Sepulang sekolah Hans masih berusaha untuk bisa berbincang dengan Ara, tapi Ara selalu menolak.
"Ra lo kenapa sih? Kenapa ngindarin gue?"
"Cukup Hans gue ga mau lagi berurusan sama lo"
"Ra gue masi sahabat lo"
"Tapi lo ga ngehargain gue Hans"
"Maksud lo?"
"Lo ngapain pacaran sama Sarah? Padahal lo sendiri kan tau masalah gue sama dia"
"Sumpah Ra gue ga pernah pacaran sama Sarah, gini yah, Sarah itu anaknya temen bokap gue, dia nitipin Sarah ke gue mana mungkin gue tolak kan?"
"Terus?"
"Emang gue harus benci orang yang lo benci juga ya? Sedangkan gue ga punya masalah apa-apa sama orang itu"
"Ya karena gue suka sama lo Hans, gue cemburu lo sama Sarah", Ara berkata dalam hati sambil menitihkan air matanya.
Tiba-tiba datang Mario yang langsung memukul wajah Hans dengan keras.
"Mario cukup Mario udahhhh"
Ara melerai mereka berdua dengan di bantu Faren yang tiba-tiba datang.
"Lo berdua kenapa sih? Kayak anak kecil tau ga? Kayak anak SD"
"Temen lo duluan yang buat Ara nangis"
"Hans? Lo apain Ara?"
"Sumpah gue ga ngapa-ngapain dia, gue juga gatau kenapa dia nangis"
"Ra, cerita ke gue"
"Udah cukup Ara balik sama gue"
Mario menarik tangan Ara dan meninggalkan mereka pergi.
"Gila ya lo Hans, gue kecewa sama lo"
"Ren gue bisa jelasin"
Faren pergi meninggalkan Hans yang masih belum mengerti dengan situasi yang sedang terjadi.
*****
Ara sampai ke rumahnya, di rumahnya semua orang sibuk menyiapkan diri untuk pergi ke rumah calon istri kakaknya.
"Sayang kok baru pulang? Kan mamah nyurunya jam 12, tadi Pak Mansur juga nelponin kamu ga diangkat katanya"
"Maaf Mah, Ara ga sempet ngabarin soalnya tadi siang tiba-tiba guru Ara ngajak ujian jadi Ara ga bisa pulang duluan"
"Ya udah sekarang kamu siap-siap yah, bentar lagi kita berangkat nanti keburu malem, perjalanan kita agak jauh"
"Iya mah"
Ara memang seharusnya pulang lebih siang, tapi permasalah di sekolahan membuatnya tidak bisa pulang lebih cepat.
"Ra? Siapa lagi cowok yang anterin lo? Banyak banget sih cowok lo?"
"Siapa?"
"Noh barusan tadi gue liat, dia naik motor ya jadi gue liat"
"Oh, namanya Mario"
"Temen sekolah?"
"Iyah"
"Kok ga pernah di ceritain ke gue?"
"Ya ngapain gue ceritain temen sekolah gue?"
"Ya kan lagi deket, gue kakak lo ya"
"Iya gue juga baru kenal berapa hari ini kok, dia anak kelas sebelah gue"
"Baru kenal tapi udah berani nganterin pulang?"
"Ya ga sengaja aja tadi"
"Pacaran?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER {END}
Teen FictionMenyukai seseorang yang disukai banyak orang nyatanya membuat Ara harus memendam perasaannya. Namun, menjadi pengagum rahasia ternyata tak semudah yang dipikirkan. Ia harus siap terluka disaat Hans bersama orang lain. Memang sulit mengagumi Hans, se...
