Pagi tiba saatnya kembali ke sekolah, seperti biasa Ara bangun jam 5 pagi. Dia selalu memasang alarm dan bangun tepat waktu.
Setelah selesai bersiap semua keluarga Ara berkumpul di meja makan untuk sarapan.
"Aduh tuan putri udah wangi" Sahut Ayah Ara ketika melihat kedatangannya.
"Apa sih Pah" Jawab Ara malu-malu.
"Jangan sok imut lo gak pantes" Balas Kakaknya meledek.
"Apa sih sirik aja lo, mending buruan abisin makanan lo gue gak mau telat"
"Hari ini gue gak bisa antar lo gapapa kan? Gue ada urusan jadi lo naik taksi ya?"
"Kok gitu? Pah? Mah?"
"Gapapa" Jawab Ibunya tersenyum.
Ara sebenarnya adalah orang yang penyendiri jadi dia sangat enggan untuk berbicara dengan orang asing meskipun itu supir taksi.
*****
Ara berangkat menuju sekolah dengan menaiki taksi yang di pesankan ayahnya.
"Loh Ra tumben naik taksi? Biasanya sama Kak Mio" Tanya Sania yang bertemu di depan gerbang sekolah.
"Iya dia bilang ada urusan, sok sibuk kan?"
"Namanya juga dokter pasti sibuk banget kan"
"Gue rasa dia bukan dokter beneran deh, gelagatnya tidak meyakinkan"
"6 tahun dia kuliah lo bilang tidak meyakinkan?"
"Lagian kan masih butuh bertahun-tahun lagi"
"Tapi kan kakak lo udah setengah jalan, lagian kalo pakek jas dokter cakep tau"
"Periksa mata deh lo kayaknya ada masalah"
"Mata lo yang sakit punya kakak secakep itu lo bilang jelek, gak sehat, temen gue udah gak sehat"
"Pembahasan apa sih seru banget kayaknya?" Sahut Faren yang tiba-tiba berada di samping mereka.
"Gak penting" Jawab Ara membuat Faren kecewa.
"Mana si manusia es?" Tanya Sania mencari keberadaan Hans.
"Dia hari ini gak masuk"
"Loh kenapa? Semalam gue jalan sama dia baik-baik aja kok"
"Dia ngantar bokapnya kebandara"
"Harus banget ya dianter?" Tanya Sania sedikit heran.
"Ya wajar lah, Hans kan satu-satunya anak bokapnya"
"Nyokapnya?" Sania kembali bertanya.
"Nyokapnya meninggal waktu ngelahirin dia, makanya sikap bokapnya sedikit...."
"Tetttttttttttt"
Suara bel sekolah memotong kata-kata Faren dan itu membuat mereka penasaran.
"Sedikit apa?" Tanya Ara penasaran.
"Entar lagi gue sambung"
*****
Jam pulang telah tiba mereka memutuskan untuk mampir ke cafe favorit para siswa di sekolah.
Selain tempatnya yang dekat dengan sekolah, cafe itu juga menyediakan makanan dan minuman yang aman dikantong pelajar serta rasanya yang enak.
"Boba brown sugar satu yang medium" Pesan Ara.
"Es kopi susu satu" Pesan Faren.
"Saya cheese tea deh satu" Pesan Sania.
Setelah selesai memesan dan mengambil minuman mereka pun duduk dikursi pelanggan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER {END}
Fiksi RemajaMenyukai seseorang yang disukai banyak orang nyatanya membuat Ara harus memendam perasaannya. Namun, menjadi pengagum rahasia ternyata tak semudah yang dipikirkan. Ia harus siap terluka disaat Hans bersama orang lain. Memang sulit mengagumi Hans, se...