#5
Luna tidak mengerti, kenapa beberapa lembar uang yang dia berikan masih saja tak cukup untuk membayar dua botol minuman yang tadi ia cicipi. Padahal tadi Aro memberikannya sejumlah uang yang lumayan banyak.
Luna tengah berada di club Gorg-O-Mish, sebuah club yang berada di tengah kota Vancouver. Club yang telah berdiri sejak tahun 2003 tersebut memiliki tiga lantai yang beroperasi dari sore hingga malam hari. Lantai pertama merupakan diskotik yang hanya akan beroperasi ketika malam hari, sementara lantai dua merupakan tempat karaoke dan ruangan yang biasa disewakan untuk acara-acara tertentu. Lain halnya dengan lantai tiga yang digunakan untuk café dan resto.
Penasaran dengan minuman yang selalu diagung-agungkan para manusia menjadi minuman 'penghilang masalah', Luna memutuskan untuk datang ke sebuah club malam ini untuk membuktikan hal tersebut.
Benar saja, ternyata minuman dengan sebutan Macallan Estate Reverse tersebut lumayan lezat. Manusia menyebut ini dengan jenis minuman beralkohol atau wishkey. Rasanya yang sedikit manis namun pahit beberapa kali membuat Luna mengernyit, namun Luna bisa menghabiskan dua botol sekaligus.
"Nona, uang anda ini hanya 500 dollar, sementara minuman yang telah anda habiskan seharga 800 dollar, anda menghabiskan dua botol berarti anda perlu membayar seribu enam ratus dollar" jelas pria bertubuh tambun yang merupakan kasir sembari menunjukkan uang yang ada di tangannya- pemberian Luna beberapa menit lalu.
"bukankah itu sudah banyak?" Luna membela diri menunjuk lembaran uang di tangan kasir itu.
"Kau ini dungu atau bodoh? Uangmu tidak cukup nona" si kasir mulai menaikkan nada bicaranya hingga membuat beberapa pelanggan menoleh.
"Dungu? Bodoh?" Luna berkacak pinggang dengan kedua tangannya, "Whoaa.. kata-katamu benar-benar kasar" Luna tak kalah menaikkan nada bicaranya.
Beberapa kegiatan pengunjung club tersebut berhenti melakukan kegiatnnya, lebih memilih menyaksikan perdebatan gadis cantik dengan sang kasir.
"Jangan salahkan saya, kau yang daritadi tidak paham. Kau hanya perlu menambah uang ini atau kau harus ditahan" kasir tersebut mengacungkan lembaran uang di tangannya yang tadi sudah Luna serahkan.
"Tenanglah, aku tak akan kabur. Aku hubungi temanku dulu" Luna menurunkan nada bicaranya.
Lebih baik ia menghubungi Aro dan memintanya untuk segera datang. Manusia benar-benar tidak bisa percaya satu sama lain. Hanya perkara benda yang dapat digunakan untuk bertukar barang saja sampai seperti ini.
Luna membuka tas kecilnya, mencari ponsel.
"Sial" Luna ingat ponselnya ia letakkan di atas nakas begitu saja. Salahkan Aro yang sedari sore tadi membuatnya kesal hingga ia memutuskan untuk menginjakkan kaki di tempat penuh musik ini dan lupa membawa ponselnya.
Kasir tambun tersebut memberi kode pada beberapa pegawai lain dengan tangannya. Dua orang bersetelan serba hitam mendekat ke arah mereka.
Luna mengangkat satu alisnya memperhatikan dua pria bertubuh tinggi yang mendekat ke arahnya, "Sshhh..." Luna mendesis tak suka.
"Jika Nona tidak bisa membayar, nona harus ikut kami" kasir tersebut mulai memberi kode pada dua pria di belakangnya dengan dua jarinya.
"What the??!!" Luna tak kuasa menahan kesal, "kalian benar-benar menguji kesabaranku" Luna memutar lidahnya di dalam mulut.
Dua sosok pria tinggi mulai mendekati Luna dan menahan kedua lengan Luna. Cengkeraman yang cukup kuat membuat Luna sedikit menahan rasa sakit.
Luna dapat dengan mudah membuat dua pria tinggi ini terkapar tak berdaya, namun tempat ini terlalu ramai dan ia tak mungkin menggunakan kekuatannya di sini.
YOU ARE READING
Luna : The Angel of Lunar Eclipse
FantasíaLuna, seorang dewi yang ditugaskan untuk turun ke bumi setiap gerhana bulan. Menjaga keseimbangan alam semesta dan mengabulkan satu permintaan manusia setiap malam gerhana bulan tiba. Luna bukanlah dewi si baik hati, dia adalah dewi dengan sikap aro...