Dengan perasaan khawatir Hans terus berusaha mencari keberadaan Ara, dia berteriak disekeliling sekolah.
Sekolah terlihat sunyi karena semua murid sedang melakukan pembelajaran dikelas masing-masing.
"Ra lo dimana sih?"
"Gue takut lo kenapa-kenapa"
Hans juga beberapa kali mencoba menghubungi Ara tapi tidak juga mendapat balasan.
Hingga akhirnya dia berhenti didepan pintu toilet wanita dan pikirannya tertuju pada toilet itu.
"Satu-satunya tempat yang belum gue masukin, masuk jangan? Tapi ini kan toilet cewek"
Dengan keraguannya itu akhirnya dia memberanikan diri untuk masuk ke toilet itu.
Dia menarik nafas pelan dan melangkahkan kakinya dengan sangat hati-hati.
"Ara? Ra?"
Dia berteriak dan membuka pintu toilet dengan hati-hati hingga dia mendengar tangisan perempuan.
"Ra? "
Dia mengetuk pintu salah satu toilet untuk mengecek suara itu.
"Hans?"
Terdengar suara perempuan yang sedang menangis.
"Ra itu lo?"
"Hans tolong gue gak bisa buka pintunya"
"Oke sekarang lo menjauh dari pintu gue bakal dobrak pintunya"
Hans mendobrak pintu dengan kuat, beberapa kali gagal dan akhirnya dia berhasil.
"Hans"
Ara mendekati Hans dan langsung memeluknya tanpa ragu.
"Hey udah gapapa gue disini jangan nangis lagi ya"
Hans berusaha menenangkan Ara yang masih sesegukan.
"Kita keluar dulu ya"
Hans menuntut Ara dan membawanya ke UKS.
*****
Mereka sampai di UKS, Hans pun langsung membawa Ara ke tempat tidur.
"Istirahat dulu disini ya"
Ara berbaring di tempat tidur sedangkan Hans pergi mengambilkan minum.
"Minum dulu biar lebih tenang"
Ara minum dengan pelan dibantu Hans, tangannya masih terlihat gemetar bahkan wajahnya masih menyimpan rasa takut.
Hans berusaha membuat Ara tertidur agar Ara merasa lebih baik, tapi Ara terus menolak.
Tak lama bel berbunyi, Faren yang mengetahui keadaan Ara karena dihubungi Hans segera menuju UKS.
"Hans? Gimana?"
Hans hanya menjawab dengan menggelengkan kepalanya karena dia juga tidak tau harus melakukan apa.
"Kok bisa kekunci sih?"
Faren bertanya dengan penasaran karena pintu itu pasti sengaja dikunci.
"Dia masih belum mau cerita"
Hans menjawab dengan pikiran yang sama.
"Ra lo gak mau cerita ke kita? Gimana kita bisa cari tau"
"Biarin dia tenang dulu"
Faren meninggalkan Ara dan Hans yang masih di UKS.
"Ra lo pulang aja gimana? Lo keliatan banget gak tenang, gue yang anter yah?"
Ara menggelengkan kepalanya untuk menolak tawaran Hans.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER {END}
JugendliteraturMenyukai seseorang yang disukai banyak orang nyatanya membuat Ara harus memendam perasaannya. Namun, menjadi pengagum rahasia ternyata tak semudah yang dipikirkan. Ia harus siap terluka disaat Hans bersama orang lain. Memang sulit mengagumi Hans, se...