantar Ara pulang ke rumahnya.
Diperjalanan pulang mereka membicarakan sikap Mario.
"Ra keknya Mario beneran suka sama lo deh"
"Apaan sih Ren palingan juga cuman bercanda"
"Sikapnya nunjukin kalo dia tertarik sama lo"
"Iya karena dia belum tau jeleknya gue"
"Coba aja Ra siapa tau dia bisa bantu lo ngelupain Hans"
"Gila ya lo nyuru gue jadiin dia pelampiasan?"
"Gak gitu Ra maksud gue ya lo jalanin aja dulu"
"Buat sekarang gue gak mau nerima orang lain dulu ngerti"
"Hans gak pantes buat lo, dia emang care tapi dia cuek banget gilaaa"
"Gue gak minta Hans lebih dari temen ya Ren"
"Keliatan Ra kalo lo suka"
"Enggak Faren"
"Udah pokoknya apapun yang terjadi gue mau lo lupain Hans"
"Tanpa lo minta gue akan ngelakuin itu"
Tak terasa mereka sampai di depan rumah Ara, "Thanks ya Ren"
"Oke kalo ada apa-apa cerita ke gue ya"
"Iya makasih"
"Ya udah istirahat"
"Oke hati-hati ya"
Faren pergi sedangkan Ara masuk ke rumahnya, sesekali dia memikirkan sikap Mario.
"Kayaknya kalo gue nerima Mario salah besar deh, tapi gak munafik sikapnya bikin gue tenang"
"Kita move on dulu ya Ra kita hapus dulu Hans dari hidup lo"
*Ting*
Suara pesan masuk ke ponsel Ara, seseorang sengaja mengirimkan pesan untuknya.
Mario : "Hai Ra, makasih banget tadi buat waktunya ternyata lo lebih baik dari keliatannya ya"
Ara : "Eh Mario, hehe iya makasih juga tadi malah jadi dibayarin"
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER {END}
Teen FictionMenyukai seseorang yang disukai banyak orang nyatanya membuat Ara harus memendam perasaannya. Namun, menjadi pengagum rahasia ternyata tak semudah yang dipikirkan. Ia harus siap terluka disaat Hans bersama orang lain. Memang sulit mengagumi Hans, se...