13. Sixpack

25.5K 2.1K 1.8K
                                    

Akhirnya author up jugaaaaaa 🥳

Siapa yang masih setia nunggu cerita Two lovers up?

Sebelum baca Jangan lupa vote, komen dan share cerita ini ke temen-temen kalian yah!

Follow Wattpad : @sxs_saa

Author bakal spoiler duluan di Instagram : sxs.saa_
tiktok : sxs.saa_
Jadi jangan lupa follow.

Spam tiap paragraf guuyyysssss!!!!

Happy reading!

***

Clarissa mengerjapkan matanya berkali-kali, ia mengusap perlahan kedua mata yang belum sepenuhnya terbuka. Ia menatap sekitar, dirinya tidur di atas kasur milik Gavin?

Clarissa menoleh kesamping untuk memastikan, ia melihat guling tepat berada di sampingnya dan juga- Gavin? Bukanya semalam ia tertidur di atas lantai? Lantas mengapa sekarang ia sudah ada di atas kasur bersama Gavin.

Clarissa mendudukkan dirinya. Apa mungkin Gavin yang memindahkan dirinya? Tapi mana mungkin. Semalam saja lelaki itu marah karna mengira ia akan tidur satu ranjang dengan lelaki itu.

Clarissa kembali berbaring saat melihat pergerakan dari tubuh Gavin, dengan cepat ia menutup mata.

Gavin membuka matanya lebar, tangannya ia naikan untuk merenggangkan otot yang terasa kaku.

Setelah merenggangkan otot-otot tubuhnya Gavin memiringkan badannya menghadap Clarissa yang masih tampak nyenyak dalam tidurnya.

Ia menggeser guling yang menutupi pandangan nya. Wajah Clarissa tampak damai saat tidur tak ada guratan rasa takut.

Ia sering melihat wajah Clarissa yang tampak takut saat akan berbicara dengan dirinya, apalagi jika ia marah. Wajah gadis itu akan benar-benar terlihat ketakutan. Tapi- Clarissa selalu menunjukkan senyumnya hingga membuat Gavin Tak merasakan rasa bersalah sedikitpun.

Clarissa menyipitkan matanya, berniat mengintip. Karna ia tak merasakan pergerakan dan suara Gavin.

Clarissa membuka matanya lebar, ternyata Gavin tengah menatap kearah nya saat ini. "K-kak?

Gavin menyanggah kepala nya dengan sebelah tangannya, ia menaikan sebelah alis menunggu Clarissa melanjutkan ucapannya.

Clarissa tersenyum tipis. "Kakak yang pindahin aku kesini?"

"Hm."

Senyum Clarissa melebar, dugaan nya benar, lagi pula siapa lagi jika bukan Gavin yang memindahkan dirinya?

Seperti nya Gavin tak tega Melihat dirinya tidur di atas lantai.

"Semalem mamah kesini, kalo sampe mamah liat kamu tidur dilantai, abis saya."

Bibirnya yang tadi mengembang langsung menekuk sempurna, dugaan Clarissa salah. Gavin memindahkan dirinya karna Desti bukan karna Gavin yang berinisiatif.

Tak apa, setidaknya Clarissa bisa merasakan tidur satu ranjang dengan Gavin- suaminya.

"Aku berat nggak, kak?" Tanya Clarissa mencoba mengalihkan pembicaraan tadi, ia tak mau dibuat menangis di pagi hari seperti ini.

Gavin merebahkan kepalanya ia menatap langit-langit kamar. "Penting buat saya jawab?"

Clarissa menggeleng, tapi percuma Gavin tak melihat nya, mata lelaki itu tertuju pada atap kamar. "Kayak plastik! Saya nggak ngerasa ngangkat orang." Balas Gavin menatap Clarissa.

Two Lovers (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang