Assalamualaikum reader setia Kaisya.
Kita lanjut ya. Maaf lama nggak update. HeheJangan lupa votmennya yaa 🥰
Setiap peristiwa yang terjadi pasti selalu ada campur tangan Tuhan.
Allah SWT.
Meskipun aku kadang kecewa dengan harapan ku yang tak selamanya berjalan lancar.
Namun aku yakin Tuhan selalu ada.
Bersama mereka yang sabar dan ikhlas.Sesampainya di rumah aku bergegas untuk bersih-bersih dan menuju kasur ku yang sudah begitu aku rindukan. Tidak lama memang, hanya tadi pagi aku tidak berbaring di kasur ini. Tapi rasanya badanku lelah sekali.
Rutinitas ku selama 3 bulan ini sama. Bagun, sholat malam, sholat subuh, berangkat kuliah, sholat Dzuhur, ashar, magrib, dan isya'. Lalu menuju ke rumah Bi Ira untuk belajar tentang Islam dan menjadi seorang muslimah yang baik.
Namun hari ini berbeda, aku mendapati kabar yang kurang baik. Bi Ira jatuh sakit, sakit yang sungguh memprihatinkan. Beliau harus dilarikan ke Rumah Sehat yang ada di Singapura. Harus melakukan perawatan intensif di sana. Aku tidak tau jelas apa penyakit Bi Ira. Yang jelas katanya beliau harus dirawat lumayan lama. Karena sekarang Bi Ira sedang kritis.
Begitu juga dengan Bagas dan Kirana, mereka harus pindah juga ke Singapura untuk menjaga Bi Ira. Mendengar semua itu, dada ku menjadi sesak. Ternyata kebahagiaan ku beberapa bulan ini tidak berjalan selamanya. Aku harus ditinggalkan kembali oleh orang-orang yang aku sayang. Meskipun kali ini aku masih memiliki harapan untuk mereka pulang.
Kita hanya berbeda negara, bukan berbeda dunia. Seperti aku dan keluarga kecilku, Ayah, Ibu dan kedua adikku.
"Tidak apa-apa Kaisya, semua akan baik-baik saja. Bi Ira, Bagas dan Kirana akan segera kembali ke Indonesia." Kataku dalam hati, sambil merapikan buku-buku ku yang akan aku bawa ke kampus.
Hari ini tugasku lumayan banyak, menyiapkan makalah tentang Anatomi manusia, mencari referensi di perpus, mencari bahan untuk diskusi dan banyak lagi deh. Lumayan banyak sih, tapi perlahan aku menyukai rutinitas ku ini. Mungkin ini cara Tuhan agar aku tidak sedih lagi. Karena memikirkan tentang Bi Ira dan Bagas.
"Sya, udah selesai kah makalah kamu tentang Anatomi manusia?" Tanya seorang cowok yang baru datang menghampiri ku.
"Alhamdulillah, udah kok. Kamu juga udah kan?"
"Alhamdulillah, iya udah. Tapi aku ada yang nggak ngerti nih. Boleh aku tanya tentang bagian ini?" Kata cowok itu sambil menunjuk salah satu bagian Anatomi manusia. Yaitu hati.
Aku sengaja tidak menyebutkan namanya, anggap aja dia fans aku. Wkwk"Serius kamu nggak tau fungsi hati?" Tanyaku penasaran.
"Tau sih, cuma aku pengen kamu yang jelasin."
"Fungsi hati antara lain menghasilkan protein, menyimpan nutrisi, memproduksi empedu, dan berbagai fungsi penting lainnya. Kalo kurang jelas ada kok bukunya. Nanti kamu baca aja."
"Oh, gitu? Tapi menurut aku fungsi hati lebih dari itu deh."
"Maksudnya?"
"Fungsi hati yang utama itu, untuk saling mencintai. Seperti aku dan kamu."
"Astaghfirullah, apaan sih? Udah-udah kalo cuma mau ngegombal kamu salah orang." Jawabku sambil meninggalkan cowok itu menuju ke perpustakaan.
Perpustakaan adalah tempat favorit keduaku disaat aku sedang males bertemu siapapun. Oh ya, tempat pertamanya yaitu di masjid. Masjid Al Kautsar, masjid yang paling menenangkan di kampusku.
