Happy reading
•••^-^•••
Malam ini bisa dibilang malam yang menyenangkan untuk Mirna. Pasalnya, malam ini adalah pertama kalinya Bobby membawanya ke markas Universe. Mirna tentu saja terkagum-kagum saat kakinya telah menapak di halaman markas yang luas itu.
Puluhan bahkan ratusan anggota bercengkrama sembari mengerjakan tugas masing-masing. Dan katanya sih, bukan hanya anggota Universe saja yang hadir di acara kali ini. Tapi, banyak tamu-tamu dari setiap anggota yang juga hadir.
"Kita ke sana." Tunjuk Bobby pada meja yang berada di paling ujung. Meja besar yang tentunya hanya akan diisi oleh anggota inti dan tamu-tamunya. Mirna jadi merasa spesial karena dia termasuk salah satu dari tamu-tamu tersebut.
Acara makan-makan ini di adakan di halaman belakang markas yang luas. Ya maklum, karena mereka menggunakan lapangan serbaguna lama yang sering digunakan untuk acara pernikahan atau event besar lainnya, lima tahun yang lalu. Sebelum Universe berdiri dan resmi membeli lahan ini.
"Gilak! lo nggak bawa tamu, Vres? Kok kursi buat tamu lo kosong?" Bobby tidak serius bertanya. Dia hanya suka menjahili sang ketua yang bisa dibilang sangat dingin dan tidak banyak bicara itu.
"Avres kan jomblo, Bob!" sahut Alkar sembari terkekeh geli. Sedangkan Avres hanya merespon mereka dengan decakan kecil.
"Gue nggak tau mau ngundang siapa," jawab Avres kemudian.
Alkar menepuk pundak temannya dengan penuh semangat, "it's okay, bro. Tamu gue banyak, jadi semua kursi bakal terisi."
"Lo ngundang siapa?" tanya Arjuna tanpa menatap Alkar sedikitpun. Cowok itu malah lebih memilih menatap ponselnya dan mengetik sesuatu.
"Biasa. Btw, lo ngapain sih main hp? Ini kita lagi ngumpul."
Arjuna menatap Alkar sekilas. Ia tampak kikuk karena kesalahannya, "gue lagi ngurusin grup OSIS."
Mirna menatap mereka tak nyaman. Pasalnya tidak ada satupun diantara cowok-cowok itu yang menyapanya. Ia jadi merasa diasingkan. Bobby juga malah asik mengobrol dan mengabaikannya.
"Oh gue lupa. Kenalin gue Danuar Arjuna. Lo bisa panggil gue, Juna." Arjuna menjulurkan tangannya ke arah Mirna.
Akhirnya.
"Iya, aku Mirna," jawab Mirna tanpa niat membalas uluran tangan itu.
"Kok?" tanya Juna terheran-heran.
"Lu lupa apa gimana? Bobby kan cemburuan orangnya," timpal Tios yang membuat mereka semua tertawa mengejek Bobby.
Mirna sudah mengenal beberapa anggota inti Universe. Seperti Tios, Vino serta Roi. Karena mereka satu sekolah. Sedangkan tiga anggota lainnya, ia tidak begitu kenal.
"Gue Alkar, wakil Universe."
"Ini kapten. Miaro Avres namanya. Tapi lo bisa panggil, Press atau Vres."
Alkar. Si wakil ketua itu ternyata sangat berbeda dari penampilannya. Sebelum itu, Mirna sempat mengira Alkar dan Avres sama-sama dingin dan susah di dekati. Tapi ternyata mereka adalah dua orang yang berbanding terbalik. Alkar lebih ceria dan suka menjahili si kapten. Tapi Avres malah menanggapi dengan sekilas anggukan atau bahkan sedikit senyum tidak niatnya itu.
"ALKAR!!" teriakan itu membuat semua anggota inti menatap asal suara.
"Jadi itu tamu lo?" tanya Avres tidak minat.
"Sini! Bangkunya banyak karena tamu inti cuma kalian doang." Alkar terkekeh kecil melihat ekspresi Avres yang menatapnya tajam.
"Emang yang lain nggak bawa tamu?" tanya sosok gadis lainnya yang berjalan di belakang gadis yang berteriak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putus Nyambung [END]
Ficção Adolescente[Cerita masih lengkap!] Jika hari ini putus, besok mereka akan balikan. Dan setelah itu mereka akan putus lagi. Mirna cukup lelah menghadapi sifat Bobby yang labil. Bobby seenaknya mengatakan putus, dan setelah itu Bobby mengemis-ngemis ingin balika...