Hari-hari berjalan seperti biasa, Hans pergi ke sekolah dan sesekali berkunjung ke rumah sakit bersama Faren.
Ara di rawat selama seminggu, kondisi nya semakin membaik.
Dokter hanya meminta nya untuk beristirahat dan memberikan obat untuk membantu kerja jantungnya.
"Selamat datang kembali di rumah tuan putri Papah"
"Ara rindu rumah Pah"
"Mulai sekarang anak Papah harus nurut ya sama ibu ratu"
Ayah Ara bergurau sambil melirik ke arah ibu Ara.
"Iya Papah, Ara janji bakal nurut sama Mamah"
"Tolong dijaga ya tuan putri ibu ratu"
"Siap panglima"
"Kok panglima sih Mah, raja dong harusnya, kan Mamah ratunya"
"Iya-iya baginda raja"
"Nah gitu dong"
"Papah sama Mamah bener-bener ya, kelakuannya gak jauh beda sama Kak Mio"
"Ya kan orang tua nya Ara"
Mereka masih bergurau sampai masuk ke rumah, Ara di antar Ibunya ke kamarnya.
"Istirahat dulu ya Ra, Mamah siapin makanannya"
"Iya Mah"
Ayah dan Ibu Ara sengaja tidak bekerja hari ini, mereka juga sering bergantian menjaga Ara di rumah sakit.
Ketika baru saja ingin merebahkan tubuhnya telponnya berdering menandai panggilan masuk dari Hans.
"Halo?"
"Ra? Udah di rumah?"
"Iya baru sampe"
"Mau gue bawain apa? Gue ke rumah lo ya?"
"Gak usah gue mau tidur, gue lagi gak mau ketemu siapa-siapa"
"Ra?"
Ara menutup telponnya tanpa mendengarkan penjelasan Hans.
Di luar ada Ibunya Ara yang membuka pintu kamarnya.
"Ara ada temen kamu"
"Ngapain sih Mah? Aku udah bilang gak mau ketemu siapa-siapa"
"Coba dulu di temuin, gak enak masa mau Mamah usir?"
"Bilang aja ke Hans, Ara lagi istirahat"
"Loh-loh kamu pikir yang di luar Hans? Bukan sayangggg, Mamah baru lihat anak ini, katanya teman dekat Ara"
"Pacar kamu Ra? Kok Mamah belum pernah lihat? Pas di rumah sakit juga gak pernah jenguk kan?"
"Hah teman dekat Ara? Sania? Oh Faren? Masa Mamah gak pernah ketemu mereka?"
"Bukan-bukan Mamah tau Faren apalagi Sania, ini Mamah gatau, dia pake motor ninja gitu"
"Hah?"
Ara terdiam, laki-laki yang menaiki motor ninja yang di kenal hanya satu orang saja.
Mario, laki-laki yang sering menggoda nya, tapi selama di rumah sakit dia hilang tanpa kabar.
Ara cukup penasaran dia memutuskan untuk keluar rumah melihat siapa yang datang.
Benar saja dugaannya, mario laki-laki yang sempat membuat hatinya seakan beralih dari Hans.
"Mario?"
"Hai, gimana keadaannya?"
"Udah enakan kok, lo kok gak ngabarin gue kalo mau ke rumah"
"Iya gue mau kasih surprise, ini gue bawain buah katanya lo paling suka makan anggur kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER {END}
Fiksi RemajaMenyukai seseorang yang disukai banyak orang nyatanya membuat Ara harus memendam perasaannya. Namun, menjadi pengagum rahasia ternyata tak semudah yang dipikirkan. Ia harus siap terluka disaat Hans bersama orang lain. Memang sulit mengagumi Hans, se...