Kali ini aku hanya ingin sedikit tiduran di perpus, karena mataku terasa kantuk. Karena kabar kurang enak dari Bagas tadi malam membuatku tidak bisa tidur. Untung aja perpustakaan di kampus selalu sepi. Hanya beberapa orang dan rame pas mau ujian tiba. Atau pas mahasiswa akhir mau menyusun skripsi dan mau sidang.
Aku hampir hafal siapa-siapa saja yang datang ke perpustakaan. Ya, karena hampir setiap hari aku kesana. Meskipun harus naik ke lantai 4 rasanya itu tidak masalah. Daripada ada yang menganggu ku. Kebetulan hari ini hari pertama aku haid, jadi kalau ke masjid rasanya tidak enak.
"Tidur bentar ah, 15 menit cukup. Pasang alarm dulu." Kataku sambil mengambil handphone ku yang ada di dalam tasku.
Aku pun mulai tidur, rasanya ngantuk banget. Untung aja semua tugasku sudah selesai. Jadi aku bisa merebahkan badanku yang lumayan lelah ini. Hampir kompak, tubuh dan pikiranku lelah sekali. Aku kepikiran Bi Ira. Semoga saja beliau tidak apa-apa. Aku tidak ingin orang yang aku sayangi merasakan kembali sakitnya ditinggalkan.
"Permisi mbak Kaisya, ini sudah sore mbak. Saya mau pulang mbak." Kata penjaga perpustakaan kepadaku.
"Hah? Aduh maaf pak. Saya ketiduran, jam berapa sekarang pak?"
"Jam 3 sore mbk."
"Astaghfirullah." Aku kaget, langsung membuka handphone ku. Aku liat grup mata kuliah sore ini. Aku cek, untung saja dosennya hari tidak datang.
"Alhamdulillah, untung aja dosennya nggak ada." Kataku lumayan tenang.
"Mbak, masih lama kah mbak? Saya mau pulang. Soalnya istri saya mau melahirkan mbak."
"Aduh iya pak. Gini aja kepala saya rasanya sakit. Karena kaget, boleh tidak seperti biasanya kalau kuncinya saya bawa dulu. Nanti saya titipkan pak Sabar.
"Baik mbak."
"Oh ya pak, ini ada sedikit untuk bapak. Tolong terima ya pak. Semoga bisa membantu."
Aku memberikan sedikit uangku, uang peninggalan Ayah dan Ibu tepatnya. Ayah dan Ibu selalu berpesan untuk membantu sesama meskipun kita sendiri lagi kesusahan.
"Tapi mbak?"
"Please pak, tolong diterima ya."
"Baik mbak, semoga mbak Kaisya selalu dilancarkan rezekinya ya. Aamiin"
"Aamiin pak. Hati-hati di jalan."
Aku memutuskan lebih lama di perpustakaan, karena memang sebenarnya perpustakaan belum tutup hari ini. Karena seharusnya perpustakaan tutup jam 5 sore. Pak Joko penjaga perpustakaan harus ke rumah sakit karena istrinya akan melahirkan hari ini. Aku sungguh salut sama perjuangan pak Joko. Semoga keluarga pak Joko selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin
Disela lamunanku, ada seorang laki-laki yang datang menghampiriku.
"Assalamualaikum kak, penjaga perpustakaan ke mana ya? Kok nggak ada? Saya mau pinjam buku anatomi."
See you next time my reader setia Kaisya. Kira-kira siapa ya sosok seseorang itu yang datang?
Yuk yang mau tau kelanjutannya. Votmennya jangan lupa..
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
![](https://img.wattpad.com/cover/142180113-288-k599812.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijab dan Masa Laluku (Tahap Revisi)
Dla nastolatkówBismillah ❤️ Usahakan dibaca! Jangan boom vote aja ya. Terima kasih 🤗 Novel ini menceritakan tentang bodohnya seorang wanita yang selalu berharap hanya kepada manisia. Yang lupa akan besarnya kebaikan Tuhan-Nya. Hingga tiba dimana penyesalan itu da...