maafkan atas segala ke-typo-anku :')
____________________________________
#11 LUNA
Keith melangkahkan kakinya menuju kantin pagi ini. Pagi-pagi sekali ia sudah terbangun, meski jam kuliahnya masih sekitar dua jam lagi, namun entah mengapa hari ini Keith berangkat lebih pagi.
Mengedarkan pandangan pada seluruh penjuru kantin, Keith akhirnya menemukan sosok yang tengah makan dengan mimik muka yang terlihat... kesal. Luna di sana. Keith memperhatikan Luna sedang bersedekap menatap dengan dingin seseorang yang ada di depannya. Luna kali ini menggerai rambutnya, mengenakan setelan yang sebenarnya biasa gadis lain kenakan, namun entah mengapa itu sangat sempurna di tubuh gadis itu. Celana jeans dengan paduan t-shirt hitam.
Seorang pemuda tengah bercerita dengan ceria di depan Luna, menduduki kursi di depan Luna, memamerkan giginya sambil bercerita entah apa. Makanan Luna bahkan tak ia sentuh, Luna hanya bersedekap melihat dengan tajam sosok di depannya. Meski begitu, pemuda itu tetap berbicara seolah tak menghiraukan ekspresi Luna yang sepertinya sudah mendidih.
"Finn," Keith mendekat, "minggat sana" lanjutnya ketika telah berdiri di samping seseorang yang sedari tadi berbicara panjang lebar pada gadis yang benar-benar tak ingin menanggapinya.
"Akhirnya kau datang" Finn mengambil tasnya yang dia letakkan di kursi samping tempatnya duduk.
"Kau mengenalnya?" Luna bertanya pada Keith.
"Yeah, dia temanku. Kau tak tahu?" Keith mendudukkan diri di kursi kosong samping Finn.
"Woah, kau benar-benar gadis dingin. Kita bahkan bertemu di club waktu itu. Kita juga ada di kelas yang sama." Finn bersungut-sungut menjelaskan, beralih menatap Keith, "kau serius dia ini hidup di dunia yang sama dengan kita? Dia bahkan tak bersosialisasi dengan yang lain." Lanjut Finn.
Finn merubah posisinya menghadap Keith, "kau tidak serius dengannya kan?" ucapnya.
Keith melirik Finn dari sudut matanya kea rah Finn namun ia tetap menghadap Luna yang masih bersedekap, "Well, dia memang unik." Menatap Luna yang juga menatapnya, kemudian menarik dua sudut bibirnya ke atas membentuk senyuman.
Finn memeluk dirinya sendiri, "Hii lebih baik aku pergi" berdiri kemudian meninggalkan dua sejoli yang ada di sana.
Selepas kepergian Finn, Luna menguraikan tangannya kemudian beralih menyentuh sendok dan garpunya.
Sarapan yang Luna pilih pagi ini adalah sebuah sarapan yang diperkaya dengan kacang-kacangan, kismis, stroberi, kayu manis. Orang Kanada Barat menyebutnya Blueberry Ganola. Luna tak menghiraukan Keith yang terus menatapnya. Memasukkan sesuap demi sesuap makanan tersebut ke dalam mulut kecilnya.
Sementara Luna makan, Keith menautkan kedua tangannya di bawah dagu. Menjelaskan pada Luna tentang teman-temannya, termasuk Finn yang tadi pagi telah menyapa Luna -walaupun itu terlihat seperti mengganggu. Keith juga menceritakan jika dia masih memiliki dua teman lain yaitu Chulsan dan Stephanie. Keith bilang bahwa Luna dan Stephanie pasti akan cocok menjadi teman.
YOU ARE READING
Luna : The Angel of Lunar Eclipse
ФэнтезиLuna, seorang dewi yang ditugaskan untuk turun ke bumi setiap gerhana bulan. Menjaga keseimbangan alam semesta dan mengabulkan satu permintaan manusia setiap malam gerhana bulan tiba. Luna bukanlah dewi si baik hati, dia adalah dewi dengan sikap aro...