Menikah muda 8

1.2K 90 44
                                    

"Mas, ayo kita sarapan." teriak Mew di pagi hari yang saat ini sedang menata hasil masakannya.

Hari ini ia masak menu sarapan permintaan sang suami tadi malam, masakan yang kurang nyambung untuk di makan bersamaan, pikir Mew.

"Iya sayang sebentar." teriak kembali sang suami.

Dan semalam orangtua mereka datang berkunjung menemui mereka, tentu kabar bahagia dari sang anak membuat para orangtua sangat bahagia, bagaimana tidak? Sesuatu hal yang tidak di harapkan tapi sang pencipta memberi sebuah anugerah pada Mew dan kebahagiaan pada keluarga mereka, tentu bukan tanpa alasan mereka tak berharap lebih ya karena anak mereka menikah dengan segender.

Semalam mereka melakukan pesta kecil-kecilan untuk menyambut si bayi yang masih dalam perut Mew, namun kedua orangtua langsung pulang sehabis acara selesai dengan alasan tidak mau mengganggu sang anak, tentu saja itu semua membuat Gulf bahagia berbeda dengan Mew yang cemberut.

Namun hadiah pemberian orangtuanya dan sang mertua membuatnya sangat bahagia.

Namun hadiah pemberian orangtuanya dan sang mertua membuatnya sangat bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

"Yeay, Makasih sayang." antusias Gulf lalu mencium seluruh wajah Mew, dia sangat senang karena keinginan nya di kabulkan sang istri.

"Sama-sama Mas" jawab Mew.

"Sama-sama Mas" jawab Mew

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semalam suaminya meminta Mew untuk di buatkan sarapan nasi goreng dan sup daging, tentu saja Mew mengabulkan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semalam suaminya meminta Mew untuk di buatkan sarapan nasi goreng dan sup daging, tentu saja Mew mengabulkan nya.

"Mas beneran mau makan nasi goreng di campur sup?" tanya Mew ragu.

Sedangkan sang suami hanya mengangguk dan makan dengan sangat lahap.

"Baby, hari ini aku mau di buatin puding ya." pinta Gulf yang masih fokus pada makanannya.

"Iya Mas"

"Aku mau puding tapi toping nya buah-buahan sama bikinin Mas, salad buah ya dek."

"Kunyah dulu Mas makanan nya nanti keselek loh." tegur Mew membuat suami nya langsung memasang ekspresi cemberut.

"Loh kok nangis." kaget Mew lalu berpindah duduk ke samping Gulf.

"Mas kenapa?" membawa sang suami ke dalam dekapannya.

"Pasti adek kerepotan, adek gak mau turutin kemauan Mas, ya?" tanya Gulf dengan isakan dan masih dalam pelukan sang istri.

"Hei, siapa bilang, kan tadi aku udah iya-in!" jawab Mew lembut.

"t-tapi tadi Adek bentak Mas" jawab Gulf membuat Mew melotot dan reaksi Mew barusan tak lepas dari penglihatan Gulf.

"Tuh kan, adek malah melotot ke Mas." tangisnya pecah, melepas pelukan nya dan langsung pergi.

Mew menggeleng heran dengan tingkahnya, ada apa dengan suaminya itu yang tiba-tiba berubah manja dan sangat sensitif, apalagi permintaan untuk di buatkan makanan manis, karena yang penyuka makanan manis adalah dirinya.

"Nanti saja aku bujuknya." gumam Mew.

Mew pun membereskan sisa sarapan mereka dan langsung mencuci piring kotor, setelah selesai Mew kembali bergulat dengan peralatan dapur, ia akan membuat makanan yang di inginkan suami.

Sedangkan Gulf di dalam kamar sedang menangis di balik bantal karena takut kedengaran sang istri dan nanti akan marah padanya, sungguh ia pun bingung kenapa menjadi sangat sensitif.

.

"Akhirnya selesai." Mew senang dengan hasilnya lalu meletakan puding dan salad buah yang di inginkan suami ke dalam lemari pendingin.

"Sekarang Mas Gulf lagi apa ya!" monolog Mew, berlalu ke kamar berniat membujuk suami yang tadi merajuk yang katanya dirinya sudah membentaknya.

Ceklek...

Mungkin Gulf sedang tertidur badan nya tidak terlihat karena seluruh tubuhnya di tutupi selimut.

Naik ke kasur memeluk suami dari belakang,

"Kamu kenapa Mas, sensitif sekali hari ini." gumam Mew dan tangan sebelah nya mengusap lembut surai suami.

"Maafin aku ya Mas, kalo aku buat salah." cicit Mew membuat Gulf terbangun.

"Adek!" rengek Gulf kembali manja.

"Iya Mas ada apa, Mas mau apa?" tanya Mew dengan lembut takut sang suami merajuk lagi.

"Adek, Mas-" diam sebentar sambil memainkan ujung baju sang istri, "Mas kepengen rujak, sayang" pinta nya ragu.

"Hah!" kaget Mew.

"Tuh kan adek marah lagi sama Mas." mata nya berkaca-kaca dan langsung menelusupkan wajahnya di perpotongan leher sang istri.

"Astaga aku kelepasan lagi" batin Mew

Mengusap lembut punggung lebar sang suami manja nya. "Aku gak marah Mas, barusan aku hanya terkejut tiba-tiba Mas bangun tidur kepengen rujak" jawab Mew sangat lembut.

Menatap Mew penuh binar. "Beneran adek gak marah kalo Mas kepengen makan rujak?"

"Iya boleh, tapi dimana aku harus cari tukang rujak nya?"

"Nanti sayang suka ada yang lewat di depan perumahan kita tukang rujak keliling." antusias Gulf karena sudah di ijinkan sang istri.

"Baiklah, sekarang Mas mandi biar seger, dan aku tunggu di bawah sambil nonton tv ya, Mas."

Gulf mengangguk antusias.

Chup

"Jangan pake lama" mengedipkan sebelah mata menggoda sang suami.

"Baik istriku."

Chup

.

"Adek, sini cepetan!" teriak Gulf diteras rumah.

"Mas jangan teriak, aku denger kok." jawab Mew yang di balas dengan cengengesan oleh Gulf.

"Ini abang rujaknya, Sayang. Udah datang." antusias Gulf membuat Mew menggeleng kepala.

"Yaudah bang tolong buatkan satu porsi rujak." pinta Mew pada abang rujak.

Hari ini permintaan sang suami dan sikap manjanya benar-benar membuat Mew kewalahan.


Tbc.

Menikah Muda || GulfMew (END) BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang