Keesokkannya pembelajaran pun dimulai. Mereka mendapat wali kelas dari pelajaran MATEMATIKA, pelajaran yang paling dibenci Ara dan paling disukai Sania.
"Yeay.....walikelas kita Bu Farah" Ucap Sania bahagia.
"Hah? Serius lo?" Sahut Ara tak percaya.
"Iya, ibunda kita guru matematika" Kata Sania mengejek, dia tau Ara paling benci pelajaran itu. Dan ibunda adalah panggilan dari mereka untuk walikelas.
"Gue gak salah denger kan?"
"Bentar lagi juga ibunda masuk"
"Mau pindah kelas!" Ucap Ara dengan kesal diperhatikan teman-temannya.
"Gila lo, malu woy nyaring banget, lagian ya kelas ini udah paling enak kita terbebas dari Yoga" Sania memukul pelan Ara yang habis berteriak.
"Iya sih"
Meskipun walikelasnya adalah guru matematika, setidaknya mereka terbebas dari Yoga si perusuh di kelas X yang menyebalkan.
Beberapa menit kemudian datang walikelas memberi salam kepada murid-murid di kelas.
"Selamat pagi semua"
"Pagi bu......"
"Baik mulai hari ini saya Ibu Farah akan menjadi walikelas kalian, jadi tolong kerjasamanya ya?"
"Iya bu....."
"Asal jangan kasih kita matematika tiap hari bu" Sahut murid lelaki yang tak tau malu. Tapi kata-katanya justru mengundang tawa seisi kelas.
"Haha, iya tenang aja. Oh ya kalian kan sudah kelas XI jadi ibu harap kebiasaan buruk kalian di kelas X tolong diperbaiki ya. Dan kalian bisa mencari sendiri pengurus kelas, setelah itu kalian bisa konfirmasi ke saya"
"Baik bu....."
Setelah Bu Farah keluar dari kelas mereka langsung memilih pengurus kelas dengan cara pemungutan suara. Mereka menulis nama untuk pengurus di kertas masing-masing dan menghitung dengan seksama.
Perhitungan suara dipimpin oleh Rina. "Oke aku mulai ya perhitungannya? "
Berjalan cukup lama, akhirnya para pengurus ditentukan. Hans terpilih menjadi KETUA KELAS, Ara terpilih sebagai WAKIL KETUA KELAS, sedangkan Sania terpilih sebagai SEKSI PERLENGKAPAN. Dia bertugas memastikan segala keperluan kelas agar tidak ada kekurangan.
"Kenapa harus Ara si wakilnya? Gue mau kali jadi wakilnya Hans" Kata seorang murid perempuan.
"Tau, kenapa harus dia si? Kan kemaren dia udah jadi wakil ketua kelas" Balas murid lainnya.
Karena keputusan tadi Ara pun dijauhi hampir semua teman perempuannya, sebab mereka tak terima Ara menjadi wakilnya Hans. Untungnya Ara tak begitu memperdulikannya, asal ada Sania dia rela tak punya teman.
*****
Ara dan Sania tengah asik di kantin menyantap sepiring lalapan.
"Gue mau diet" Ucap Ara yang sedang melahap makanannya ditatap Sania.
"Lo udah kurus Ra"
"Belum Nia, masih banyak yang bilang gue gendut"
"Emang timbangan lo berapa si?"
"50"
"Itu udah kurus Ra, gue aja pengen gendutan tapi gak bisa-bisa"
"Emang lo berapa?"
"45"
"Itu udah bagus Nia, gue aja pengen segitu, pengen gitu punya badan kaya Lisa Blackpink"
"Mau dihujat lo? Anaknya CEO perusahan makanan kurus banget"
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER {END}
Teen FictionMenyukai seseorang yang disukai banyak orang nyatanya membuat Ara harus memendam perasaannya. Namun, menjadi pengagum rahasia ternyata tak semudah yang dipikirkan. Ia harus siap terluka disaat Hans bersama orang lain. Memang sulit mengagumi Hans, se...