Bertukar

910 24 3
                                    

"Diam dan jangan teriak"ucap Aceng menodongkan pistol ke kepala Firga."Kalian siapa?"ucap Firga ketakutan.Adrian membuka penyamarannya sambil masih fokus menyetir."Mungkin kau tidak mengenal kami karena kesibukanmu di luar kota.Tapi kami adalah korban dari kekejaman dan kerakusan ayahmu"ucap Adrian."Apa maksudmu?Aku tidak mengerti"ucap Firga.Mobil berhenti di sebuah jalanan sepi di pinggir sebuah danau.Firga berusaha membangunkan Destya yang masih tertidur."Kak bangun kak,disini ada orang jahat"ucap Firga."Percuma kau bangunkan dia Firga.Kau tau selama ini aku lah yang menjadi dia dan mengawalmu."ucap Adrian.Firga teringat sebuah pesan dari ayahnya."Gua tau kalian bukannya napi yang kabur itu kan?Napi yang kabur dan menjadi buron sekarang ini"ucap Firga."Pintar juga ya lo"ucap Aceng."Mau kalian apa?Jangan bunuh saya"ucap Firga mulai menangis."Aku tidak akan membunuhmu cantik.Aku masih membutuhkanmu."ucap Adrian memegang dagu Firga.Firga hanya bisa menahan tangis."Aceng lakukan"ucap Adrian."Siap bro"ucap Aceng.Aceng membaca mantra dan mencium bibir Destya.Seketika Aceng berubah menjadi asap dan masuk ke raga Destya.Firga yang melihat itu kebingungan.Tubuh Destya pun sadar."Kakak sudah sadar,kak tolong ada orang jahat"ucap Firga.Aceng yang telah menguasai tubuh Destya menodongkan pistol ke kepala Firga."Kau diam"ucap Aceng."Kak,kenapa kak?"ucap Firga."Aku cuman ingin kau menciumku tepat di bibirku ini Firga dan nanti kau akan kulepaskan"ucap Adrian."Hanya itu?Janji kau akan melepaskan aku"ucap Firga."Iya anak cantik"ucap Adrian."Baiklah"ucap Firga.Firga pun mulai mengarahkan ciuman ke bibir Adrian.Adrian membaca mantra dalam hatinya.Ciuman pun terjadi dan tubuh mereka pun tertukar."Kenapa gua jadi elo?"ucap Firga yang berada di tubuh Adrian."Berhasil"ucap Adrian berada di tubuh Firga."Kembalikan tubuhku hei kembalikan"ucap Firga.Aceng memukul tekuk leher tubuh Adrian dan membuatnya pingsan."Borgol dia dan kita bawa ke kantor polisi"ucap Adrian."Siap bro"ucap Aceng mengambil borgol dan memborgol Firga yang berada di tubuh Adrian.Sementara itu Adrian mengambil HP milik Firga dan mencoba selfie dengan HP tersebut.

Sementara itu Adrian mengambil HP milik Firga dan mencoba selfie dengan HP tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah bro"ucap Aceng."Bagus sana pindah ke bagian supir dan kita ke kantor polisi"ucap Adrian.Keduanya pun menuju kantor polisi.

"Wah hebat sekali kalian berdua bisa menangkap buronan polisi ini"ucap Ferdy mengusap kepala Adrian yang kini berada di raga Firga."Iya Ayah tadi Firga sempat takut pas ketemu dia.Untungnya bisa aku tendang dia terus dihajar sama mbak Destya sampai pingsan"ucap Adrian dengan nada manja."Ya sudah biar dia urusan Ayah,Destya kamu antar Firga pulang ya"ucap Ferdy."Gak usah ayah,Firga bisa nyetir sendiri kok.Kasihan mbak Destya seharian ikutin kegiatan aku.Mbak Destya pulang aja ya"ucap Adrian menyalami Ferdi dan berjalan pulang."Kalo gitu saya kembali dulu ya pak"ucap Aceng memberi hormat pada Ferdy.

Bersambung
Jangan lupa vote dan view
Biar author rajin update

Kisah Mbah Gendeng : 3 NapiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang