Luna, seorang dewi yang ditugaskan untuk turun ke bumi setiap gerhana bulan. Menjaga keseimbangan alam semesta dan mengabulkan satu permintaan manusia setiap malam gerhana bulan tiba. Luna bukanlah dewi si baik hati, dia adalah dewi dengan sikap aro...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
#1
"Bagaimana Keith? kau ikut kan?" suara seseorang menyadarkan Keith dari lamunannya.
Keith memalingkan wajah, menemukan Finn di sana tengah menggoyang-goyangkan benda yang terbilang cukup mahal dan canggih di tangannya. Sebuah kamera DSLR berada di tangan Finn-- teman Keith.
"Bagaimana?" dengan senyumnya Finn kembali bertanya.
Berdecak kesal, Keith kembali memalingkan wajah dan menatap luar jendela kelasnya.
"Aku malas" jawabnya tanpa menatap Finn.
Pria dengan rambut yang sudah dicat blonde tersebut meletakkan kameranya di meja, "kau ini selalu saja seperti ini. Aku sudah menyewa kamera mahal ini untuk nanti malam. kau harus ikut" Finn menunjuk-nunjuk kamera yang telah berada di depannya.
"Kau tahu, ini moment langka. Gerhana bulan Keith. Kita perlu mengabadikan moment 2,5 tahun sekali ini" pria keturunan Korea dengan nama asli Youngsan ini mulai merengek.
Kim Youngsan adalah satu dari tiga teman Keith yang mengekori keputusan Keith- pria keturunan Korea Amerika- ini untuk pindah dari Korea Selatan menuju Canada. Memutuskan untuk hidup mandiri dan jauh dari kedua orangtuanya yang tengah menetap di Korea saat ini. Setelah pindah, Youngsan merubah namanya menjadi Finn Youngsan dan enggan dipanggil Youngsan. Finn, panggil dia begitu.
"Aku harus bekerja" jawab Keith malas, menyentakkan tangannya yang mulai Finn elus-elus-- benar benar kebiasaan aneh.
"Jangan bohong. Aku sudah mengecek jadwalmu dan kau luang malam ini" gerutu Finn.
"Meskipun aku luang, aku tak akan ikut acara bodoh macam itu"
Keith berdiri, mengambil tasnya dan beranjak dari kursinya. "minggir!" perintahnya.
Finn mengalah, ia pun berdiri dan mempersilahkan Keith untuk keluar ruangan.
Ketika Keith berjalan menuju pintu keluar, ia berpapasan dengan dua teman Koreanya yang lain. Stephanie dan Chulsan, si pasangan tak terpisahkan.
"Bagaimana? Kau ikut?" Chulsan dengan santainya menghadang Keith dengan merentangan tangan.
Tak ada suara dari Keith. Ia hanya menatap Chulsan malas.
Dari diamnya Keith, Stephani bisa menebak pria ini tak mungkin ikut serta. Stephani menurunkan tangan Chulsan. "Sudahlah biarkan saja dia dengan dunianya" Stephanie membawa Chulsan menuju Finn yang masih duduk di kursinya. Mengabaikan pria yang memang tak pernah tertarik dengan dunia luar selain dunianya.
