2. Daftar Kerja

29.9K 2.6K 195
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote. setelah baca jangan lupa coment. Biar semangat update nya, hehew.

Happy reading!

***

Sinar matahari menyeruak masuk menyoroti mata gadis cantik yang kini tengah tertidur dengan posisi meringkuk, mata nya mulai mengerjap menyesuaikan Cahaya yang masuk.

Seperti yang Gavin minta bahwa Clarissa tidak diperbolehkan untuk tidur dikamar bersama Gavin.

Akhirnya Clarissa memutuskan untuk tidur di sofa ruang tamu. Ia mulai bangun dari tidurnya. Gadis itu berniat mandi dan melaksanakan tugasnya sebagai seorang istri.

Ia berjalan menuju walk in closed dapur untuk mengambil pakaian nya. Beberapa pakaian Clarissa memang sudah berada di walk in closed dapur, Gavin yang memberikannya kepada Clarissa.

Ia mulai membersihkan dirinya. sekitar 15 menit ia keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju kulkas.

Ia membuka kulkas itu tapi sebelum ia mengambil isi dalam kulkas tersebut Clarissa kembali mengingat ucapan Gavin.

Clarissa teringat akan ucapan Gavin semalam, bahwa laki-laki itu tidak Sudi memakan masakan yang ia buat dan ia tidak boleh menyentuh bahan makanan milik Gavin. Ia juga mengingat bahwa Gavin tidak akan memberinya uang.

Clarissa menghela nafasnya pelan. lalu berjalan mendekat ke arah meja makan dan mulai memposisikan dirinya untuk duduk.

Ia duduk dengan tangan yang menyanggah dagunya. "Kak Gavin ko belum turun yah? Apa belum bangun, emang nya dia nggak ke kantor?." Tanya Clarissa pada dirinya sendiri.

"Apa aku kekamar kak Gavin aja ya buat bangunin dia. Takutnya nanti telat berangkat ke kantor." Lanjutnya yang mulai berjalan menuju tangga dan menaiki nya satu persatu.

Tepat di depan pintu kamar Gavin Clarissa memberanikan diri untuk mengetuk pintu.

Tok! Tok! Tok!

"Kak .... Kak Gavin ... Kakak ada di dalem? Kak ..." Panggil nya sedikit berteriak.

Clarissa terus memanggil Gavin tapi tak ada satupun sahutan dari dalam kamar tersebut.

"Aku masuk aja kali ya." Clarissa memegang knop pintu dan membuka nya perlahan.

"Pintunya nggak dikunci." Batin Clarissa. Ia mulai memasuki kamar milik Gavin.

Sedangkan Gavin, ia baru saja menyelesaikan ritual paginya, Yaitu mandi. Ia kini sudah rapi dengan kemeja berwana putih dan celana panjang berwarna hitam.

Saat Gavin keluar dari kamar mandi ia disuguhkan oleh kehadiran gadis berkulit putih dan rambut panjang terurai yang lancang masuk kedalam kamar nya tanpa izin.

Gavin berjalan mendekati Clarissa matanya menatap tajam mata Clarissa.

"Kak. Kakak udah bangun, aku kira Kakak masih tidur makanya aku kesini mau bangunin Kakak." Ucapnya lirih.

Gavin tak menggubris ucapan Clarissa. Ia terus berjalan mendekati Clarissa.

"Semalem saya bilang apa sama kamu, hm?" Gavin mengepalkan tangan nya kuat.

Clarissa bergeming pandangan nya kini menunduk, dan tak sengaja menatap tangan Gavin yang terkepal kuat membuat nya seketika takut.

"SAYA TANYA! SEMALEM SAYA BILANG APA SAMA KAMU?!" Bentak Gavin tepat di depan wajah Clarissa. sorot mata nya kian menajam, dan merah.

Bukanya menjawab Clarissa justru mengeluarkan air matanya dengan deras.

"JAWAB!!"

"Ma-maaf, kak. Aku cuma mau bangunin kakak." Balas Clarissa terbata.

Two Lovers (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang