Latihan Berat

655 19 2
                                    

Ketiga pria tersebut bangun dan kaget karena sesosok hitam tinggi dan menyeramkan ada di kamar mereka.
"Hei bangun kalian para pemalas"ucap makhluk tersebut.
"Siapa lu?"ucap Aceng.
"Awas gua bunuh lu ya"ucap Ahmad.
"Tenang kalian bertiga"ucap Mbah Gendeng muncul dari balik makhluk itu.
"Mbah Gendeng"ucap Adrian.
"Dia ini Genderuwo,dia yang akan melatih kalian hari ini"ucap Mbah Gendeng.
"Harus banget ya mbah,ini kan masih gelap"ucap Adrian.
"Biar gak ada yang liat kalian,sudah kalian bersiap saja dan temui kami di depan"ucap Mbah Gendeng
"Baik mbah"ucap ketiganya.

Mereka telah berkumpul di halaman tempat praktek mbah Gendeng.
"Genderuwo,lebih baik kau ubah wujudmu menjadi manusia untuk melatih mereka"ucap mbah gendeng.
"Oh iya lupa,maaf ya mbah"ucap Genderuwo lalu merubah wujudnya menjadi pria lengkap dengan pakaian olahraga dan peluit.
"Nah sekarang kalian akan dilatih oleh Genderuwo,baiklah Genderuwo aku serahkan padamu,aku mau tidur lagi"ucap Mbah Gendeng masuk ke dalam rumahnya.
"Baik mbah,karena sekarang jam 2 pagi,pertama kalian harus keliling alun-alun kota sebanyak 10 kali"ucap Genderuwo.Tiba-tiba mereka berpindah tempat ke alun-alun kota."Ayo mulai"ucap Genderuwo meniup peluit.Ketiganya pun berlari mengeliling alun-alun.

"Aduh capek banget"ucap Ahmad.
"Iya nih,haus lagi"ucap Aceng.
"Oh kalian haus,baiklah"ucap Genderuwo menjentikkan jarinya lalu mereka berpindah tempat ke sebuah air terjun.
"Untuk menyegarkan diri kalian,kalian harus melakukan tapa di bawah air terjun tersebut sampai adzan subuh berkumandang kira-kira  1 jam lebih"ucap Genderuwo melihat jam di tangannya.
"Apa yang benar saja?"ucap Ahmad.
"Kalian mau diajarkan ilmu itu kan?Ayo lakukan"ucap Genderuwo.Ketiganya membuka pakaian mereka dan melakukan tapa di bawah air terjun.Mereka menahan dingin dari angin malam itu dan dari air terjun di atas kepala mereka.

Jam 5 pagi,mereka kembali ke rumah Mbah Gendeng.Mereka menjatuhkan diri di atas dipan di teras rumah mbah Gendeng."Wah pria-pria ini nampak lelah"ucap Kuntilanak melihat ketiganya tertidur."Biarkan saja"ucap Mbah Gendeng menjentikkan jari dan mereka pun pindah ke kamar mereka."Kunti,buatkan mereka sarapan lalu bawakan ke kamar mereka.Jangan lupa suruh mereka membuatkan saya singkong goreng lagi"ucap Mbah Gendeng."Baik mbah"ucap Kunti.

"Wangi banget"ucap Ahmad terbangun."Wih ada makanan,hei bangun bangun"ucap Ahmad mencolek Aceng dan Adrian."Ada apa sih?"ucap Adrian."Wih makanan,elo yang buat ya mad?"ucap Aceng."Bukan,ini pas bangun udah ada"ucap Ahmad."Itu ada suratnya"ucap Adrian menunjuk sebuah kertas.

Makanlah sarapan ini.Jangan lupa nanti sore buatkan aku singkong goreng lagi.Tertanda Mbah Gendeng.

"Dari mbah gendeng rupanya"ucap Adrian."Ya udah sikatlah"ucap Ahmad memakan nasi goreng tersebut.

Sore harinya,ketiganya membawakan mbah Gendeng singkong gorenga lagi.Mbah Gendeng melihat ke arah ketiganya."Kalian harus latihan lagi sepertinya malam ini"ucap Mbah Gendeng."Duh latihan yang menyiksa itu lagi"ucap Aceng."Kalau kalian serius,maka aku akan memberikan ajian itu pada kalian"ucap Mbah Gendeng tersenyum.

Bersambung

Jangan lupa vote dan view
Biar author rajin update

Kisah Mbah Gendeng : 3 NapiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang