Mio yang mendengar suara tangisan adiknya langsung bergegas menghampiri.
"Ara? Ra buka pintu lo, Ra? Ini gue Mio, buka atau gue dobrak?"
Mio berusaha membuat Ara membuka pintu kamarnya, dia membujuk dengan berbagai cara hingga akhirnya Ara membukakan pintunya.
"Apa sih kak?"
"Lo nangis? Kenapa? Cerita ke gue"
"Gue gapapa"
"Lo punya kakak kan? Lo berhak nyeritain masalah lo, jangan bikin gue kayak orang asing dong" Kata Mio dengan tegas.
Ara yang mendengar perkataan Mio langsung menangis kencang, menyadari adiknya terluka Mio langsung memeluknya tanpa berpikir panjang.
"Duduk dulu tenang ya, mau gue ambilin minum?"
"Gak gak usah gapapa"
"Sekarang ceritain ke gue apa masalahnya"
"Sania"
"Sania? Kalian berantem? Kebiasaan ya, kenapa sih?"
"Nia pindah sekolah"
"Kok bisa? Separah itu kalian berantem?"
"Dia pindah bukan karena berantem sama gue"
"Terus?"
"Bokapnya pindah keluar kota"
"Ya terus? Lo nangis dari tadi cuman karena itu?"
"Cuman lo bilang?"
"Gini ya Ra itu cuman masalah sepele, entar kalo kalian udah lulus SMA kalian juga bakal pisah kok"
"Ya tapikan lo tau gue cuman punya Sania"
"Makanya cari temen, lagian muka lebih serem dari valak"
"Ah kak Mioooooo"
Ara memukul Mio dengan kencang dan hanya dibalas tawaan oleh Mio.
Begitulah kakak beradik ini saling menghibur, yaitu dengan menjelek-jelekkan.
"Em, lo ganti baju deh, gue mo nonton ikut gak?"
"Nonton apa?"
"Kembaran lo, setan hahahahaha"
Mio pergi meninggalkan Ara tanpa rasa bersalah, Ara yang mendengar perkataannya pun cukup kesal tapi akhirnya ia mampu melupakan sedikit kesedihannya.
"Buruan gak pake lama"
Ara bersiap menuju bioskop dengan Mio, mereka hanya pergi berdua karena Mio memang ingin menghibur adiknya.
*****
Mereka sampai dibioskop, keadaan disana cukup ramai dan banyak pasangan-pasangan muda yang sibuk berpacaran.
"Salah satu alesan gue males ke bioskop, banyak yang pacaran woy" Jelas Mio kesal.
"Makanya cari pacar, muka aja cakep tapi tidak ada peminatnya" Balas Ara tertawa.
"Oh kurang ajar, gini ni jomblo teriak jomblo"
"Bodo hahaha"
"Udah ah gue beli makan lo pesen tiket"
"Mau nonton apa?"
"Apa aja yang penting horor"
"Siap bos"
Kebiasaan mereka setiap pergi ke bioskop yaitu menonton film horor atau thriler, karena menurut mereka film romantis hanya akan membuat mereka semakin ngenes.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER {END}
Teen FictionMenyukai seseorang yang disukai banyak orang nyatanya membuat Ara harus memendam perasaannya. Namun, menjadi pengagum rahasia ternyata tak semudah yang dipikirkan. Ia harus siap terluka disaat Hans bersama orang lain. Memang sulit mengagumi Hans, se...